Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Pohon Durian dan Kupu-Kupu

Pohon Durian dan Kupu-Kupu

  • account_circle admin
  • calendar_month Sen, 5 Des 2022
  • visibility 16
  • comment 0 komentar

Oleh: M. Iqbal Dawami

Sore itu, sembari menunggu azan ashar, aku duduk di saung yang letaknya di kebun kantor tempatku bekerja. Di depan saung ada pohon durian. Pohon yang dari hari ke hari, minggu ke minggu, dan bulan ke bulan, tidak ada pertumbuhan yang berarti. Aku tidak tahu bagaimana teorinya, mengapa pohon durian itu tidak tumbuh dengan wajar? Barangkali tanahnya tidak cocok. Atau mungkin cangkokannya tidak sempurna. Aku tidak tahu, walau membuat aku tergelitik untuk mencari tahu. Hmm, mungkin suatu hari aku akan mencari tahu.

Saat asyik mengamati pohon durian tersebut, tiba-tiba seekor kupu-kupu dengan sayap yang sangat indah hinggap di salah satu daun durian. Cantik sekali. Ia mulai bergerilya dari satu daun ke daun lainnya. Ia kemudian terbang kesana kemari dari satu pohon ke pohon lain. Kepakan sayapnya sungguh mempesona. Oh, alangkah senangnya kupu-kupu itu. Ia dapat terbang bebas sekehendak hatinya (jika memang ia punya hati), tidak ada keraguan, tidak ada paksaan, tidak ada ketakutan. Ia terus menjalankan hari-harinya dengan begitu.

Mungkin suatu ketika ia akan terperangkap oleh jaring laba-laba, atau tidak mendapatkan saripati bunga, atau bahkan tertangkap oleh manusia, tapi ia tidak peduli. Ia hanya menjalankan hidupnya dengan sepenuh hati. Itu saja. Ya, sesederhana itu.

Setelah melihat kupu-kupu itu dan kembali ke soal pohon durian itu, aku mencoba menengok ke dalam kehidupan manusia. Rupanya dua hal itu adalah cerminan hidup manusia. Ada orang yang tumbuh dengan anggun, namun ada juga yang tumbuh dengan statis. Itu biasa ditemukan dalam lingkungan manusia. Tapi, manusia bukanlah tumbuhan maupun hewan. Manusia yang dikaruniai akal dan pikiran mempunyai potensi untuk berubah. Perubahan itu bisa kepada ke arah positif maupun negatif.

Kupu-kupu yang berasal dari ulat kemudian menjadi kepompong adalah tamsil yang sangat indah bahwa manusia sejatinya harus mengalami metamorfosis menuju kehidupan yang lebih baik lagi. Kepompongnya boleh diibaratkan ujian yang dapat menghambat kesuksesan namun sejatinya kondisi tersebut memang diperlukan dalam perjuangan. Sepintas, kepompong akan mematikan si ulat, namun rupanya itu adalah proses menjadi kupu-kupu yang indah. Ujian pun demikian, sejatinya bukan untuk melemahkan, tetapi mempersiapkan seseoang menjadi pribadi yang lebih hebat. Ya, kupu-kupu mungkin tidak akan pernah bisa terbang kalau tidak melewati penderitaan di dalam kepompong itu.  

Konon, usia standar kupu-kupu hanya sekitar satu minggu. Dan apabila dikaruniai umur panjang maksimal hanya satu tahun. Tentu, dalam pandangan kita usia seperti itu sangatlah pendek. Tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan usia standar manusia. Tapi, hidupnya yang sebentar itu sungguh tidaklah sia-sia. Kupu-kupu tersebut selalu memberi banyak kegembiraan dan manfaat bagi alam semesta. Ia memerankan hidupnya dengan baik. Usia yang pendeknya itu mampu berbuat banyak. Maha Suci Tuhan yang menciptakan kupu-kupu dengan sebaik-baiknya. Maha Benar Tuhan yang menjadikan kupu-kupu sebagai teladan hidup manusia.

Aku teringat cerita Thich Nhat Hanh, seorang biksu dari Vietnam, saat ia berkunjung ke biara Zen. Pada papan kayu di luar aula meditasi, ia melihat empat kalimat yang tertera di sana. Kalimat terakhirnya adalah, “Jangan sia-siakan hidupmu.” Hidup kita terdiri dari hari dan jam, setiap jamnya sangat berharga. []

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Gengsi Makan Siang Gratis, Pendidikan Meringis

    Gengsi Makan Siang Gratis, Pendidikan Meringis

    • calendar_month Jum, 14 Feb 2025
    • account_circle admin
    • visibility 12
    • 0Komentar

      pcnupati.or.id – Program makan bergizi gratis nampaknya sudah menjadi hal yang sangat urgen di mata Pemerintah era kepemimpinan Prabowo dan Gibran. Bagaimana bukan, lewat program tersebut juga mereka dapat menduduki kursi presiden dan wakil presiden di Republik ini. Hingga masih menjadi sorotan media lokal maupun internasional. Diketahui uji coba makan siang gratis ini telah […]

  • Fenomena FOMO Ramadan

    Fenomena FOMO Ramadan

    • calendar_month Ming, 23 Mar 2025
    • account_circle admin
    • visibility 22
    • 0Komentar

    Oleh Hamidulloh Ibda*   Apa to sakjane FOMO kuwi? Fear of Missing Out atau FOMO pada intinya perasaan cemas ketinggalan pengalaman atau aktivitas tertentu yang sering muncul saat Rmadan. Fenomena Ramadan intinya perasaan cemas atau takut ketinggalan momen-momen berharga selama bulan Ramadan. Fenomena ini seringkali dipicu oleh media sosial, ya Facebook, Instagram, TikTok, X, di […]

  • PCNU-PATI

    Puasa setelah Puasa

    • calendar_month Sel, 2 Apr 2024
    • account_circle admin
    • visibility 15
    • 0Komentar

    Oleh Hamidulloh Ibda* Kebanyakan orang memandang, memahami, menginterpretasi bahwa puasa ya hanya puasa Ramadan. Ya, benar kalau itu puasa wajib sebagai bagian dari rukun Islam. Namun, sebenarnya banyak puasa setelah puasa, puasa di atas puasa, puasa pasca puasa. Realitasnya, setelah bulan Ramadan yang penuh berkah berlalu, umat muslim di seluruh dunia seringkali berpikir tentang bagaimana […]

  • Akribut NU Iringi Pernikahan Kader NU

    Akribut NU Iringi Pernikahan Kader NU

    • calendar_month Sab, 25 Nov 2017
    • account_circle admin
    • visibility 12
    • 0Komentar

    Pati. Setiap orang dalam menikah tentu sangat berbahagia. Sebab pernikahan adalah momen sakral yang di harapkan seumur hidup sekali saja. Maka dari itu, untuk menentukan calon pendamping harus, se iman, seidiologi dan seperjuangan yang mampu di ajak berdakwah dalam menjalankan panji-panji islam ahlus sunah waljma’ah.             Sebagai kader penggerak Nahdlatul Ulama Kecamatan Gembong, dalam pernikahan […]

  • PCNUPati.or.id, Pati – Gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan menghantam hingga area Masjid Agung Baitunnur Pati saat demo 13 Agustus 2025, kemarin. LPBHNU Pati pun menyayangkan tindakan represif aparat. Beredar video, gas air mata ditembakkan hingga halaman Masjid Agung. Sejumlah warga pun menjadi korban. Naasnya, bukan hanya massa demo yang terkana imbas. Warga yang hendak jemaah pun menjadi korban. Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) Pati Ahmad Shofwan angkat bicara. Menurutnya demo merupakan hak masyarakat. ”Menanggapi tindakan represif tindakan aparat yang sampai mengejar ke masjid agung. Yang pertama, demo itu hak dan sudah diatur dalam undang-undang, bahwa menyampaikan pendapat di muka umum itu boleh. Kemarin demo itu memang legal dan berizin masih batas waktu yang diperbolehkan,” ujar Shofwan, Kamis (14/8/2025). Ia pun menyayangkan tindakan kepolisian yang dinilai terlalu represif. Apalagi pihak kepolisian sampai menembakkan gas air mata ke halaman Masjid Agung Pati. ”Sementara tindakan aparat polisi mengejar para demonstran sampai masjid sangat disayangkan. Karena masjid itu tempat ibadah. Tidak boleh aparat itu represif sampai ke sana. Karena di sana bukan para pendemo. Ada masyarakat yang ingin ibadah,” tutur dia. Tindakan aparat ini membuat sejumlah masyarakat menjadi korban. Bahkan banyak masyarakat yang hendak jamaah, ibu-ibu dan anak-anak terkena imbasnya. ”Apalagi gas air mata itu memang diarahkan ke halaman parkir mobil (masjid) dan juga ke tempat wudlu. Itu saya sayang kan,” ungkap dia. Tak hanya itu, tindakan aparat juga dinilai terlalu berlebihan lantaran juga menembakkan gas air mata di gang-gang permukiman warga.Ia pun berharap kejadian semacam ini tak terjadi lagi. ”Pak Kapolda, Kapolres harus mengevaluasi dan berbenah kejadian tidak terulang lagi. Di gang sampai masyarakat kena. itu tidak boleh. Kalau menangkap pendemo yang rusuh silahkan. Saya pastikan pendemo yang rusuh itu didatangkan dari luar sengaja membikin rusuh. Bukan orang Pati. Orang Pati tidak seperti itu,” tandas dia. Sementara itu, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto mengaku pihaknya sudah sesuai SOP. Meskipun, banyak ibu hingga anak yang menjadi korban. ”Oke, tentunya protap SOP yang dilakukan oleh pihak kepolisian sudah sesuai. Karena kita dari awal pada saat aksi unjuk rasa yang damai Itu berjalan dengan lancar dan kita menjamin keamanan dari para demonstran,” pungkasnya.

    Gas Air Mata Hantam Area Masjid Agung, LPBHNU Pati: Aparat Jangan Represif

    • calendar_month Kam, 14 Agu 2025
    • account_circle admin
    • visibility 29
    • 0Komentar

      PCNUPati.or.id, Pati – Gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan menghantam hingga area Masjid Agung Baitunnur Pati saat demo 13 Agustus 2025, kemarin. LPBHNU Pati pun menyayangkan tindakan represif aparat. Beredar video, gas air mata ditembakkan hingga halaman Masjid Agung. Sejumlah warga pun menjadi korban. Naasnya, bukan hanya massa demo yang terkana imbas. Warga […]

  • PAC Ansor Batangan Miliki Pengurus Baru

    PAC Ansor Batangan Miliki Pengurus Baru

    • calendar_month Sen, 15 Jul 2019
    • account_circle admin
    • visibility 18
    • 0Komentar

    BATANGAN- Gerakan Pemuda Ansor Kec. Batangan Kab. Pati sukses menggelar Konferensi Anak Cabang (Konferancab), Senin (15/7) malam. Kegiatan yang diselenggarakan di gedung TPQ Masjid Baitul Makmur Gadel, Batangan berhasil memilih ketua baru. Pelaksanaan Konferensi Anak Cabang (Konferancab) Gerakan Pemuda Ansor Batangan berlangsung tertib dan damai itu menghasilkan nama Darno sebagai pemimpin baru PAC Ansor Kec. […]

expand_less