MHI Rutinkan Student Match Setiap Jelang 17-an
GEMBONG-Aroma kemerdekaan sudah tercium dari sekarang. Agustus memang dikenal sebagai bulannya Bangsa Indonesia. Peristiwa bersejarah 17 Agustus 1945 sebagai tonggak kemerdekaan menjadi pengingat beratnya perjuangan merebut kemerdekaan. Meskipun setelah proklamasi masih ada beberapa upaya untuk merebut kedaulatan Indonesia, namun secara de facto, Indonesia telah meredeka sejak tanggal tersebut. Itulah yang disampaikan oleh Sholikhin, S.Pd.I., kepala MI Hidayatul Islam (MHI) Gembong kepada para siswanya, Rabu (14/8) pagi.
Para peserta didik MHI bersiap lomba estafet kaos didampingi beberapa dewan guru |
Pesan itu disampaikan kepada peserta didik MHI dihalaman madrasah sepulang dari upacara hari pramuka. Para siswa yang hari itu juga akan mengikuti student match dalam rangka mengisi kemerdekaan tampak antusias mendengar cerita-cerita kemerdekaan dari kepala madrasah.
Student match merupakan perlombaan antara siswa mulai dari kelas I sampai kelas VI. Bobot perlombaan didesain agar memungkinkan diikuti oleh semua peserta didik.
“Ada empat cabang lomba, makan kerupuk, pukul air, lari kelereng dan setafet kaos. Kami sengaja mendesain perlombaan yang bisa diikuti oleh semua siswa, agar tidak ada kesenjangan” ungkap Muhaimin, S.Pd., ketua panitia penyelenggara.
Meskipun hanya empat ajang yang dilombakan, namun peserta didik sangat bahagia karena mereka merasa tidak didiskriminasi, sebab semuanya bisa mengikuti. Bahkan siswa kelas I tampak sangat bahagia saat mampu mengalahkan siswa kelas VI dalam lomba balap kelereng.
“Perlombaan semacam ini sengaja kami desain setiap tahun, tapi setiap tahun lombanya beda agar siswa tidak bosan. Sambil penyerahan hadiah besok, anak-anak kami wejang tentang betapa sulitnya mereplbut kemerdekaan, sehingga mereka mengetahui bahwa perjuangan memenangkan sebuah lomba itu tidak seberapa dibanding perjuangan memerdekakan sebuah bangsa” ungkap Sholikhin saat ditemui di sela-sela lomba.(karim/ltn)