Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Sejuta Tangan dalam Secangkir Kopi 

Sejuta Tangan dalam Secangkir Kopi 

  • account_circle admin
  • calendar_month Kam, 17 Nov 2022
  • visibility 4
  • comment 0 komentar

Oleh: Maulana Karim Sholikhin* 

Sekarang bayangkan! (Mungkin pembukaan ini cukup intimidatif, tapi lanjutkan saja!) Pagi buta bercampur gerimis yang dingin memang waktu yang baik untuk membuat secangkir kopi panas. 

Hidupkan kompor, seduh air hingga mendidih, lalu siapkan bubuk kopi dan gula. Setelah air matang, tunggu barang semenit, lalu tuangkan kedalam cangkir berisi kopi dan gula, aduk sampai rata. 

Sesimpel itu lah kebahagiaan, padahal nyatanya tidak. Salah besar jika kita menilai, membuat kopi di pagi hari sesederhana itu. 

Kalau tidak percaya, kita mulai dari kopinya. Mula-mula, petani melakukan pembeninan kopi, kemudian menyeleksi benih terbaik. Lalu, mereka menanamnya di lokasi yang pas, ketinggiannya pas, suhunya pas, tak terlalu hangat, tidak pula terlalu beku. 

Beberapa tahun kemudian pohon distek, jika perlu. Jangan lupa air juga pupuk. 

Singkat cerita, kita sampai pada proses panen. Kopi disortir berdasarkan warna, kopi lanang-kopi wedok dan lain sebagainya. Angkut menuju arena penjemuran, penggorengan dan penggilingan hingga tersaji bubuk kopi yang siap kita santap dalam dinginnya pagi (jangan lupakan pula pihak distributor). 

Soal seduh menyeduh pun tak kalah ribet. Kompor, panci plus gas LPG 3kg. Prosesnya begitu panjang. Produksi hingga distribusi sampai kita mendapatkan benda-benda itu di toko, panjang, rumit dan butuh banyak orang. 

Jika harus berterima kasih, maka kita harus mengucapkannya kepada puluhan atau ratusan petani kopi, pemilik lahan kopi yang mendapatkan hidayah untuk menanami lahan kopi. 

Belum lagi sopir pengangkut kopi, tukang giling, distributor, Pertamina yang bikin gas LPG dan BBM, bapak-bapak warung kelontong yang menjual kopi sehingga kopi bubuk sampai ke tangan kita. 

Termasuk para engeneer pabrik Mitsubishi yang menciptakan truk Canter sebagai moda angkutan, awak kapal yang membawa mesin-mesin truk, dari Jepang ke Indonesia, pabrik karoseri. Pemgrajin keramik yang membuat cangkir, petani tebu dan karyawan pabrik yang membuat gula, dan sebagainya dan sebagainya. 

Secangkir kopi pagi! satu aspek kecil dalam hidup yang kita kira sederhana ternyata membutuhkan ribuan tangan untuk merealisasikannya. Bagaimana dengan kebutuhan-kebutuhan lain? 

Tanpa sadar, kita hidup kita hingga detik ini terjadi berkat jutaan tangan tak terlihat. Jadi, masihkah layak bagi manusia untuk saling membenci? 

Bisa jadi, mas-mas yang kita pisuhi karena nyebrang sembarangan adalah sopir gas LPG yang membuat kita bisa menyeduh kopi pagi. Atau mungkin ibu-ibu yang kita acuhkan adalah karyawan Polytron, yang membuat TV, sehingga kita bisa mengakses informasi dari penjuru dunia.() 

*Penulis adalah pendidik di Ponpes Shofa Az Zahro’ dan MI Hidayatul Islam (MHI) Gembong

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Gus Mus: Sejak Kapan Pemilihan Rais Aam Seperti Pilkada?

    Gus Mus: Sejak Kapan Pemilihan Rais Aam Seperti Pilkada?

    • calendar_month Jum, 16 Jan 2015
    • account_circle admin
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Pati, NU OnlineAlmaghfurlah KH MA Sahal Mahfudh merupakan Rais Aam PBNU terakhir. Kedalaman ilmu dan keberpihakannya kepada masyarakat menjadi teladan bagi semua. Sulit rasanya mencari pengganti tokoh sekaliber Kiai Sahal untuk duduk di kursi Rais Aam.Pejabat Rais Aam Syuriah PBNU KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) menuturkan hal tersebut saat memberi taushiyah pada Haul ke-1 […]

  • Lazisnu Pati Luncurkan Aplikasi Aamil

    Lazisnu Pati Luncurkan Aplikasi Aamil

    • calendar_month Ming, 3 Nov 2019
    • account_circle admin
    • visibility 4
    • 0Komentar

    PATI-Dalam rangka memberikan dukungan kepada gerakan Filantropi Santri, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (NUCARE LAZISNU) Pati bekerjasama dengan Pesantren Virtual  merilis aplikasi AAMIL. Aplikasi ini ditujukan untuk mempermudah manajemen Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) dalam sekala kecil dan menengah. Halaman utama AAMIL Selain itu,  Aplikasi ini diharapkan dapat membantu lembaga-lembaga pengelola dan […]

  • SMA Negeri 1 TAYU Berpartisipasi dalam Penanaman 4.000 Bibit Tanaman Mangrove di Desa Tluwuk

    SMA Negeri 1 TAYU Berpartisipasi dalam Penanaman 4.000 Bibit Tanaman Mangrove di Desa Tluwuk

    • calendar_month Kam, 31 Okt 2024
    • account_circle admin
    • visibility 3
    • 0Komentar

    PATI-Puluhan siswa dari SMA Negeri 1 Tayu berpartisipasi dalam penanaman 4.000 bibit mangrove di Desa Tluwuk, Pati, pada 29 Oktober 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Masyarakat yang dimotori oleh LPMM UNNES dan Saka Energi Muriah Ltd (SEML). SMA Negeri 1 Tayu aktif dalam program adiwiyata yang bertujuan menciptakan sekolah peduli lingkungan. Program […]

  • Photo by Mailchimp

    Pemimpin

    • calendar_month Rab, 2 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Oleh: Niam At Majha Tulisan ini saya buat saat hati dan pikiran kalut sekalutnya. Gundah segundahnya. Sambil duduk seorang diri di Cafe Circa Jl. Penjawi dengan harapan dapat menenangkan diri, mendapatkan ketenangan dalam senja yang mulai menghilang. Cafe masih sepi hanya beberapa orang, bisa jadi ikutan menyendiri sepeti saya saat ini. Alih alih malahan mendengar […]

  • PCNU-PATI

    Turba dan Rakorcab, PC IPNU IPPNU Pati Sampaikan Hasil Rakercab 2

    • calendar_month Sen, 28 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 2
    • 0Komentar

    JUWANA – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Pati mengadakan Turun ke Bawah (Turba) dan Rapat Koordinasi Cabang (Rakorcab) di MI Al-Fattah pada Minggu (27/11/2022). Kegiatan ini diikuti oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU IPPNU se-Kawedanan Juwana. Meliputi, PAC Trangkil, PAC Wedarijaksa, PAC Juwana, dan PAC Batangan. […]

  • KH. Minan, Orang Pertama yang Mengisi Koin Muktamar di Pati

    KH. Minan, Orang Pertama yang Mengisi Koin Muktamar di Pati

    • calendar_month Ming, 2 Feb 2020
    • account_circle admin
    • visibility 2
    • 0Komentar

    PATI-Bertajuk kemandirian Ummat, Muktamar NU ke-34 yang akan dihelat di Lampung kian bergaung. Koin Muktamar yang digagas oleh PBNU sudah mulai digalakkan hingga ke akar rumput. K. Niam Suratman, ketua Lazisnu Pati memberikan sosialisasi Koin Muktamar dan Koin NU (untuk kemaslahatan ummat) saat acara launching Koin Muktamar di aula PCNU Pati Minggu (2/2) siang PCNU […]

expand_less