Asosiasi P2MI Selenggarakan Diskusi Rutinan di UIN Mataram Secara Luring-Daring
Pati-Dalam membangun persepsi dan menambah wawasan keilmuan tentang Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). Asosiasi Perkumpulan Pengembangan Masyarakat Islam (P2MI) yang diselenggarakan di Civitas Akademik UIN Mataram Lombok berjalan dengan lancar. Senin, 30/10/23.
Kegiatan diskusi P2MI yang mengangkat tema tentang “Curriculum and Employability: Standar Kompetensi PMI” bertujuan untuk menguatkan persepsi dan kesamaan dalam perkuliahan maupun kerjasama dalam penyelenggaraan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Selain itu,sebagaimana dijelaskan oleh DR. Muchammadun selaku sekretarsi P2MI dan sekaligus pemantik dalam diskusi kali ini, menjelaskan bahwa “Ada tiga isu penting yang perlu didiskusi di Forum P2MI ini. Ketiga isu tersebut antara lain yaitu; pertama, menjawab keresahan dan output di Prodi PMI, kedua, mendesain kurikulum pembelajaran, sharing pengetahuan, dan model pembelajaran MBKM, dan ketiga, menjawan pekerjaan khas Prodi PMI (khas PMI, khas Dakwah, dan khas sarjana Dakwah).”
“Menurut Muchammadun ciri khas ini akan melekat pada sarjana Mahasiswa PMI di masyarakat. Karena spektrum Prodi PMI sangat makro, maka harus memiliki ciri khas tersendiri dan juga ada focus kajian yang ditekuni. Misalnya dalam hal ini adalah pada ranah klinis (mikro), sehingga dari situ capaian mahasiswa akan terlihat dan konsen dari Prodi PMI Se-Indonesia dalam naungan P2MI ini jelas dan bisa dijadikan referensi kepada Prdo lainnya.”
Sedangkan menurut DR. Rohmanur Aziz selaku narasumber juga menjelaskan, kalau Prodi PMI ini memiliki kesamaan dan perbedaan dalam segi kurikulum terhadap Prodi PMI lainnya. Akan tetapi intinya sama yang ingin disampaikan kepada mahasiswa yakni, sebagai agen of change, sebagai community development, dan sebagai praktisi. Nah, untuk mengarah di situ tentunya mahasiswa dibekali dengan muatan-muatan matakuliah yang mendukung ke arah situ. Dengan harapan, mahasiswa bisa meng-implementasikan ilmunya di masyarakat dan tentunya bisa menjadi praktisi handal di masyarakat.
Hal senada juga diamini oleh Siswanto selaku delegasi dari perwakilan dosen PMI Ipmafa yang mengikuti Diskusi secara daring. Dimana output dan persepsi kurikulum dan model perkuliahan di Prodi PMI perlu diperjelas untuk memberikan ketegasan dan pemahaman kepada mahasiswa dengan tujuan mahasiswa lebih bersemangat dalam belajar dan tidak bingung lagi ketika lulus mau kemana dan menjadi apa.
Dan diakhir acara, diskusi yang diikuti oleh semua anggota Asosiasi P2MI, akadimisi, dan praktisi secara keseluruhan berjalan dengan khidmah. Adapun untuk kedepannya akan diadakan diskusi rutin yang serupa, sebagai wujud untuk terus mengembangkan keilmuan Prodi PMI.