Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Pingin Syahid kok Pakai Syahwat

Pingin Syahid kok Pakai Syahwat

  • account_circle admin
  • calendar_month Kam, 8 Des 2022
  • visibility 40
  • comment 0 komentar

Oleh: Maulana Karim Sholikhin*

Agama mana yang memperbolehkan pertumpahan darah sebagai media syiar? Pertanyaan ini tampak klise, tapi nyatanya hingga sekarang, masih banyak kekerasan atas nama agama.

Syi’ar katanya! Memusuhi para pembangkang agama. Lantas seperti apa kriteria pembangkang yang dimaksud? Apa itu thaghut? Apakah semua kafir layak dibunuh? Semua serba abu-abu.

Aksi terorisme dengan kedok agama layaknya roda yang bergulir di medan turun. Penegak hukum, tokoh agama yang penuh kesejukan bak batu kecil yang sedikit saja menghambat lajunya. 

Nyatanya, di tahun 2022 ini, masih ada, lho manusia-manusia lugu yang begitu mudahnya terkena pengaruh bahkan terinternalisasi nilai-nilai radikalis dan teroris.

Penulis cukup heran dengan mereka yang gampang diojok-ojoki untuk melakukan jihad serupa serangan senjata atau bahkan bomb bunuh diri. Padahal, nabi sudah memberi ancer-ancer bahwa ahli ibadah yang dangkal pengetahuannya kalah hebat dengan ahli ilmu. Ini kode keras!

Sampai-sampai, iblis lebih anti dengan ahli ilmu daripada kepada mereka yang mengaku cinta islam, rutin berjamaah, shalat dhuha everyday, takbir everywhere, pakaian sunnah, namun pemahaman agamanya nol besar.

Penulis tidak sedang mendiskreditkan kawan-kawan yang nilai ujian agamanya merah, toh penulis juga ndak pakar-pakar amat soal islam. Tapi mbok ya dalam beragama, selain perbanyak referensi dan belajar, logikanya juga dipakai. Sebab apapun argumennya, islam adalah agama yang logis.

Kalau si guru memerintah bunuh diri untuk memcapai surga dan kekal bersama bidadari, mengapa ia tidak melakukannya duluan?. Aneh sekali bukan?

Lagipula ini juga ajaran yang kurang pas. Pertama, ummat diajari untuk nguber surga. “Jihadlah kalian, bunuh kafir laknat dan antek-antek pemerintah thaghut, niscaya kalian akan memperoleh syurga dan dikudang oleh bidadari di sana. Takbiiirr…,” begitu kata ustadznya.

Lhoh, tuhannya kan Allah, kok yang diburu malah surga plus bidadari yang celong matanya lagi bohay body-nya. Hina sekali pemikiran semacam ini. Rendah sekali makna jihad!. Pengen jadi syahid kok masih pakai syahwat.

Kedua, doktrinasi yang sifatnya radikal integral dengan perasaan paling benar. Begini, tindakan mengintimidasi, melukai atau menghabisi orang yang tidak sejalan, biasanya didasari dua pemikiran, takut tersaingi atau perasaan benar sendiri.

Dua tukang sate yang bersebelahan, bisa jadi saling teror satu sama lain karena persaingan bisnis, soal cuan. Namun kalau sudah terlontar, “sate saya paling enak, sate kamu tidak enak, jadi gerobak kamu harus saya robohkan, Allahu akbar.” Ini adalah perasaan paling benar sendiri bahkan terkesan memaksakan selera semua orang. Padahal lidah punya interest masing-masing. Begitu pula ‘selera’ spiritual.

Kalau sudah begini, saatnya kembali pada nalar fitrah. Manusia pada umumnya tidak suka kekerasan. Ketika Nabi Muhammad mendapatkan perlakukan kasar dari penduduk kafir Quraisy, beliau tidak membalasnya saat peristiwa fathu Makkah yang agung itu. Sebab, Nabi tahu rasanya disakiti, maka beliau lebih memilih memaafkan daripada melukai.

Bibarkati amnesti ini, akhirnya banyak warga Kafir Quraisy yang simpati dan masuk islam. Bayangkan jika nabi memasuki Makkah dengan kekerasan dan pertumpahan darah. Selamanya islam akan mendapatkan label agama anti kemanusiaan, agama jahat dan lain sebagainya.

Penulis jadi teringat sebuah ayat dalam kita suci al-Qur’an, “jika engkau berhati keras lagi kasar, niscaya orang-orang akan menjauh dari sekelilingmu,”.[]

*Penulis adalah Pendidik di Ponpes Shofa Az Zahro’ dan MI Hidayatul Islam

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • MWCNU Wedarijaksa Gelar Lailatul Ijtima 94 Tahun NU

    MWCNU Wedarijaksa Gelar Lailatul Ijtima 94 Tahun NU

    • calendar_month Sab, 8 Feb 2020
    • account_circle admin
    • visibility 79
    • 0Komentar

    WEDARIJAKSA – MWC NU Kec. Wedarijaksa menggelar Lailatul Ijtima’ sekaligus guna memperingati Hari lahir ke-94 NU Tahun 2020, Jum’at (07/02/2020). Acara dihadiri sedikitnya 40 peserta yang berasal dari pengurus MWC NU Wedarijaksa dan banom-banom yang ada di kecamatan tersebut. Diantaranya dari Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor dan Banser, dan IPNU-IPPNU Wedarijaksa. Acara diselenggarakan di […]

  • Sisi Kontroversi Zakir Naik

    Sisi Kontroversi Zakir Naik

    • calendar_month Sen, 17 Apr 2017
    • account_circle admin
    • visibility 53
    • 0Komentar

    DR. Zakir Naik, begitulah panggilan sosok yang menjadi viral akhir-akhir ini di dunia maya. Ia adalah seorang dokter sekaligus pendakwah (pembicara dalam masalah keagamaan) hebat. Namanya kini mulai diperbincangkan dunia. Hampir semua orang dari seluruh pelosok dunia mengenalnya setidaknya pernah mendengar nama dan kehebatan dakwahnya. Kehebatan dakwahnya telah berhasil mengislamkan ratusan ribu nonmuslim. Tidak hanya […]

  • PC IPNU : Saatnya Hijaukan Pati Sejak Dini

    PC IPNU : Saatnya Hijaukan Pati Sejak Dini

    • calendar_month Sen, 22 Jul 2019
    • account_circle admin
    • visibility 34
    • 0Komentar

    PATI-Pengurus Cabang IPNU IPPNU Kabupaten Pati tak henti-henti melakukan sosialisasi ke-IPNU/IPPNU-an. Hal ini dilakukan secara masif untuk menggalakkan keaktifan pengurus di berbagai level. Mengingat, dari total 21 kecamatan di Kab. Pati, baru 19 yang memiliki Pengurus Anak Cabang (PAC). Proses sosialisasi IPNU/IPPNU Pati Kota “Masih kurang dua (PAC). Insya Allah dalam waktu dekat akan kita […]

  • PCNU-PATI

    Asosiasi P2MI Selenggarakan Diskusi Rutinan di UIN Mataram Secara Luring-Daring

    • calendar_month Jum, 3 Nov 2023
    • account_circle admin
    • visibility 67
    • 0Komentar

    Pati-Dalam membangun persepsi dan menambah wawasan keilmuan tentang Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). Asosiasi Perkumpulan Pengembangan Masyarakat Islam (P2MI) yang diselenggarakan di Civitas Akademik UIN Mataram Lombok berjalan dengan lancar. Senin, 30/10/23. Kegiatan diskusi P2MI yang mengangkat tema tentang “Curriculum and Employability: Standar Kompetensi PMI” bertujuan untuk menguatkan persepsi dan kesamaan dalam perkuliahan maupun kerjasama […]

  • Raih IPK 4.00, Dian Marta Wijayanti Sah Jadi Doktor Manajemen Pendidikan Lulusan UNNES

    Raih IPK 4.00, Dian Marta Wijayanti Sah Jadi Doktor Manajemen Pendidikan Lulusan UNNES

    • calendar_month Jum, 26 Sep 2025
    • account_circle admin
    • visibility 57
    • 0Komentar

      Pcnupati.or.id Semarang – Program Studi S3 Manajemen Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (UNNES) menggelar sidang promosi doktor pada Jumat pagi, 26 September 2025. Sidang yang berlangsung di Gedung G Lantai 1 Sekolah Pascasarjana UNNES tersebut menghadirkan promovenda Dian Marta Wijayanti dengan disertasi berjudul “Determinan Kinerja Guru Sekolah Dasar di Kota Semarang dengan Digital […]

  • PCNU-PATI

    PC IPNU IPPNU Pati Intruksikan Kader Galang Dana untuk Korban Bencana di Bumi Mina Tani

    • calendar_month Kam, 1 Des 2022
    • account_circle admin
    • visibility 71
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id. Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Pati menginstruksikan kader Pelajar NU Pati turun ke jalan untuk galang donasi. Bantuan yang didapatkan akan diberikan kepada para korban bencana alam di Bumi Mina Tani. Diketahui, pada Rabu (30/11/2022), Kabupaten Pati dihantam bencana angin puting beliung dan banjir […]

expand_less