Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » NU dan Peran Sosial-Keagamaan

NU dan Peran Sosial-Keagamaan

  • account_circle admin
  • calendar_month Sab, 15 Feb 2025
  • visibility 104
  • comment 0 komentar

Oleh : Siswanto, MA

Dalam menghadapi tantangan globalisasi dan kenyataan sosial yang semakin berkembang pesat, Nahdlatul Ulama (NU) perlu berperan secara efektif dan optimal dalam menjalankan berbagai fungsinya. Sebagai organisasi yang memiliki sejarah panjang dan pengaruh besar di Indonesia, NU harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar yang sudah terbentuk.

Globalisasi yang membawa dampak besar dalam berbagai sektor, seperti ekonomi, teknologi, dan budaya, memerlukan sikap bijak dari NU untuk mengarahkan masyarakat agar tidak terjerumus dalam dampak negatifnya. NU dapat berfungsi sebagai garda terdepan dalam menjaga moralitas dan etika, serta memelihara kebudayaan lokal yang kaya akan nilai-nilai keagamaan. Di sisi lain, tantangan sosial seperti ketidakadilan, kemiskinan, dan diskriminasi harus mendapat perhatian khusus dari organisasi ini untuk memberikan solusi yang tepat dan berkelanjutan.

Dalam hal ini, mengutip pendapat Tilaar, terdapat tiga peran utama NU secara organisatoris yang harus dijalankan untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi umat dan masyarakat secara luas.

Pertama, sebagai agen perubahan. Di tengah masyarakat global saat ini, tidak ada organisasi lain selain NU yang mampu berfungsi efektif sebagai agen perubahan karena NU memiliki kedekatan langsung dengan masyarakat luas. Menjadi NU yang intelek dan berdedikasi tinggi adalah elemen yang sangat penting dan strategis dalam membimbing masyarakat menuju kehidupan yang senantiasa berpegang pada nilai-nilai religius.

Kedua, sebagai pengembang nilai-nilai Islam wasatha. Secara terbuka, kita harus mengakui bahwa saat ini kerjasama antar umat beragama dan di dalam internal umat sendiri semakin terabaikan. Gesekan antar kelompok agama semakin sering terjadi, baik di kota maupun di desa. Jika hal ini tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin akan muncul konflik yang lebih besar.

Dalam situasi ini, NU berperan penting dalam menawarkan wajah Islam yang ramah dan penuh kasih, yang membawa kesejukan bagi seluruh umat. Oleh karena itu, diperlukan hubungan antar kelompok beragama yang dewasa, dengan menumbuhkan sikap saling menghargai perbedaan tanpa melihat perbedaan sosial, ras, suku, atau asal daerah.

Ketiga, NU sebagai organisasi profesional. Sebagai salah satu organisasi sosial-keagamaan yang berkembang pesat di Indonesia, NU harus dianggap profesional dengan memiliki kemampuan dan komitmen tinggi dalam melaksanakan aktivitas keorganisasian. NU dikatakan profesional jika mampu menjalankan program-programnya dengan kemampuan yang dimilikinya, serta memiliki komitmen kuat dalam mengerjakan program tersebut.

Organisasi NU yang profesional akan senantiasa berupaya melakukan segala sesuatu dengan benar dan baik. Profesionalisme ini mencakup keseriusan dalam menjalankan setiap program yang telah ditetapkan, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan yang ada. Untuk itu, NU perlu memiliki kemampuan untuk bekerja keras dan cerdas dalam setiap langkahnya. Kerja keras di sini tidak hanya berarti melaksanakan program-program dengan penuh dedikasi dan ketekunan, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat. Hal ini mengharuskan setiap anggota dan pengurus NU untuk memiliki tekad yang kuat dalam menjalankan amanah yang diembankan, dengan selalu mengutamakan kepentingan umat dan kemajuan bersama.

Sementara itu, kerja cerdas mencakup aspek yang lebih strategis, yaitu kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan program dengan pertimbangan yang matang. NU perlu mengevaluasi peluang dan tantangan yang ada, serta mampu memanfaatkan sumber daya secara efisien dan efektif. Kerja cerdas juga berarti memiliki kemampuan untuk membaca dan mengantisipasi dinamika zaman yang terus berubah. Dengan pendekatan yang bijak dan adaptif terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan politik, NU dapat memastikan bahwa setiap langkah yang diambil relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini dan yang akan datang.

Tujuan dari semua usaha ini adalah untuk memastikan bahwa setiap program dan aktivitas yang dilakukan oleh NU memiliki nilai strategis yang dapat memberikan dampak positif jangka panjang.

Dengan demikian, NU tidak hanya berkontribusi pada penyelesaian masalah kontemporer, tetapi juga dapat membangun fondasi yang kuat untuk masa depan. Hal ini menjadi sangat penting dalam mewujudkan masyarakat yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah, yaitu masyarakat yang adil, sejahtera, dan harmonis, yang menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan yang moderat dan toleran. Sebagai organisasi yang memiliki akar budaya dan keagamaan yang mendalam, NU diharapkan dapat terus memberikan inspirasi dan peran nyata dalam membentuk peradaban yang lebih baik di masa depan.

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Jelang HSN 2025, Fatayat NU Pati Gelar Jemparingan Bareng

    Jelang HSN 2025, Fatayat NU Pati Gelar Jemparingan Bareng

    • calendar_month Sab, 11 Okt 2025
    • account_circle admin
    • visibility 59
    • 0Komentar

    Pati – PC Fatayat NU Pati mempunyai cara unik untuk memeriahkan Hari Santri Nasional (HSN). Mereka menggelar Jemparingan bareng di Lapangan Perpatri, Taman Kota Kalidoro Pati, Sabtu (11/10/2025). Seratusan peserta mengikuti kegiatan yang terhitung baru bagi PC Fatayat NU ini. Mereka tampak antusias dan berusaha memanah target yang telah disiapkan dengan ceria. Ketua PC Fatayat […]

  • Haul Bib Ja'far al Kaff, Gus Kautsar Jelaskan Beda Ulama Dulu dan Sekarang

    Haul Bib Ja’far al Kaff, Gus Kautsar Jelaskan Beda Ulama Dulu dan Sekarang

    • calendar_month Kam, 29 Des 2022
    • account_circle admin
    • visibility 57
    • 0Komentar

    KUDUS – Haul ke dua Habib Ja’far al Kaff Kudus dibanjiri ribuan jama’ah. Meski diguyur hujan, mereka tetap semangat mengikuti acara puncak haul yang digelar pada Rabu (28/12) malam. Berlokasi di halaman Ponpes Darul Qur’an Nurul Abidin, Demaan, Kudus, acara haul tersebut dihadiri oleh para ulama besar. Di antaranya, Gus Baha’, Gus Kautsar, Habib Ali […]

  • PCNU Ajak Warga Pati Sholat Ghoib untuk Mbah Maimun

    PCNU Ajak Warga Pati Sholat Ghoib untuk Mbah Maimun

    • calendar_month Sel, 6 Agu 2019
    • account_circle admin
    • visibility 51
    • 0Komentar

    PATI-Indonesia dirundung duka mendalam atas kabar berpulangnya KH. Maimun Zubair, pengasuh Pindok Pesantren Al Anwar Sarang, Rembang. Berita duka ini mulai beredar Selasa (6/8) pagi dari edaran di grup What’sapp. Awalnya banyak yang tidak percaya, namun konfirmasi resmi dari keluarga akhirnya memastikan bahwa KH. Maimun Zubair benar-benar telah berpulang. Imbauan sholat ghoib untuk Mbah Maimun […]

  • Habib Luthfi dan PC-NU Pati Hadiri Haul Syeh Abu Al Hasan Ali As Sadzily di Kayen

    Habib Luthfi dan PC-NU Pati Hadiri Haul Syeh Abu Al Hasan Ali As Sadzily di Kayen

    • calendar_month Rab, 31 Jul 2019
    • account_circle admin
    • visibility 54
    • 0Komentar

    KAYEN-Pengajian Umum dan Haflah Dzikir Maulidurrasul Muhammad SAW dalam rangka Haul Al Imam Assayid Syekh Abu Al Hasan Aly Assadily Al Hasany, bersama Maulana Al Habib Luthfi bin Yahya dari Pekalongan terselenggara dengan lancar. Menurut KH. Ahmad Syairozy yang mewakili panitia, acara ini sebagai wujud syukur kepada Allah SWT atas berbagai nikmat yang diberikan. Bukan […]

  • PCNU-PATI

    Hasil Keputusan Kombes 2012

    • calendar_month Rab, 28 Des 2022
    • account_circle admin
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Buku hasil Munas Alim Ulama dan Mubes NU memiliki dua nilai penting, Pertama dari sisi konten, buku ini memberikan banyak informasi penting tentang hasil Bahtsul Masail yang berhubungan dengan masalah-masalah terkini mengenai hukum pajak, hukum koruptor, dan juga review beberapa Undang-undang. Hal ini sangat penting bagi masyarakat Nahdliyyin yang terbiasa menjawab segala persoalan berdasar pada […]

  • Pendidikan 'Celana Dalam' dan 'Sikat Gigi'. Photo by Superkitina on Unsplash.

    Pendidikan ‘Celana Dalam’ dan ‘Sikat Gigi’

    • calendar_month Kam, 29 Des 2022
    • account_circle admin
    • visibility 54
    • 0Komentar

    Oleh: Maulana Karim Sholikhin* Dalam sebuah kesempatan, Budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) bercerita tentang Gus Dur dan Gus Mus yang ‘mengospek’ juniornya di Al Azhar, Cairo. Dia tak lain adalah KH. Syukri Zarkasyi, Empunya Gontor. Perdana KH. Syukri menginjakkan kaki di Negeri Piramid, dia sowan ke apartemen Gus Dur dan Gus Mus. Dengan hangat, […]

expand_less