Iklan
Berita

Fatayat Pati Awasi Pelaksanaan JKN-KIS

Bupati Pati, Haryanto, memberikan sambutan dalam acara peresmian program Perempuan Bersuara Mengawasi JKN-KIS di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (27/9). 

PATI – Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dalam pelaksanaannya akan mendapatkan pengawasan dari Pengurus Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Pati. Bagian salah satu ormas terbesar di Indonesia itu mengaku siap mengawasi pelaksanaan nantinya. 

Hal ini diungkapkan oleh Ketua PC Fatayat NU Pati, Asmonah saat di pendopo Pati hari ini pada Senin (27/9). Asmonah mengungkapkan pihaknya membentuk program Perempuan Bersuara Mengawal JKN-KIS untuk pengawasan dan pendampingan pelaksaan program jaminan kesehatan dari pemerintah ini. 

Iklan

Program yang bekerja sama dengan Akatiga ini rencananya dilakukan di lima desa di lima kecamatan di Kabupaten Pati. Kelima kecamatan ini yakni, Gunungwungkal, Dukuhseti, Trangkil, Margorejo dan Margoyoso. 

“Untuk desanya kader yang paham. Jadi setiap kecamatan ada satu desa,” ungkap dia. 

Pihaknya nanti menerjunkan tujuh kader dalam pelaksaan program ini. Lima kader terjun langsung ke lapangan dan dua kader sebagai koordinator kabupaten serta bertugas lainnya. 

Kader-kader ini untuk melakukan pemantauan agar data BPJS Kesehatan benar-benar valid dan tepat sasaran. “Yang menerima BPJS Kesehatan terutama PBI benar atau tidak,” katanya. 

Setelah enam bulan dinyatakan berhasil dan mendapatkan pola pemantauan, pihakanya akan mengembangkan ke seluruh kecamatan di Kabupaten Pati lainnya. 

Semantara itu, perwakilan Tim Akatiga Arifahul Choiri Fauzi mengungkapkan, selain Kabupaten Pati, program ini juga ada di 8 kabupaten/kota se-Indonesia. Daerah-daerah yang mempunyai program ini yakni, Kota Ternate, Jambi, Morojambi, Kabupaten Bandung, Blitar, Kediri, Kab Tegal dan Pati. 

Di daerah lain pihaknya juga berkerja sama dengan Fatayat NU sempat. Program ini rencananya berlangsung selama 4 tahun. 

Pihaknya memilih Fatayat NU sebagai mitra kerja lantaran Fatayat NU mempunyai basis kader hingga desa-desa dan RT-RT. “Fatayat sudah sering melakukan pendampingan masyarakat dari berbagai hal,” kata Arifah. 

Fokus program ini yakni mensosialisasikan manfaat JKN KIS, mendampingi masyarakat miskin yang belum peserta PBI dan mendampingi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan. Program ini sendiri didanai Bank Dunia. Pihaknya sudah mengajukan dari tahun 2015 lalu.(iam/ltn)

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Back to top button