Drama Konferensi: Menang Aklamasi, Kiai Sarwo Nyaris Menolak jadi Ketua Lagi
pcnupati.or.id. Konferensi MWC NU Kecamatan Tayu yang berlangsung di MTs Miftahul Huda, Jumat (27/12) kemarin diwarnai dengan aksi tarik ulur kesanggupan. Hal ini lantaran Kiai Ahmad Sarwo, petahana Ketua MWC NU Tayu 2019-2024 yang merasa sudah saatnya undur dari jabatannya itu, terpilih kembali via jalur aklamasi.
Sebelumnya, dalam konferensi bertajuk ‘Meneguhkan Khidmah Jam’iyyah untuk Ummat’ tersebut, Kiai Sarwo memenangkan suara dalam pemilihan ketua MWCNU Tayu masa khidmat 2025-2030. Pemilihan tersebut dilakukan secara aklamasi, yang artinya hampir semua peserta konferensi memilih kembali Kiai Sarwo.
Namun, Kiai Sarwo yang merasa dirinya sudah cukup mengemban amanah sebagai Ketua MWC NU Tayu, enggan untuk melanjutkan kepemimpinannya.
“Saya minta maaf kepada semua peserta undangan konferensi yang memilih saya. Masih banyak sosok lain yang berkompeten untuk memimpin NU di Kecamatan Tayu,” ungkapnya saat dimintai kesediaan.
Sontak, tangis pun pecah. Dirinya beralasan bahwa, ia telah membuat kesepakatan dengan istri (baca: keluarga) untuk tidak lagi menjabat sebagai Ketua MWC NU Tayu meski dipilih kembali. Hanya saja, situasi di ruangan konferensi memaksa Kiai Sarwo untuk berkenan melanjutkan kepemimpinannya sendiri.
Karena banyaknya permintaan, dia memohon waktu tiga hari untuk mengambil sikap. Namun permohonan ini ditolak oleh KH. Saeroji yang menjabat sebagai Ro’is.
“Demi ummat, apa njenengan rela kalau peserta konferensi yang telah percaya penuh ini, mereka harus pulang dengan kecewa karena njenengan tolak?,” tutur KH. Saeroji kepada Kiai Sarwo.
Sontak, Sidang yang dipimpin oleh dua punggawa PCNU Pati, H. Maskan dan K. Kasmuri tersebut hening. Tak berselang lama, Kiai Sarwo pun mengiyakan permintaan peserta musyawarah. Akhirnya, konferensi penuh drama inipun berakhir dengan kesanggupan kembali Kiai Sarwo menjadi Ketua MWC NU Tayu 2025-2030.
Pelajaran Berharga
Kiai Kasmuri, Wakil Ketua PCNU Pati yang menyertai jalannya Konferensi MWC NU Tayu menuturkan kepada pcnupati.or.id tentang kekagumannya terhadap Kiai Sarwo.
“Meski beliau mampu, tapi beliau tidak langsung menerima. Beliau memberi kesempatan barangkali ada sosok yang lebih mampu dari beliau,” ungkapnya.
Selain itu, Kiai Kasmuri, berkaca dari konferensi tersebut, dia menegaskan bahwa Kiai Sarwo adalah sosok NU sejati, yang rela menomorduakan kepentingan keluarga demi kepentingan ummat. Menurutnya, kader-kader muda NU perlu meneladani sikap Ketua MWC NU Tayu tersebut.
“Teladanilah. Kalau ummat sudah memanggil, kiai sudah dawuh, kita wajib sami’na wa atho’na, saya siap,” tegas Kiai Kasmuri.
Sementara itu, Ketua Panitia Konferensi Abdul Majid, menyampaikan bahwa suksesnya acara ini menjadi tolok ukur keberhasilan MWCNU Tayu lima tahun ke depan, “Dengan tema Meneguhkan Khidmat Jam’iyyah Untuk Umat, kami berharap seluruh program kerja yang lahir dari konferensi ini mampu memberikan dampak nyata bagi umat,” ujarnya.(kan/lut/LTN)