HUT Pati, PCNU : Kedepankan Pembangunan SDM
K. Yusuf Hasyim, ketua PCNU Pati |
PATI-Tujuh Agustus nanti Kabupaten Pati tepat berusia 698 tahun. Ini merupakan umur yang tergolong matang untuk sebuah kota.
Harapan demi harapan terpanjat dari masyarakat Kabupaten Pati. Tentunya mereka menginginkan Pati yang lebih baik ke depannya.
Nahdlatul Ulama sebagai salah satu organisasi sosial keagamaan di Pati turut menyampaikan pandangannya untuk Pati ke depan. Melalui Ketua Tanfidziyah, K. Yusuf Hasyim, NU berharap agar kabupaten ini bertambah maju dari berbagai sektor.
“Kesejahteraan maju, aspek sosial, ekonomi pendidikan, pelayanan masyarakat, infrastruktur dan bidang-bidang lain,” ungkapnya.
Namun menurut K. Yusuf Hasyim, ada satu hal yang lebih penting dari aspek-aspek tersebut, yaitu moralitas. Dia melanjutkan bahwa menjaga akhlak khususnya generasi muda merupakan kebutuhan pokok suatu daerah. Sebab dengan moralitas yang baik, akan melahirkan kehidupan yang beradab, rukun dan damai.
“Semaju-majunya kota atau bahkan negara, kalau tidak beradab, rukun, tetap masih ada yang kurang, karena memang itu salah satu tujuan kehidupan bermasyarakat. Secara pribadi beradab, secara sosial rukun,” lanjutnya.
Lanjut K. Yusuf Hasyim, pembangunan fisik dan non fisik harus sinkron. Dirinya menyebut, membangun jiwa yang sehat dan bermartabat harus diupayakan bersama.
Pati di Masa Depan
K. Yusuf Hasyim tidak hanya berharap untuk Pati ke depan. Namun, ia juga memberikan pandangan untuk mencapai harapan-harapan yang telah ia sampaikan.
Kepada pcnupati.or.id, Kamis (5/8), pria asal Winong ini mengatakan bahwa persiapan untuk menyongsong Pati ke depan harus dilakukan sejak dini.
Dia menuturkan bahwa demi kebaikan bersama di waktu mendatang, pembangunan tidak boleh hanya terpusat pada sektor ekonomi saja. Namun kaderisasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan memahami perkembangan zaman juga wajib dipersiapkan matang-matang.
“Kita kuatkan generasi muda kita yang pastinya nanti akan memimpin Pati melalui pendidikan dan penguatan nilai-nilai agama,” terangnya.
Sebab, lanjut dia, inovasi harus dilakukan untuk memajukan kehidupan masyarakat. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang mengerti perkembangan zaman.
Sebelum mengakhiri perbincangannya, K. Yusuf Hasyim mengutip kaidah fiqih yang biasa digunakan sebagai acuan berkehidupan di NU. Pesan ini ia sampaikan kepada seluruh Masyarakat Kabupaten Pati khususnya warga nahdliyyin.
“Saya hanya mengingatkan, dalam prinsip Nahdlatul Ulama dikenal dengan istilah al muhafadhatu ala alqadimis sholih wal ahdzu bil jadidil ashlah. Maksudnya adalah menjaga segala sesuatu yang sudah baik dan melakukan inovasi-inovasi baru ke arah yang lebih baik lagi,” pungkasnya.(lut/ltn)