Menu Berbuka yang Dianjurkan Rasulullah SAW
Oleh Hamidulloh Ibda
Menu berbuka puasa yang dianjurkan Rasulullah SAW sangat sederhana dan harus kita sesuaikan dengan kondisi negara masing-masing. Selain perintah Nabi Muhammad, sebenarnya kita sendiri jika mengacu ilmu medis dan anjuran Islam, banyak sekali makanan sehat dan berkhasiat yang bisa dikonsumsi saat berpuasa. Sebab, jika memakan makanan haram dan tidak menyehatkan tentu selain merugikan kesehatan juga berdampak pada pahala bahkan membatalkan puasa.
Saat berpuasa, penting untuk memilih makanan yang memberi energi yang berkelanjutan serta menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Terdapat beberapa contoh makanan yang menyehatkan saat berpuasa. Pertama, buah-buahan. Dalam hal ini, buah-buahan segar mengandung banyak serat, vitamin, dan antioksidan yang penting untuk kesehatan. Buah-buahan seperti apel, jeruk, pisang, dan buah beri baik sebagai camilan sehat saat berbuka atau sahur. Buah-buahan juga bisa disesuaikan dengan kearifan lokal di daerah masing-masing. Kedua, sayuran. Sayuran hijau, seperti bayam, brokoli, dan kale, mengandung serat tinggi dan nutrisi penting lainnya. Anda bisa menambahkan sayuran ke dalam hidangan utama atau sebagai camilan.
Ketiga, makanan yang mengandung protein tinggi. Sumber protein seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, dan kacang-kacangan membantu mempertahankan massa otot dan memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Keempat, produk susu rendah lemak. Produk susu rendah lemak seperti susu rendah lemak mengandung kalsium dan protein yang penting untuk kesehatan tulang dan otot. Kelima, air putih. Penting untuk tetap terhidrasi saat berpuasa. Pastikan untuk minum banyak air saat sahur dan berbuka. Keenam, tambahan suplemen. Kadang-kadang, terutama jika terjadi kekurangan nutrisi tertentu, suplemen dapat membantu memastikan kebutuhan harian terpenuhi. Namun, konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi suplemen. Ketujuh, biji-bijian utuh. Biji-bijian utuh seperti quinoa, beras merah, atau oatmeal kaya akan serat dan memberikan energi yang berkelanjutan. Mereka juga dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Pastikan untuk mencoba menjaga keseimbangan nutrisi dan hindari makanan yang tinggi gula tambahan, lemak trans, dan garam berlebih saat berbuka.
Menu Berbuka yang Dianjurkan Rasulullah
Rasulullah SAW dalam riwayat Abu Daud dan Tirmidzi berpesan kepada umatnya agar ketika berbuka puasa dengan memakan kurma, akan tetapi ketika tidak mendapatkannya dapat berbuka dengan air.
“Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, hendaklah berbuka dengan kurma, karena dia adalah berkah, apabila tidak mendapatkan kurma maka berbukalah dengan air karena dia adalah bersih.” (HR. Tirmidzi dan Abu Daud).
Sementara dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu:
كَانَ رَسُو لُ اللِّهِ صَلَّى اللَّهً عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَا تٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَم تَكُنْ حَسَا حَسَواتٍ مِنْ مَاءٍ
Artinya: “Nabi SAW berbuka puasa sebelum menunaikan solat Maghrib. Baginda berbuka dengan beberapa biji rutab (kurma basah). Jika tiada rutab, baginda berbuka dengan beberapa biji tamar (kurma kering). Meminum beberapa teguk air.”
Berangkat dari hadist tersebut jelas, Nabi Muhammad menyarankan kurma dan air putih. Namun dalam konteks Indonesia bisa dikiyaskan sesuai kondisi negara masing-masing. Berbuka puasa adalah momen yang sangat dinantikan bagi umat Islam setelah seharian menahan lapar dan dahaga. Selain sebagai ibadah, berbuka juga merupakan kesempatan untuk memperkuat tali silaturahmi dan menikmati hidangan yang telah disiapkan. Rasulullah SAW memberikan petunjuk tentang makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi saat berbuka, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, tetapi juga untuk mendapatkan berkah dan keberkahan dari Allah SWT.
Pertama, kurma dan air putih. Kurma adalah makanan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi saat berbuka puasa. Rasulullah SAW biasanya memulai berbuka dengan memakan kurma segar. Kurma adalah sumber energi yang baik karena mengandung gula alami yang dapat langsung diserap oleh tubuh setelah berpuasa seharian. Selain itu, air putih adalah minuman terbaik untuk menghidrasi tubuh setelah berpuasa seharian.
Kedua, air Zamzam. Air Zamzam adalah air yang berasal dari sumur Zamzam di Mekkah yang dianggap memiliki berkah dan keistimewaan tersendiri. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa air Zamzam memiliki manfaat yang bervariasi, sehingga meminumnya saat berbuka puasa juga dianjurkan. Air Zamzam dipercaya memberikan kekuatan dan kesegaran bagi tubuh yang lelah setelah seharian berpuasa.
Ketiga, buah-buahan segar. Buah-buahan segar seperti semangka, melon, dan apel adalah pilihan makanan yang baik untuk berbuka puasa. Buah-buahan segar mengandung air, serat, dan antioksidan yang membantu menghidrasi tubuh, menjaga keseimbangan elektrolit, dan memulihkan energi setelah berpuasa. Rasulullah SAW juga sering memakan buah-buahan segar sebagai bagian dari menu berbukanya.
Keempat, makanan ringan dan sehat lainnya. Selain makanan yang telah disebutkan di atas, Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk mengonsumsi makanan ringan dan sehat seperti kurma, madu, roti gandum, dan yogurt saat berbuka puasa. Makanan-makanan ini mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh dan membantu memulihkan energi setelah seharian berpuasa.
Kelima, sup sayuran. Setelah memulai berbuka dengan kurma dan air, Rasulullah SAW biasanya akan melanjutkan dengan makanan yang ringan dan sehat seperti sup sayuran. Sup sayuran mengandung banyak nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral yang diperlukan oleh tubuh setelah berpuasa seharian. Selain itu, sup sayuran juga membantu tubuh untuk kembali stabil dan mempersiapkan pencernaan untuk menerima makanan lainnya.
Berbuka puasa adalah momen yang istimewa bagi umat Islam, dan Rasulullah SAW memberikan petunjuk tentang makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi saat berbuka. Dengan mengikuti sunnah makanan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, kita tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, tetapi juga mendapatkan berkah dan keberkahan dari Allah SWT. Oleh karena itu, mari kita berusaha untuk mengikuti sunnah dalam berbuka puasa dan memperoleh manfaat kesehatan dan spiritual dari makanan yang kita konsumsi.
Mengapa Harus Berbuka yang Sehat?
Puasa adalah praktik spiritual yang melibatkan menahan diri dari makanan dan minuman selama periode waktu tertentu, biasanya dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Berbuka puasa dengan makanan yang sehat memiliki beberapa alasan yang penting. Pertama, menghindari gangguan pencernaan. Setelah berpuasa, lambung dan sistem pencernaan dalam kondisi kosong. Mengonsumsi makanan berat, berlemak, atau tidak sehat dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung, mulas, atau gangguan pencernaan lainnya. Makanan sehat cenderung lebih mudah dicerna dan tidak memberikan beban yang berat pada sistem pencernaan.
Kedua, mendukung keseimbangan energi. Makanan yang sehat cenderung memberikan energi yang stabil dan bertahan lama, dibandingkan dengan makanan cepat saji atau makanan olahan yang tinggi gula dan lemak jenuh. Ini membantu dalam menjaga keseimbangan energi selama periode puasa berikutnya. Ketiga, pentingnya Kesehatan. Puasa tidak hanya tentang menahan diri dari makanan, tetapi juga tentang meningkatkan kesadaran spiritual dan kesehatan secara keseluruhan. Dengan memilih makanan yang sehat untuk berbuka, seseorang juga memperkuat komitmen terhadap kesehatan dan kesejahteraan tubuhnya.
Keempat, kesempatan untuk memperbaiki kebiasaan makan. Puasa adalah kesempatan bagi seseorang untuk merefleksikan pola makan dan membuat perubahan yang lebih sehat. Berbuka dengan makanan sehat adalah bagian dari upaya ini untuk meningkatkan kualitas pola makan secara keseluruhan. Kelima, kesehatan tubuh. Setelah berpuasa, tubuh membutuhkan nutrisi yang cukup untuk mengembalikan energi dan memulihkan kebutuhan nutrisi yang hilang selama puasa. Makanan sehat memberikan nutrisi yang penting untuk mendukung fungsi tubuh yang optimal.
Dengan memilih makanan yang sehat untuk berbuka, seseorang tidak hanya memberikan energi bagi tubuh mereka, tetapi juga menghormati nilai-nilai kesehatan dan spiritual yang mendasari praktik puasa. Semoga!
*Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., penulis lahir di Pati, 17 Juni. Saat ini menjadi dosen Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung, Koordinator Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah 2018-2023, Kabid Media, Hukum, dan Humas Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah 2020-sekarang, aktif menjadi reviewer 18 jurnal internasional terindeks Scopus, reviewer 9 jurnal internasional, editor dan reviewer 25 jurnal nasional.