Mendung, Hilal Tak Terlihat di Langit Pati
Pati – Tim Gabungan menggelar rukiyah hilal di area persawahan Desa Jambean Kidul, Kecamatan Margorejo, Pati, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025). Sayangnya, hilal tak terlihat di langit Pati.
Rukyatul hilal ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya memastikan awal Ramadan 1446 H berdasarkan metode pengamatan langsung. Namun, kondisi cuaca kurang mendukung. Langit yang berkabut akibat hujan yang turun sebelumnya menyebabkan kesulitan dalam melihat hilal secara kasat mata.
Para tim rukyatul hilal tampak berusaha menggamati matahari terbenam. Mereka terdiri dari Kemenag Pati, Pengadilan Agama Kabupaten Pati, Lembaga Falakiyah PCNU Pati, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pati, PD Muhammadiyah Kabupaten Pati, serta Lajnah Falakiyah Madrasah Salafiyah Kajen.
Hakim Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Pati juga mengikuti kegiatan ini. Namun sayangnya, mendung menyelimuti langit lokasi rukyatul hilal. Sehingga hilal pun tak nampak.
Matahari terbenam di lokasi tersebut diperkirakan terjadi pukul 17.56 WIB. Tetapi mendung menutupi langit Desa Jambean Kidul sehingga matahari tak terlihat.
Kepala Kemenag Pati, Akhmad Syaikhu mengaku, pihaknya mengikuti hasil sidang isbat untuk menentukan awal bulan suci Ramadan lantaran tak melihat hilal secara langsung.
“Kami mengundang semua ormas di lingkungan Kabupaten Pati. Berdasarkan perhitungan hisab, hilal di Kabupaten Pati belum memenuhi kriteria MABIMS. Walaupun Muhammadiyah sudah menetapkan awal Ramadan berdasarkan hisab, Tapi NU dan Kemenag menggunakan rukyatul hilal. Kami berterimakasih kepada semua pihak. Kami akan sampaikan hasil ini ke Kemenag agar menjadi bahan dalam sidang isbat,” ujar Akhmad Syaikhu.
“Kami berharap kegiatan rukyatul hilal gabungan ini dapat semakin mempererat kebersamaan dan kesatuan antarumat dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan,” tuturnya.
Kemenag Pati dan tim gabungan rukyatul hilal Kabupaten Pati beberapa kali menggelar rukyatul hilal. Sebelumnya, mereka mengamati bulan baru di Bukit Sukobubuk, Kecamatan Margorejo.
Namun lokasi itu ditinggalkan dan diganti di area persawahan Desa Jambean Kidul lantaran akses jalan menuju Bukit Sukobubuk terjal dan tak bersahabat.
”Sebelumnya tempatnya representatif. Sukobubuk representasi tapi akses tidak layak. Kita mencari alternatif sehingga mendapatkan lokasi ini. Saat ini paling layak di sini,” ungkap dia.
Sementara itu, Ketua PCNU Pati, KH. Yusuf Hasyim, M.S.I., menyampaikan bahwa partisipasi NU dalam kegiatan ini merupakan wujud persatuan umat Islam.
“Kami berharap kegiatan rukyatul hilal gabungan ini dapat semakin mempererat kebersamaan dan kesatuan antarumat dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan,” tuturnya. (Fadlil,LFNU)