Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Hewan Pun Berpuasa

Hewan Pun Berpuasa

  • account_circle admin
  • calendar_month Sel, 4 Mar 2025
  • visibility 53
  • comment 0 komentar

Oleh Hamidulloh Ibda*

Jika definisi puasa sekadar tidak makan dan tidak minum, maka saya menyebut hewan pun berpuasa: sapi, kerbau, ayam, bebek, semua berpuasa meski durasinya tidak seperti manusia. Ini juga dipertegas oleh Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) yang menulis buku Tuhan Pun “Berpuasa” (1997). Jika Tuhan saja berpuasa, masak hewan ya ora puasa?

Puasa dalam Islam bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum. Jika definisinya hanya sebatas itu, maka banyak makhluk hidup di dunia ini yang bisa disebut berpuasa, termasuk hewan. Sapi, kerbau, ayam, bebek, bahkan ular pun dapat melewati waktu tertentu tanpa makan dan minum. Namun, apakah puasa yang diperintahkan Allah Swt. kepada manusia sama seperti puasa hewan? Tentu tidak. Puasa manusia memiliki dimensi yang jauh lebih dalam, yang tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga spiritual dan moral

Ketika puasa hanya dimaknai sekadar tidak makan dan tidak minum, maka hewan pun berpuasa. Sapi, kerbau, ayam, bebek, semua berpuasa meski durasinya tidak seperti manusia. Namun, hakikat puasa tidak sesederhana itu. Puasa adalah ibadah yang memiliki dimensi spiritual yang dalam.

Puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari segala perbuatan yang buruk, seperti berbohong, mencuri, dan bergunjing. Puasa juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu supaya kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).

Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa tujuan puasa adalah untuk mencapai ketakwaan. Ketakwaan adalah derajat yang tinggi di sisi Allah SWT. Orang yang bertakwa adalah orang yang selalu menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Ayat ini menegaskan bahwa tujuan utama dari puasa bukanlah sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi untuk mencapai derajat ketakwaan.

Puasa yang dilakukan manusia adalah ibadah yang menguji kesabaran, mengendalikan hawa nafsu, serta menanamkan kesadaran akan kehadiran Allah Swt. dalam setiap aspek kehidupan. Berbeda dengan hewan yang berpuasa karena dorongan alami atau mekanisme tubuhnya, manusia berpuasa sebagai bentuk ketaatan dan pengabdian kepada Sang Pencipta.

Puasa juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Secara medis, puasa dapat membantu membersihkan racun-racun dalam tubuh, menurunkan berat badan, dan meningkatkan kesehatan jantung.

Namun, yang lebih penting dari itu semua, puasa adalah ibadah yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: “Puasa itu adalah perisai.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Puasa adalah perisai dari segala macam keburukan. Dengan berpuasa, seseorang akan lebih mampu mengendalikan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Hadits ini mengandung makna bahwa puasa dapat melindungi umat Islam dari perbuatan buruk dan hawa nafsu.

Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan bulan Ramadan ini untuk berpuasa dengan sungguh-sungguh. Jangan hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari segala perbuatan yang buruk. Semoga dengan berpuasa, kita dapat mencapai derajat ketakwaan yang tinggi di sisi Allah SWT.

Hikmah Puasa Ramadan

Selain untuk mencapai ketakwaan, puasa Ramadan juga memiliki banyak hikmah lainnya. Pertama, meningkatkan rasa syukur. Dengan berpuasa, kita akan lebih menghargai nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Kita akan merasakan betapa nikmatnya makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari.

Kedua, menumbuhkan rasa empati. Dengan berpuasa, kita akan lebih merasakan bagaimana rasanya lapar dan haus. Hal ini akan menumbuhkan rasa empati kita terhadap orang-orang yang kurang mampu.

Ketiga, melatih kesabaran. Puasa membutuhkan kesabaran yang tinggi. Dengan berpuasa, kita akan terlatih untuk menjadi orang yang lebih sabar dalam menghadapi segala macam cobaan.

Mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan berpuasa, kita akan lebih merasakan kehadiran Allah SWT dalam hidup kita.

Keempat, puasa sebagai pengendalian diri. Puasa dalam Islam mengajarkan manusia untuk mengendalikan diri. Tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga lisan dari berkata dusta, menghindari amarah, serta menahan diri dari perbuatan dosa. Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903).

Hadis ini menunjukkan bahwa puasa bukan hanya soal fisik, tetapi juga pengendalian jiwa dan perilaku. Seorang muslim yang berpuasa harus mampu menjaga lisannya, perbuatannya, serta pikirannya dari hal-hal yang dapat merusak ibadahnya.

Kelima, puasa sebagai latihan ketakwaan. Ketakwaan adalah tujuan tertinggi dari puasa. Dengan menahan diri dari hal-hal yang diperbolehkan di luar Ramadan, seperti makan dan minum, seorang muslim diajarkan untuk lebih mudah menahan diri dari hal-hal yang dilarang secara mutlak, seperti perbuatan maksiat. Puasa melatih kepekaan sosial, membangun rasa empati kepada mereka yang kurang beruntung, serta memperkuat hubungan dengan Allah Swt. melalui ibadah yang lebih khusyuk.

Seorang muslim yang memahami esensi puasa tidak akan hanya menjadikannya sebagai ritual tahunan, tetapi sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas diri. Puasa bukan hanya perkara fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang membawa manusia lebih dekat kepada Allah dan lebih peduli terhadap sesama.

Jika puasa hanya dimaknai sebagai menahan lapar dan dahaga, maka hewan pun dapat melakukannya. Namun, puasa dalam Islam memiliki makna yang jauh lebih luas. Ia adalah sarana pembentukan karakter, pengendalian diri, serta jalan menuju ketakwaan. Oleh karena itu, seorang muslim hendaknya tidak hanya fokus pada aspek fisik dalam berpuasa, tetapi juga pada aspek spiritual dan moral agar puasa benar-benar membawa manfaat dan keberkahan dalam kehidupan.

*Dr. Hamidulloh Ibda, penulis lahir di Pati, dosen dan Wakil Rektor I Institut Islam Nahdlatul Ulama (Inisnu) Temanggung (2021-2025), Koordinator Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Plus LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah (2024-2029), reviewer 31 Jurnal Internasional terindeks Scopus, Editor Frontiers in Education terindeks Scopus Q1 (2023-sekarang), dan dapat dikunjungi di website Hamidullohibda.com.

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Logo Konfercab Pelajar NU Tuai Pujian

    Logo Konfercab Pelajar NU Tuai Pujian

    • calendar_month Sab, 3 Jul 2021
    • account_circle admin
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Logo dan makna logo yang direncanakan akan menjadi maskot Konferancab IPNU-IPPNU Kab. Pati tahun 2021 DOWNLOAD LOGO KONFERCAB PC IPNU IPPNU PATI KOTA-Garda depan pelajar NU Pati hendak menyelenggarakan hajat besar. IPNU dan IPPNU Cabang Pati dalam waktu dekat ini akan menghelat Konferensi Cabang.  DOWNLOAD LOGO KONFERCAB PC IPNU IPPNU PATI DOWNLOAD LOGO PELAJAR NU […]

  • PCNU-PATI

    PC Fatayat NU Pati; Launching LAPPA

    • calendar_month Rab, 17 Jan 2024
    • account_circle admin
    • visibility 62
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id- Pimpinan Cabang Fatayat NU Pati, bertepatan dengan pertemuan rutin triwulan pengurus PC Fatayat NU dan PAC Fatayat NU Se kabupaten Pati pada Ahad (14/01) kemarin. Launching Layanan Aduan dan Pemberdayaan Perempuan (LAPPA) di bawah bidang Hukum Politik dan Advokasi dilaksanakan di Ponpes Al-Karnadiyah Gus AKA, Tlogowungu. Acara ini dihadiri oleh anggota PC Fatayat NU […]

  • PCNU-PATI

    Menuju Kesempurnaan Diri

    • calendar_month Rab, 17 Mei 2023
    • account_circle admin
    • visibility 81
    • 0Komentar
  • PCNU-PATI Photo by Boxed Water Is Better

    Love Is Stupid Part 7

    • calendar_month Ming, 26 Mar 2023
    • account_circle admin
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Oleh : Elin Khanin ————- Dengan wajah serius lelaki itu menyusuri koridor rumah sakit Sultan Hasanudin. Sorot matanya tak lepas dari layar ponsel. Sesekali ia berhenti lalu menempelkan ponsel pada telinga, beralih mengirim pesan dan kembali melangkah. Berkali-kali pasang netranya mencocokkan nama bagian rumah sakit dengan isi chat di aplikasi hijaunya. Ia lega saat menemukan […]

  • Berdoa Bersama Mengenang Para Pendiri NU

    Berdoa Bersama Mengenang Para Pendiri NU

    • calendar_month Sab, 4 Mar 2017
    • account_circle admin
    • visibility 64
    • 0Komentar

    Pati. Madrasah Tarbiyatul Banin Winong Pati, mulai dari tingkatan MA, Mts, MI, dan RA disetiap hari Kamis pada bulan terakhir mengadakan tahlil bersama dan pembacaan manaqib, hal tersebut dilaksanakan untuk mengenang jasa-jasa ulama ahlussuanah waljamaah terdahulu, Kamis, 3/3 kemarin.             Sebelum pambacaan tahlil terlebih dahulu diceritakan tentang sejarah pendirian Madrasah Tarbiyatul Banin pada kesempatan kali […]

  • Ma’arif Jateng Gelar LKTI Berhadiah Total 33 Juta

    Ma’arif Jateng Gelar LKTI Berhadiah Total 33 Juta

    • calendar_month Sab, 20 Jul 2019
    • account_circle admin
    • visibility 46
    • 0Komentar

    SEMARANG-Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat nasional kembali digelar. Kali ini Lembaga Pendidikan Ma’arif NU yang menghelat kegiatan tersebut untuk meningkatkan budaya riset dan literasi di kalangan NU. Hal ini dipaparkan oleh ketua panitia, Hamidullah Ibda. Adapun lomba ini dibagi dalam empat kategori. Kategori pertama yaitu tingkat peserta didik MA/SMA/SMK di bawah naungan LP Ma’rif. […]

expand_less