Iklan
Berita

Ulama dan Umaro’ Jalani Shalat Istisqo’

GEMBONG-Pemerintah Desa Bermi, Kecamatan Gembong menyelenggarakan Shalat Istisqo’ di Lapangan Bermi, Selasa (8/10) siang. Agenda ini merupakan inisiatif para ulama setempat setelah kemarau panjang yang tak kunjung usai di tahun ini.

Dengan menggandeng Ranting NU dan para pengasuh pondok pesantren yang ada di desa ini, pemerintah desa berupaya memfasilitasi keinginan warga untuk melaksanakan shalat memohoh hujan tersebut. Tak ayal, agenda yang dilakukan ba’da dhuhur tersebut mendapatkan perhatian khusus dari warga setempat. Buktinya, meskipun dilaksanakan siang hari, namun lebih dari seribu warga mengikuti proses shalat istisqo’ itu.

Warga berkumpul di Lapangan Bermi jelang pelaksanaan shalat istisqo

“Saya lakukan perhitungan kasar, (jama’ah) yang hadir ada seribu lebih” tutur Ariful Hadi, S Pd.I. ketua ranting NU Bermi.

Iklan

Sementara, Sutrisno, S.P. Kepala Desa Bermi, mengimbau kepada masyarakat agar setelah melaksanakan shalat istisqo’ bisa melakukan introspeksi diri. Ia pun menegaskan bahwa kegiatan ini juga dilakukan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan warga kepada Allah SWT.

“Dalam khotbah sudah disinggung oleh romo kiai bahwa kita musti sadar diri, perbanyak istighfar. Bisa jadi ujian ini juga sebagai teguran bahwa kita telah banyak lupa kepada Allah, saling bermusuhan antar sesama muslim dan mungkin dosa-dosa lain yang tidak kita sadari” ungkapnya usai acara.

Bertindak sebagai imam sholat, KH. Husein Abdulloh dan khotibnya adalah KH. Ahmad Djaelani Al Hafidz. Dalam khotbah singkatnya, Mbah Djae (sapaan akrab Romo KH. Ahmad Djaelani) menyampaikan beberapa poin. Hanya saja, satu hal penting yang terus didorong oleh Mbah Djae adalah mengenai pertaubatan.

“Kita mungkin lalai dengan dosa-dosa yang mungkin juga tidak kita sadari. Oleh sebab itu, mari bersama-sama memperbanyak istighfar kepada Allah SWT” ajaknya.

Selain diikuti oleh tokoh agama, warga dan pemerintah desa, dalam shalat istisqo kali ini turut juga pengurus RT, RW dan para santri dari berbagai pondok pesantren yang ada di Bermi. Santri paling banyak datang dari Ponpes Raudlatul Falah asuhan KH. Ahmad Djaelani.

Penggalangan dana juga dilakukan sehabis shalat. Rencananya, total dana yang dihasilkan akan digunakan untuk melakukan bhakti sosial sumbangan air bersih di daerah-daerah kekeringan yang ada di Kabupaten Pati.

“Kami atas saran para kiai juga mengadakan penggalangan dana untuk bantuan air bersih bagi saudara-saudara kita yang mengalami kekeringan. Sebab, untuk di Gembong sendiri, meskipun kemarau panjang, alhamdulillah kebutuhan air masih bisa tercukupi” ujar Ariful Hadi usai acara.(karim/ltn)

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Back to top button