Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Parodi » Me (maaf) kan

Me (maaf) kan

  • account_circle admin
  • calendar_month Rab, 3 Agu 2022
  • visibility 55
  • comment 0 komentar

Oleh : Niam At Majha

Minggu lalu,  saya sempat berbeda pendapat dengan perempuan yang saya sayangi. Sebab ketika saya menemukan sesuatu saya tak langsung bilang. Dengan alasan agar saya sedikit bisa meredam emosi agar supaya tak langsung tersalurkan. Diam sejenak, ambil nafas dalam dalam. Sebuah  metode yang seringkali saya jalani.

 Saya dibilang sering mudah marah; meskipun marah saya bisa dikatakan standar tak seperti marahnya Shiva yang tak mau dibilang anak kecil padahal dia adalah anak kecil dengan tubuh mungil dengan sepeda listriknya bisa terbang kesana kemari mengejar penjahat mengambil alih tugasnya inspektur Ladusing. Kemarahan saya masih dalam mode wajar.

Berbuat kesalahan dan setelah itu meminta maaf itu bukan perkara mudah. Sebab setiap orang mempunyai alibi masing masing. Seringkali orang merasa dirinya paling benar, paling berpengalaman dan yang banyak terjadi yaitu merasa paling benar. Kondisi kondisi seperti itu bukanlah hal yang salah dan tak juga dibenarkan. Tak ada orang benar terus menerus, tak juga salah berkelanjutan.

Seperti kisah dua teman saya yang akan menikah, mereka sering kali berbeda pendapat yang perempuan memegang teguh prinsipnya; sedangkan laki laki bersikukuh atas jiwa melindunginya. Dan ketika mereka selesai berdebat kusir tanpa kudanya, saat selesai,  ketika sudah reda sebab kecapean energi; kedua belah pihak belum pernah saya lihat bilang maaf atau pun sejenisnya. Diam membisu, namun kemudian kembali semula seperti jurus Izanami yang di  miliki klan Uchiha dalam serial Naruto.

Melalui kisah teman saya tersebut; saya menarik benang merah yaitu kalimat sederhana akan tetapi berat untuk di ucapkan, berat untuk di jalani. Sebab untuk melakukan atau mengucapkan kata maaf dan memaafkan kita harus terbiasa dan membiasakan.  Selain itu, harus menurunkan ego pribadi. Kalau istilahnya para motivator kehidupan;  hidup itu harus saling memaafkan dengan begitu kehidupan yang kita jalani akan bahagia serta berbunga bunga.

Kembali pada yang saya jalani saat ini. Banyak yang mengatakan apabila saya itu mudah marah dan mudah memaafkan. Banyak yang mengemukakan demikian. Akan tetapi, ketika saat saya marah tentu ada alasan dan marahnya pun ada porsi porsinya, sesuai dengan koridor yang berlaku. Berbeda dengan Shiva yang langsung marah menghajar habis habisan kepada siapa saja yang mengatakan Shiva anak kecil.

Dari cerita Shiva dan teman saya tentu tak ada singkronisasi, akan tetapi keduanya mempunyai alasan berbeda-beda ketika akan mengaplikasikan sebuah kemarahan dan Shiva mudah memberikan kata maaf bagi orang yang telah dihajarnya atau melakukan kesalahan. Sedangkan teman saya tersebut masih proses menuju itu.

Meminta maaf bukan sebab salah dan benar, melainkan dikarenakan bagaimana kita mampu mengelola diri, mengurangi sifat dendam terpendam dalam hati dan sanubari diri. Bagaimana saya dan Anda mampu mengondikasikan akal pikiran,  perasaan dan tekanan darah agar tak mudah marah. Seperti halnya saya teringat dengan ucapan presiden kita ke empat yang seringkali membuat banyak orang gila yaitu maaf iya lupa tak.

Jadi saya dapat menyimpulkan bahwa untuk memaafkan seharusnya itu mudah dijalankan, meskipun untuk melupakan saya dan Anda perlu waktu. Dan yang paling penting kita harus memaafkan dan meniadakan benar dan salah bagi orang yang saya dan Anda sanyangi.

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • PCNU PATI - Banser Satkoryon Dukuhseti Bantu Percepatan Pembangunan Jalan di Grogolan.

    Banser Satkoryon Dukuhseti Bantu Percepatan Pembangunan Jalan di Grogolan

    • calendar_month Sel, 7 Jun 2022
    • account_circle admin
    • visibility 42
    • 0Komentar

    PATI – Bantu percepatan pembangunan jalan poros Dukuh Kalitelo – Desa Grogolan, Kecamatan Dukuhseti, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Dukuhseti kerahkan belasan anggota untuk bantu TNI dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Diketahui program TMMD Sengkuyung Tahap I Ta 2022 Kodim 0718/Pati digulirkan di dua desa, yakni Desa Sumberejo Kecamatan Jaken dan di […]

  • PCNU - PATI

    Semarak Jalan Santai Hut RI Ke 77

    • calendar_month Rab, 31 Agu 2022
    • account_circle admin
    • visibility 45
    • 0Komentar

    GEMBONG – Semarak kemerdekaan masih belum usai. Di Kecamatan Gembong, hampir setiap dukuh dan RW memperingati HUT Republik Indonesia yang ke-77 tersebut. Bahkan, di RT 01/RW 02 Gembong, melaksanakan lomba 17-an di tingkat Rukun Tetangga.  Tak terkecuali RW 02 Desa Gembong, melaksanakan agenda 17-an selama dua hari berturut-turut. Kegiatan berpusat di lapangan Kavoc (Kauman Volly […]

  • PCNU-PATi

    PAC Fatayat NU Kecamatan Gunungwungkal masa khidmat 2022-2023, Resmi dilantik

    • calendar_month Sen, 20 Feb 2023
    • account_circle admin
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id- Pimpinan Anak Cabang Fatayat NU Kecamatan Gunungwungkan, resmi dilantik pada Jumat, 17/2 bertempat di gedung Haji Kecamatan Gunungwungkal. Dalam kegiatan tersebut yang hadir meliputi, PCFNU (Hj. Alfi Hidayah, S. Pd.I WK Ketua dan lilik Khoni’ah,SE (Sekretaris umum), Muspika (Camat,polsek,koramil), Hj. Muntamah (Dewan kehormatan Fatayat NU Kab. Pati dan DPRD Pati),MWC NU dan banom-banomnya dan […]

  • PCNU-PATI

    Kubah

    • calendar_month Jum, 25 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Pada tahun 1977, sebuah cerita pendek yang berjudul Jasa-Jasa Buat Sanwirya memperoleh Hadiah Harapan Sayembara Kincir Emas Radio Nederlands Wereldomroep. Lalu pada tahun 1980, novel karangannya yang berjudul Kubah memenangkan hadiah Yayasan Buku Utama. Selanjutnya tiga novelnya yang berjudul Ronggeng Dukuh Paruk (1982), Lintang Kemukus Dini Hari (1985), dan Jentera Bianglala (1986) meraih hadiah Yayasan […]

  • Dari Kopi Menggerakan Literasi

    Dari Kopi Menggerakan Literasi

    • calendar_month Kam, 29 Jul 2021
    • account_circle admin
    • visibility 58
    • 0Komentar

    Niam At Majha saat memetik biji kopi di kebun milik orang tuanya di Desa Plukaran, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati “Cuaca pagi ramah, seramah udara dingin. Di sini kebun kopi seperti rumah singgah, tempat aku menampung lelah” Cuplikan tersebut merupakan bait teraakhir puisi berjudul ‘Pemetik Kopi’ karya Niam At Majha. Putra asli Pati ini tidak saja […]

  • Berbagi dan Bersyukur

    Berbagi dan Bersyukur

    • calendar_month Sen, 6 Jan 2025
    • account_circle admin
    • visibility 64
    • 0Komentar

    Oleh: M. Iqbal Dawami Saya menonton kiriman video dari Pak Djoko Kusumowidagdo tentang Harjanto Halim yang menceritakan perayaan ulang tahun ayah mertuanya yang ke-88. Begitu mengesankan saya menontonnya. Tampak suasana yang sangat hangat. Meskipun acara berlangsung meriah, dengan banyak tamu yang hadir, yang paling mencuri perhatian adalah pesan yang disampaikan oleh sang ayah yang sedang […]

expand_less