Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Meneledani Spirit Kisah Pengorbanan Nabi Ibrahim

Meneledani Spirit Kisah Pengorbanan Nabi Ibrahim

  • account_circle admin
  • calendar_month Sab, 9 Jul 2022
  • visibility 73
  • comment 0 komentar

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS: Ash-Shaffat:102). 

Idul Adha merupakan momen di mana umat Islam di seluruh saentero dunia mengumandangkan takbir. Makna takbir hari raya Idul Adha di sini tidak lain untuk meneledani pengorbanan Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail. Hal ini tidak lepas dari keteguhan hati Nabi Ibrahim dalam menjalankan tugasnya untuk menyembelih putranya, yakni Nabi Ismail, yang dalam sejarahnya diabadikan Allah dalam surat Ash-Shaffat ayat 103-105. Yang artinya: “ Ketika mereka berdua, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail telah pasrah dan tatkala Nabi Ibrahim merebahkan Nabi Ismail pada wajahnya untuk dikorbankan. Kami (Allah) berseru “Wahai Ibrahim engkau telah membenarkan mimpimu!” Dan dia Ismail pun telah Kami tebus dengan seekor domba yang besar dan Kami jadikan hal itu teladan orang-orang yang datang kemudian.   

Dari ayat di atas sangat jelas menggambarkan tentang peristiwa kurban sebagai momen paling agung yang diabadikan Allah dalam Alquran. Sehingga dalam konteks ini, kita sebagai kaum muslim yang mampu secara material sangat dianjurkan (sunnah muakkad) untuk berkurban dengan memotong hewan, seperti, Sapi, Kerbau, Domba, dan Unta.

Oleh karena itu melakukan kurban, sejatinya adalah melakukan segala kebajikan amal ibadah yang bisa mengantarkan kita untuk semakin dekat dengan Allah sebagai tujuan hidup kita. Selain itu, melakukan berkurban merupakan bentuk amal ibadah untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan, sebagai proses untuk melatih diri menjadi pribadi yang dermawan, dan sebagai bekal pahala umat Islam kelak di akhirat.

Adapun dari maknadi atas, setidaknya ada tiga pesan moral yang bisa kita ambil hikmahnya dalam berkurban untuk meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim yang diperintahkan Allah untuk menyembelih putranya Nabi Ismail.

Pertama, peristiwa kurban sesungguhnya merupakan bentuk simbolis. Artinya ketika berkurban, tujuannya tidak lain adalah untuk memperbaiki niat awal kita, bukan karena ingin dapat pujian atau mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Melainkan adalah untuk melatih diri kita, berusaha membunuh sifat-sifat rakus, buas, ambisi, dan sifat-sifat yang tidak mengenal hukum. Walaupun secara fisikal bagi yang mampu disunnahkan untuk memotong hewan kurban, tetapi pada esensinya adalah untuk mendekatkan ketaqwaan kita kepada Allah.

Itulah alasannya mengapa Allah dengan tegas mengingatkan kita semua, “Tidak akan sampai kepada Allah daging dan darah hewan tersebut, tetapi yang akan sampai kepada Allah adalah nilai ketakwaanmu kepada-Nya”. (QS. Al-Hajj:37).

Kedua, melalui kisan Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail, kita memang harus belajar untuk berlatih iklas dan rela dalam mengorbankan apa pun yang kita miliki, bahkan sesuatu yang paling kita cintai sekalipun demi menunaikan perintah Allah.

Dalam konteks ini, Nabi Ismail merupakan putra Nabi Ibrahim yang disimbolkan sebagai orang yang paling dicintai, namun Nabi Ibrahim tetap menjalankan perintah Allah. Meskipun Nabi Ibrahim masih diselimuti rasa gelisah, ragu, dan hening dihadapan latar keagungan perintah Allah. Maka Nabi Ismail memantapkan ayahnya, untuk menjalankan perintah tersebut, dan meyakinkan jangan ragu sama sekali. Begitulah keteguhan hati Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim dalam menjalankan perintah Allah . Dan  sebagai gantinya yang disembelih bukan putranya melainkan seekor domba yang diambil dari surga.

Ketiga, dengan berkurban, maka kita dituntut untuk muhasabah dan memiliki pandangan ke depan yang lebih baik. Agar kita tidak mudah tertipu oleh pemandangan dunia yang menggiurkan dan membuat kita lupa untuk beribadah kepada Allah.  

Oleh karena itu, makna berkurban adalah melatih kita tabah, sabar, dan ikhlas dalam menanggung segala beban berat dalam hidup kita sekarang. Sebab kita sadar dan yakin, bahwa di balik segala keglamoran panggung duniawi ini kita akan memperoleh hasil dari segala perjuangan, jerih payah, dan pengorbanan kita. (Siswanto)

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • 1 Bangunan di Kawasan LI Diwakafkan untuk Pesantren, Ansor Geram!

    1 Bangunan di Kawasan LI Diwakafkan untuk Pesantren, Ansor Geram!

    • calendar_month Jum, 4 Feb 2022
    • account_circle admin
    • visibility 62
    • 0Komentar

      Potret bangunan di LI yang luluh lantak usai diratakan oleh Pemda Pati PATI – Pemerintah Kabupaten Pati telah menghancurkan 70 bangunan di bekas Lokalisasi Lorok Indah (LI), Margorejo, Kamis, (3/2/2022) kemarin. Pembongkaran puluhan bangunan itu dilakukan lantaran tidak memiliki izin. Terlebih, digunakan sebagai tempat prostitusi. Ketua Ansor Kabupaten Pati, Itqonul Hakim menanggapi positif langkah […]

  • Jual-Beli Ide antara Kader GPSA Fatayat NU ‘VS’ Aggota DPRD

    Jual-Beli Ide antara Kader GPSA Fatayat NU ‘VS’ Aggota DPRD

    • calendar_month Ming, 12 Jun 2022
    • account_circle admin
    • visibility 70
    • 0Komentar

    PATI – Monitoring, Evaluasi dan Pembelajaran atau Monev Kader Global Partnership for Social Accountability (GPSA) Fatayat NU Pati telah usai dan menelurkan banyak komitmen. Salah satunya, diskusi yang dilaksanakan pada hari ke tiga di segmen pertama, Jumat (10/6) lalu. Secara keseluruhan, ada dua segmen pada detik-detik terakhir Monev. Pada segmen perdana, Jumat Pagi, dihadiri oleh […]

  • PCNU-PATI

    Dua Mahasiswa PPL IPMAFA Undur Diri Dari Lazisnu Pati

    • calendar_month Rab, 6 Des 2023
    • account_circle admin
    • visibility 56
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id- Pati- Dua orang Mahasiswa IPMAFA pamit usai melaksanakan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) selama kurang lebih satu bulan setengah di kantor PC Lazisnu Pati, selasa (05/12). Umar Faruq selaku kaprodi sekaligus dosen pembimbing lapangan, dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasih kepada PC Lazisnu Pati atas bimbingan dan kesediaan ditempati sebagai lokasi PPL. “Terimakasih kami sampaikan kepada […]

  • Takjil, Pencitraan, dan Tren Konten Kreator

    Takjil, Pencitraan, dan Tren Konten Kreator

    • calendar_month Kam, 13 Mar 2025
    • account_circle admin
    • visibility 41
    • 0Komentar

    Oleh Hamidulloh Ibda* Tren pencitraan, sekadar membuat konten telah menjamur di masyarakat kita. Saking jengkelnya ketika ada orang melakukan apapun “halah itu cuma konten”. Apatisme inilah yang harus diperhatikan di bulan Ramadan. Sebab, Ramadan seharusnya membawa berkah dan semangat untuk meningkatkan ibadah. Namun, di era media sosial ini, Ramadan juga menjadi panggung bagi berbagai fenomena, […]

  • Photo by Clay Banks

    Menikah; Dibatasi Musim

    • calendar_month Jum, 3 Mei 2024
    • account_circle admin
    • visibility 58
    • 0Komentar

    Oleh : Inayatun Najikah Bulan Syawal sebentar lagi usai. Euforia lebaran kemarin berganti dengan kegembiraan dua sejoli maupun dua keluarga dalam acara pernikahan. Bulan Syawal diyakini masyarakat Jawa sebagai bulan baik untuk menunaikan sebuah hajat. Salah satunya pernikahan. Menikah di bulan Syawal diyakini akan mendatangkan keberkahan dan senantiasa dilimpahi kebahagiaan. Maka tak heran terhitung mulai […]

  • Pendidikan Keluarga Jadi Kunci Penyemaian Kasih Sayang

    Pendidikan Keluarga Jadi Kunci Penyemaian Kasih Sayang

    • calendar_month Ming, 9 Nov 2025
    • account_circle admin
    • visibility 4.889
    • 0Komentar

      Pcnupati.or.id Semarang – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah menyampaikan rasa prihatin dan empati yang mendalam atas peristiwa ledakan yang terjadi di lingkungan SMAN 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025) kemarin. Peristiwa tersebut menjadi duka sekaligus pembelajaran bersama tentang pentingnya memperkuat ekosistem pendidikan yang aman, inklusif, dan berkarakter damai. Ketua FKPT Jawa Tengah, Dr. Hamidulloh […]

expand_less