Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Disiplin Prokes Sejak Usia Dini, Kebapa Tidak?

Disiplin Prokes Sejak Usia Dini, Kebapa Tidak?

  • account_circle admin
  • calendar_month Sen, 20 Sep 2021
  • visibility 112
  • comment 0 komentar

Oleh : Nur Hidayatun Nikmah*

Kurangnya sikap disiplin protokol kesehatan oleh orang tua ternyata sangat berpengaruh terhadap anak usia dini. Karena orang tua adalah panutan anak selama dirumah, maka jika dalam aktivitas sehari-hari orang tua tidak mencontohkan sikap disiplin yang baik dan benar, dikhawatirkan anak akan meniru perilaku ini. 

Contoh kecil saja, dalam penerapan protokol kesehatan. Jika orang tua tidak memberikan contoh baik dalam hal ini, pun anak akan mengabaikan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dengan benar. Terutama, saat anak diajari tentang protokol kesehatan di sekolah oleh guru mereka. Entah itu melalui E-Learnig maupun Luring. 

Padahal seperti kita tahu bahwa protokol kesehatan akan segera diterapkan kepada anak usia dini setelah PPKM berakhir. Prokes merupakan hal penting dalam pelaksanaan PTM (Pertemuan Tatap Muka) yang telah disosialisasikan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada bulan Juni 2021.

PTM terbatas adalah kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan melalui tatap muka antara peserta didik dengan pendidik, secara terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat (Kemendikbudristek, 2021: 5). Dengan kata lain, dari devinisi itu, kita tahu bahwa prokes menjadi bagian tak terpisahkan dengan PTM.

Kembali ke topik. Ada banyak faktor orang tua lupa atau bahkan tidak terbiasa menerapkan prokes pada anak-anak. Yang sering sekali kita dapati adalah faktor human error atau kesalahan manusia. Terkadang orantua lupa, tidak sempat atau bahkan sama sekali tidak memiliki waktu untuk memberikan penjelasan terhadap anak mereka terkait pentingnya protokol kesehatan yang menjadi syarat wajib semua lini kehidupan masyarakat terutama pada dunia pendidikan. 

Anak usia dini merupakan cikal bakal penerus bangsa. Jika kita sebagai orang tua tidak kritis dalam memberikan penilaian terhadap anak, maka mereka akan terlena dengan keadaan. 

Misalnya saat anak terlanjur tidak mencuci tangan dan akan segera makan makanan di meja, sebaiknya kita ingatkan untuk kembali mencuci tangan, maka anak juga akan sulit untuk menerima pembelajaran tentang prokes jika ia tidak pernah melihat secara langsung orang tua atau saudara yang menggunakan masker dengan baik dan benar atau mungkin tidak mencuci tangan. Kedisiplinan kita sebagai orang tua merupakan kunci utama suksesnya anak dalam pendidikan karakter. 

Hal ini selaras dengan pendapat Bell Gredler, Teori belajar disiplin mental, adalah pandangan tentang belajar yang disusun oleh filsuf Yunani bernama Plato. Yaitu tentang idealisme yang melukiskan pikiran dan jiwa yang bersifat dasar bagi segala sesuatu yang ada. 

Idealisme hanyalah ide murni yang ada di dalam fikiran, karena pengetahuan orang berasal dari ide yang ada sejak kelahirannya. Belajar dilukiskan sebagai pengembangan oleh fikiran yang bersifat keturunan. Kepercayaan ini kemudian dikenal sebagai konsep ‘Disiplin Mental, (Bell Gredler, 1994: 21). 

Sudah seharusnya kita sebagai orang tua memberikan motivasi dan dukungan serta memberikan contoh kepada anak kita. Disiplin mental mereka kita bangun mulai sekarang dengan beragam cara. Termasuk dengan mengkombinasikan metode belajar dirumah saat daring maupun luring saat disekolah. 

Kreatifitas orangtua juga dibutuhkan dalam menerapkan disiplin prokes, seperti saat anak tidak mau mencuci tangan dan malah bermain air sambil mengeluarkan sabun dari botolnya maka kita harus bijak menyikapi hal itu dengan mengajak anak mencuci tangan dengan menggunakan sabun itu berulang-ulang dan mengambil sisa sabun untuk mencuci tangan setelah makan. 

Selain itu, memberi penjelasan yang sesuai dengan pemahaman anak juga penting. Jangan terkesan memaksa dan menuntut anak, karena kita juga tidak mau jika dipaksa melakukan sesuatu. Semua harus dilandaskan dengan rasa bahagia dan ceria. 

Lakukanlah kegiatan mencuci tangan bersama anak atau bisa juga membuang sampah dan menggunakan masker saat bepergian dengan double masker. Selain itu ada banyak sekali kegiatan lain untuk menerapkan protokol kesehatan diantaranya adalah mengajak si kecil menonton video di Youtube tentang pentingnya berprokes. 

Saat ini kita dihadapkan dengan banyak pilihan media pembelajaran yang beragam. Membuat anak nyaman dengan disiplin protokol kesehatan yang menyenangkan merupakan kunci sukses implementasi kedisiplinan anak. 

*Pemerhati psikologi anak

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Stakeholder Dorong Pendampingan dan Pengawasan JKN-KIS, Kolaborasi Akatiga-Fatayat NU

    Stakeholder Dorong Pendampingan dan Pengawasan JKN-KIS, Kolaborasi Akatiga-Fatayat NU

    • calendar_month Jum, 10 Jun 2022
    • account_circle admin
    • visibility 120
    • 0Komentar

    PATI – Kegiatan Monev Tim Global Partnership for Social Accountability (GPSA) PC Fatayat NU Kabupaten Pati oleh AKATIGA & PP Fatayat NU berlangsung lancar. Agenda tindak lanjut dari program pendampingan dan pengawasan masyarakat terkait JKN-KIS di Kabupaten Pati ini dibukan pada Rabu (8/6) lalu di Gedung Pragolo Kabupaten Pati. “Memang jangkauan kami saat ini baru […]

  • Fix, Muktamar NU Dilaksanakan Akhir Oktober 2020

    Fix, Muktamar NU Dilaksanakan Akhir Oktober 2020

    • calendar_month Sel, 5 Nov 2019
    • account_circle admin
    • visibility 115
    • 0Komentar

    JAKARTA-Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi mengumumkan pelaksanaan Muktamar NU 2020 mendatang. Berdasarkan rapat pengurus yang digelar di aula lantai 8 Gedung PBNU, Senin (4/11) kemarin, PB menegaskan bahwa Muktamar NU 2020 dilaksanakan di Lampung. Para pengurus PBNU (foto : NU Online)  “Muktamar akan dilaksanakan di Lampung pada 22 sampai 27 Oktober 2020” tandas Robikin […]

  • PCNU-PATI Photo by Paul

    Hobinya adalah Masa Depannya

    • calendar_month Jum, 11 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 103
    • 0Komentar

    Oleh : Inayatun Najikah Beberapa waktu lalu, saya diperkenalkan dengan seorang aktivis perempuan oleh salah satu kawan baik saya. Seorang novelis dan penggiat literasi.  Perempuan yang memiliki segudang kesibukan dari mulai menjadi ibu rumah tangga sampai menjadi jurnalis media, berbagi pengalaman tentang lika liku perjalanan hidupnya. Sejak kecil ia sudah gemar membaca dan menulis. Hingga […]

  • HUT Pati, PCNU : Kedepankan Pembangunan SDM

    HUT Pati, PCNU : Kedepankan Pembangunan SDM

    • calendar_month Kam, 5 Agu 2021
    • account_circle admin
    • visibility 138
    • 0Komentar

    K. Yusuf Hasyim, ketua PCNU Pati PATI-Tujuh Agustus nanti Kabupaten Pati tepat berusia 698 tahun. Ini merupakan umur yang tergolong matang untuk sebuah kota.  Harapan demi harapan terpanjat dari masyarakat Kabupaten Pati. Tentunya mereka menginginkan Pati yang lebih baik ke depannya.  Nahdlatul Ulama sebagai salah satu organisasi sosial keagamaan di Pati turut menyampaikan pandangannya untuk […]

  • Direktur

    Direktur

    • calendar_month Rab, 9 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 103
    • 0Komentar

    Oleh : Niam At Majha Jika tulisan rabu lalu, saya tulis dengan sedih berlapis lapis dan hati gemuruh tak tentu arah. Namun berbeda dengan hari ini saya menulis dengan riang gembira dan emosi yang meronta ronta. Atas ketidak adilan, atas semua kebisuan atau bahkan dengan segala ritme ritme yang sudah berjalan. Sebelum melanjutkan tulisan ini, […]

  • Review Buku Ethnoscience Village Map (EVI MAP): Merekam Kearifan Lokal, Menumbuhkan Numerasi Kontekstual

    Review Buku Ethnoscience Village Map (EVI MAP): Merekam Kearifan Lokal, Menumbuhkan Numerasi Kontekstual

    • calendar_month Jum, 14 Nov 2025
    • account_circle admin
    • visibility 5.164
    • 0Komentar

      Semarang — Ruang Oval lantai dua Dinas Pendidikan Kota Semarang, Selasa (11/11/2025), menjadi pusat perhatian dunia pendidikan daerah. Di tempat inilah, Dr. Hamidulloh Ibda, Wakil Rektor INISNU Temanggung, tampil sebagai reviewer utama dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pembuatan Buku Numerasi Berbasis EVI MAP (Ethnoscience Village Map) yang diinisiasi Dinas Pendidikan Kota Semarang bekerja […]

expand_less