Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Generasi Horeg, Bikin Cemas Untuk Indonesia Emas

Generasi Horeg, Bikin Cemas Untuk Indonesia Emas

  • account_circle admin
  • calendar_month Jum, 7 Mar 2025
  • visibility 1
  • comment 0 komentar

 

pcnupati.or.id – Ditengah perkembangan teknologi yang berujung pada modernisasi, seharusnya jadi era yang baik bagi kehidupan suatu bangsa. Merespon perubahan yang kian pesat pun semestinya jadi momen perkembangan ke arah maju bagi negara. Hal tersebut, semestinya juga selaras dengan tujuan negara Indonesia menjadi Indonesia Emas di tahun 2025 mendatang.

Menengok pergaulan remaja yang bahkan belum berumur dewasa akhir-akhir ini, tentu menjadi perhatian yang cukup serius. Meski banyak dari anak bangsa yang mengukir prestasi, tapi bisa lebih banyak lagi para remaja yang menjalankan aksi kurang positif.

Salah satu fenomena yang kini menjadi perhatian adalah sound horeg. Kegiatan menumpuk sound dengan jumlah banyak pada kendaraan, kemudian menghidupkan musik dengan suara yang sangat keras. Sontak menjadi hal digemari di hampir masyarakat kalangan bawah.

Mengarak keliling sound kemudian berjoget-joget di atas tumpukan sound hingga belakang sound, menjadi gaya hidup bagi pemuda era sekarang. Tak jarang kegiatan yang demikian juga diselingi dengan aktivitas negatif seperti meminum-minuman keras dan beralkohol.

Kegiatan ini juga sering mengakibatkan selisih antar warga, karena memang mengganggu kenyamanan warga karena suara yang dihasilkan. Salah satunya, emak-emak yang nyaris dikeroyok sekelompok pemuda karena menyiram rombongan sound horeg karena dianggap mengganggu. Dimana kejadian tersebut, terjadi di Desa Waturoyo, Margoyoso, Pati pada Agustus tahun lalu.

Bahkan sound horeg ini juga dijadikan sebagai ajang gengsi antar kelompok pemuda di suatu wilayah. Semakin ia mampu menyewa sound dengan kapasitas besar dan tentunya mahal, maka mereka dianggap unggul dari kelompok pemuda lainnya. Tak jarang aksi tersebut juga bahkan memicu tawuran antar kelompok pemuda, yang berimbas pada kekerasan dan dendam suatu wilayah.

Tak hanya sekedar hiburan, bahkan beberapa peristiwa juga menjadi membahayakan bagi para rombongan yang mencintai sound itu. Salah satu contoh yakni kejadian di Blora, dimana terdapat crew sound yang meninggal dunia usia terjatuh dari truk yang bermuatan sound pada pertengahan 2024 lalu. Ini menunjukkan bahwasanya bukan hanya soal uang besar yang mereka relakan, bakwa nyawa pun kadang terabaikan.

Menyoal dampak kesehatan adanya sound horeg tentu tak ada dampak baiknya. Bagaimana tidak? rata-rata sound horeg tersebut mampu mengeluarkan suara dengan kekuatan 120 hingga 135 desibel. Sementara itu, WHO merekomendasikan angka aman telinga manusia untuk mendengar suara tidak lebih dari 70 desibel. Maka tentu ancaman akan kerusakan organ pendengaran menjadi hal serius bagi mereka.

Bukan hanya itu, fenomena yang kemudian menjadi gaya hidup kini mengancam generasi bangsa yang notabennya diharapkan menjadi Indonesia Emas 2045 mendatang. Fenomena yang kemudian menjadi budaya inilah yang mengancam generasi muda. Jika sound horeg tidak dikelola dengan baik, maka sudah pasti anak-anak akan mengikuti bagaimana gaya hidup yang dewasa lewat aktivitas sound horeg tersebut.

Mereka menyaksikan perilaku kehidupan negatif mulai dari merokok, minuman keras, joget-joget bebas, sifat angkuh, mengabaikan kondisi sekitar itu justru akan dianggap menjadi hal yang wajar. Gaya hidup yang cenderung foya-foya itu yang senantiasa menjadi perhatian.

Tentunya penulis juga berharap jangan sampai sound horeg ini menjadi budaya yang merugikan. Melihat beberapa hal di atas, rasanya cukup pesimis bahwa budaya ini akan memberikan dampak positif bagi generasi muda. Maka sepatutnya larangan penggunaan sound horeg ini sudah menjadi penekanan yang harus dilakukan di suatu wilayah.

Sebagaimana kebijakan baru dari Forkopimda Kabupaten Pati, dimana mereka melakukan pelarangan penggunaan sound horeg dalam kegiatan perayaan Hari Raya Idhul Fitri yang akan datang. Melalui Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama dikutip dari joglojateng.com.

Dimana ia menegaskan tak segan-segan melakukan tindakan tegas hingga menyita sound horeg jika masyarakat masih tetap ngeyel kebijakan tersebut.

Kembali soal dampak terhadap generasi negeri, sepakatkah kalian jika fenomena sound horeg mengancam generasi emas 2045? (Anang/LTN)

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Utamakan Etikabilitas Ketimbang Elektabilitas

    Utamakan Etikabilitas Ketimbang Elektabilitas

    • calendar_month Jum, 28 Feb 2025
    • account_circle admin
    • visibility 0
    • 0Komentar

      pcnupati.or.id- Membincang moral atau etika memang saat ini menjadi perhatian bersama. Banyak sekali kasus dimedia massa yang berdedar berkaitan dengan degradasi moral anak bangsa ini. Salah satu kasus amoral yang sempat viral pertengahan februari lalu misalnya. Dimana terdapat 4 pelajar yang yang berasal dari salah satu sekolah di Kabupaten Grobogan, melakukan rudapaksa terhadap siswi […]

  • MENUNGGU GEBRAKAN NU DALAM MENGHADAPI MEA

    MENUNGGU GEBRAKAN NU DALAM MENGHADAPI MEA

    • calendar_month Sen, 1 Jun 2015
    • account_circle admin
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Oleh: Faiz Aminuddin*                                                                                 Warga di kawasan Asia Tenggara sebentar lagi akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean yang akan dimulai pada tanggal […]

  • PC PMII Pati Galang Donasi Untuk Bencana Gunung Semeru

    PC PMII Pati Galang Donasi Untuk Bencana Gunung Semeru

    • calendar_month Rab, 8 Des 2021
    • account_circle admin
    • visibility 0
    • 0Komentar

    PATI — Peduli dengan korban bencana erupsi Gunung Semeru, PC PMII Kabupaten aksi galang dana dengan turun kejalan untuk menampung donasi dari para pengguna jalan. Rabu, (08/12) Rencananya, penggalanagan bantuan akan dilaksanakan dari tanggal 8 sampai dengan 11 Desember mendatang. Kemudian donasi yang terkumpul akan disalurkan kepada para korban yang berada di Kabupaten Lumajang Jawa […]

  • PCNU PATI - Misi Tersembunyi Dibalik Lomba Tilawah dan Hias Tumpeng

    Misi Tersembunyi Dibalik Lomba Tilawah dan Hias Tumpeng

    • calendar_month Sen, 22 Agu 2022
    • account_circle admin
    • visibility 0
    • 0Komentar

    SUKOLILO – Semarak hari kemerdekaan belum usai. Baru-baru ini, Pimpinan Anak Cabang Fatayat NU Sukolilo menggelar lomba antara ranting dan anak ranting yang tidak biasa. Kompetisi yang dihelat di Gedung Haji Sukolilo pada Minggu (21/8) tersebut mempertarungkan para qori’ di lingkungan PAC kecamatan ujung selatan Kabupaten Pati tersebut. Bukan hanya itu, Mukaeni, ketua panitia menegaskan […]

  • Protokol Kurban Saat Pandemi Covid-19 Bagi Warga NU

    Protokol Kurban Saat Pandemi Covid-19 Bagi Warga NU

    • calendar_month Rab, 14 Jul 2021
    • account_circle admin
    • visibility 0
    • 0Komentar

    JAKARTA. Pengurus Besar Nahdlatul Nahdlatul Ulama, baru-baru ini menerbitkan Surat Edaran terkait pelaksanaan PPKM dan Kurban Idul Adha. Adalah Surat Edaran Nomor 4162/C.I.34/07/2021 tertanggal 9 Juli 2021. Edaran ini berisikan instruksi kepada lembaga NU di semua jenjang dan warga NU terkait pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Edaran juga berisi lampiran tentang Protokol Kurban Pada […]

  • Stakeholder Dorong Pendampingan dan Pengawasan JKN-KIS, Kolaborasi Akatiga-Fatayat NU

    Stakeholder Dorong Pendampingan dan Pengawasan JKN-KIS, Kolaborasi Akatiga-Fatayat NU

    • calendar_month Jum, 10 Jun 2022
    • account_circle admin
    • visibility 0
    • 0Komentar

    PATI – Kegiatan Monev Tim Global Partnership for Social Accountability (GPSA) PC Fatayat NU Kabupaten Pati oleh AKATIGA & PP Fatayat NU berlangsung lancar. Agenda tindak lanjut dari program pendampingan dan pengawasan masyarakat terkait JKN-KIS di Kabupaten Pati ini dibukan pada Rabu (8/6) lalu di Gedung Pragolo Kabupaten Pati. “Memang jangkauan kami saat ini baru […]

expand_less