Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Berita » Jika Mau Nulis Puisi, Jangan Baca Rumus Kimia

Jika Mau Nulis Puisi, Jangan Baca Rumus Kimia

  • account_circle admin
  • calendar_month Rab, 20 Nov 2024
  • visibility 147
  • comment 0 komentar

Semarang –  Dalam menulis puisi, seorang penyair baik pemula atau mahir harus menyesuaikan dengan zamannya. Hal itu diungkapkan Muhammad Rois Rinaldi Penerima Anugerah Utama Penyair ASEAN (HesCom Esastera 2014-2016) dan Anugerah Puisi ASEAN (Numera, 2014) dalam Pendidikan dan Pelatihan Gerakan Literasi Karya Sastra Puisi pada Selasa (19/11/2024) melalui Zoom Meeting.

“”Puisi yang baik itu adalah yang lahir dari dunianya sendiri, bahasanya sendiri, sesuai spirit zamannya. Tentu beda kalau generasi Chairil Anwar dengan zaman gen Z sekarang,” kata Rois dalam kegiatan Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) ke-4 tersebut.

Pihaknya menegaskan juga, bahwa puisi untuk pendidikan lebih cocok adalah dengan genre puisi didaktik. Secara konseptual, Rois menyebut bahwa puisi berangkat dari Poēsis dan Poiein. “Poesy, Poesie (Bahasa Prancis Kuno), puisi; bahasa dan gagasan puitis; sastra; sebuah sajak, sebuah bagian puisi. Poēsis komposisi, puisi, secara harafiah berarti pembuatan, fabrikasi, varian dari poiēsis, dari poein, membuat atau mengarang dalam pengertian keterampilan mencipta puisi,” kata dia.

Sedangkan penyair, kata dia, adalah seseorang yang diberkahi dengan karunia dan kekuatan penemuan dan kreasi imajinatif, disertai dengan kefasihan berekspresi yang sesuai.

Ada tiga perangkat lunak penyair yang harus dikuasai, yaitu ide sebagai representasi mental dari segala sesuatu yang terwujud. “Invensi, penemuan, dibentuk menjadi satu dunia yang utuh, dan passionate, gairah seorang penyair sebelum, saat, dan setelah menulis puisi

Rois mencontohkan dalam puisi didaktik, bisa mengembangkan dua jenis puisi yaitu puisi lirik dan puisi naratif. “Puisi lirik secara tipikal mengekspresikan perasaan personal, bahkan emosional secara musikal. Kata “lirik” berasal dari kata Yunani “lyra” (alat musik lira) dan “melic” (melodi). Puisi lirik tak mengisahkan sesuatu seperti puisi naratif, ia menggambarkan peristiwa atau aksi dunia eksternal, namun sangat fokus pada suatu subyek dan berusaha menggugah emosi pembaca. Puisi lirik harus mengahdirkan makna, suatu konsel, menuturkan esensi suatu citraan atau objek, dan menciptakan kembali dan mengubah pengalaman,” lanjut dia.

Sedangkan puisi naratif, kata Rois, adalah suatu bentuk puisi yang menuturkan sebuah cerita, sering kali menggunakan suara narator dan karakter; keseluruhan cerita biasanya ditulis dalam syair bermetrum.

Merespon hal itu, moderator GLM Part 4 Hamidulloh Ibda menyampaikan bahwa tidak hanya dalam konteks sosial, dalam menulis puisi juga harus bisa membaca spirit zaman. “Orang yang selamat adalah orang yang bisa membaca zeitgeist atau semangat zaman, termasuk pula dalam menulis puisi,” kata Ibda.

Mencipta “Zeitgeist” atau semangat zaman dalam menulis puisi, disebutkan Ibda, memerlukan pemahaman yang mendalam tentang konteks sosial, budaya, politik, dan perasaan kolektif pada suatu waktu tertentu. “Kata Zeitgeist berasal dari bahasa Jerman yang bermaksud roh zaman atau semangat zaman, dan merujuk kepada nilai, pemikiran, dan perasaan yang meluas di kalangan masyarakat pada suatu tempo waktu,” ujar dia.

Pihaknya juga menyebut, menulis puisi tidak cukup menggunakan pendekatan linguistik, namun juga filsafat, ilmu mantik, sosiologi, dan pedagogi.

Sementara itu, editor puisi sekaligus sastrawan asal Pati, Niam At-Majha menyampaikan bahwa selama ini banyak yang menulis puisi namun tidak memahami aspek teknis.

“Semua orang bisa nulis puisi. Syaratnya banyak baca buku puisi dan terus berlatih, sebab puisi mendahulukan rasa dan hati baru pikiran,” tegas Niam.

Dalam tahap menulis puisi, Niam menyebut bahwa perlu tahapan yang sederhana khususnya bagi pelajar. Hal itu bisa dimulai dari memahami dasar-dasar puisi dari aspek tema, gaya dan bentuk, imaji, irama dan rima. Kemudian menulis draft awal, memilih tema dan ide, mengembangkan gaya dan struktur, revisi dan editing, dan terus berlatih.

“Kalau mau menulis puisi, bacalah buku-buku puisi yang ringan-ringan. Jangan baca buku rumus Kimia yang berat, pasti tidak nyambung,” tegas dia.

Usai penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab bersama kedua narasumber. (*)

 

 

 

 

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Momen halal Bi Halal MWCNU Winong, Ranting NU dan Banomnya Sepakat Dukung Penuh Klinik NU HALAL BI HALAL Pratama Rawat Inap

    Momen halal Bi Halal MWCNU Winong, Ranting NU dan Banomnya Sepakat Dukung Penuh Klinik NU HALAL BI HALAL Pratama Rawat Inap

    • calendar_month Rab, 23 Apr 2025
    • account_circle admin
    • visibility 71
    • 0Komentar

      Pcnupati.or.id- Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Winong mengadakan acara Halal Bihalal pada minggu, 20 April 2025. Halal Bihalal yang dilaksanakan bertempat di Gedung Klinik Pratama Rawat Inap NU Winong ini dihadiri oleh Ketua PCNU Kab Pati KH Yusuf Hasyim, S.Ag, M.SI, Pengurus MWCNU Winong, Muspika Kec Winong, Badan Otonom Muslimat NU, Fatayat […]

  • PCNU-PATI Photo by Alberto Bianchini

    Air

    • calendar_month Rab, 30 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 74
    • 0Komentar

    Oleh: Niam At Majha Air adalah penghidupan. Air untuk hidup dan kehidupan. Air adalah elemen penting dalam sebuah hidup dan kehidupan. Sebab dalam tubuh Saya dan Anda hampir separuh lebih terdiri dari air. Bisa dikatakan apabila jika sangat tergantung pada air. Dan air pula dapat menimbulkan anugrah dan musibah. Tinggal bagaimana saya dan Anda bersikap […]

  • Ajarkan Cinta NKRI, RA KH. Hasyim Asy’ari Gentan Ajak Siswa ke LANUD

    Ajarkan Cinta NKRI, RA KH. Hasyim Asy’ari Gentan Ajak Siswa ke LANUD

    • calendar_month Sel, 25 Feb 2025
    • account_circle admin
    • visibility 109
    • 0Komentar

      Pcnupati.or.id-Sukoharjo – Raudhatul Athfal KH. Hasyim Asy’ari Gentan Bendosari, Sukoharjo, melakukan kunjungan ke Lapangan Udara Adi Udara (LANUD) Adisumarmo Surakarta. Kepala RA KH. Hasyim Asy’ari, Tri Maryati, S.Pd mengatakan Kegiatan Wisata Edukasi merupakan program sekolah yang menggabungkan kegiatan wisata atau refreshing dengan memasukkan muatan materi pembelajaran di dalamnya. “Kegiatan kunjungan ke Lapangan Udara Adi […]

  • Pedoman Memulai Bisnis dari Hobi

    Pedoman Memulai Bisnis dari Hobi

    • calendar_month Ming, 8 Agu 2021
    • account_circle admin
    • visibility 86
    • 0Komentar

      Jika berbicara hobi, pasti semua orang mempunyai hobi.Akan tetapi jarang sekali orang yang mau menjadikan hobinya itu untuk memperkaya diri. Padahal apabila kita memulai sebuah bisnis berdasarkan dari hobi tentunya di dalam menjalankannya dengan sepenuh hati. Sebab pekerjaan yang kita jalani berdasarkan kehendak hati.             Sering kali kita tidak menyadari bahwa apa yang sering […]

  • PCNU PATI - Misi Tersembunyi Dibalik Lomba Tilawah dan Hias Tumpeng

    Misi Tersembunyi Dibalik Lomba Tilawah dan Hias Tumpeng

    • calendar_month Sen, 22 Agu 2022
    • account_circle admin
    • visibility 79
    • 0Komentar

    SUKOLILO – Semarak hari kemerdekaan belum usai. Baru-baru ini, Pimpinan Anak Cabang Fatayat NU Sukolilo menggelar lomba antara ranting dan anak ranting yang tidak biasa. Kompetisi yang dihelat di Gedung Haji Sukolilo pada Minggu (21/8) tersebut mempertarungkan para qori’ di lingkungan PAC kecamatan ujung selatan Kabupaten Pati tersebut. Bukan hanya itu, Mukaeni, ketua panitia menegaskan […]

  • Gelar Puncak Acara Resepsi Hari Santri, PWNU Jateng Ajak Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilkada 2024

    Gelar Puncak Acara Resepsi Hari Santri, PWNU Jateng Ajak Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilkada 2024

    • calendar_month Sab, 26 Okt 2024
    • account_circle admin
    • visibility 90
    • 0Komentar

    Semarang – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah akan menggelar Puncak Acara Resepsi Hari Santri yang terdiri dari Jalan Sehat Santri Jawa Tengah, Bazar Kreatif Santri Jawa Tengah, Seminar Kreatif ekonomi, dan berbagai pelatihan. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional PWNU Jawa Tengah 2024 dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya […]

expand_less