Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Patrick Kluivert dalam Botol Kaidah Fikih

Patrick Kluivert dalam Botol Kaidah Fikih

  • account_circle admin
  • calendar_month Kam, 16 Jan 2025
  • visibility 98
  • comment 0 komentar

 

Oleh: Maulana Karim Sholikhin*

Semarak bola Indonesia tengah gundah gulana. Kisah-kisah manis Shin Tae-yong terpaksa harus segera menjadi kenangan. Sedangkan nakhoda baru, Patrick Kluivert datang berlapis tuxedo dan berjalan diatas karpet merah bermerk PSSI dengan penuh kepercayaan diri.

Self confident seorang Kluivert jelas nampak saat berhadapan dengan Najwa Shihab dalam sebuah wawancara. Meski sesekali tampak gelagapan menyahut pertanyaan Mbak Nana, namun dari tutur katanya, menunjukkan bahwa, pria Holand ini cukup PD.

Dari wawancara yang cukup singkat itu, alih-alih turut membully–seperti kebanyakan fans Timnas–penulis berusaha mengambil hikmah dari kalam-kalam yang dilontarkan oleh Kluivert. Seraya merenung, penulis juga memcoba memadu-padankan ungkapan demi ungkapan Kluivert dalam kaidah-kaidah fikih.

Tentu ini bukan sekadar iseng atau gurauan. Ada makna yang hendak penulis sampaikan, bahwa, kaidah fikih bisa diimplementasikan di mana saja, baik pelakunya menyadari telah mempergunakan kaidah islam tersebut atau tidak. Atau setidaknya, kita bisa belajar bahkan dari orang yang dicap negatif oleh khalayak, ternyata menyimpan mutiara, walaupun hanya pada level kata (karena kita belum melihat kerjanya).

Pertama, Meski aktivis media sosial menghujat, pengamat bola sampai politisi mengundat masa lalunya, Kluivert tetap tenang dan nyaman dengan status baru yang resmi di dapat, kepala pelatih Timnas Indonesia. Isu judi bola yang sempat menyeret namanya, tak membuat Kluivert minder sedikitpun. Gelagat dan body language saat wawancara dengan Najwa Shihab, menunjukkan bahwa ia cukup tenang menghadapi cacian masyarakat.

Ketika ditanya soal apakah ia ingin memberi klarifikasi dan menanggapi respon warganet plus enam dua, dia tidak menjawab juga enggan mengklarifikasi. Ia hanya mau fokus membahas sepak bola, dan nggak ikut campur soal pro dan kontra bola mania terhadap pribadinya.

Ini sesuai dengan ungkapan Imam Suyuthi bahwa, keluar dari perselisihan itu lebih disukai (lebih baik). Kuivert memilih keluar dari geger gedhen yang sedang terjadi di kalangan gila bola dan memilih menjawab pertanyaan seputar bola saja, alih-alih menanggapi komentar netizen.

Di samping itu, kaidah al furudhu afdhalu min an nafli (fardhu itu lebih utama dari pada sunnah), juga masih relevan. Kewajiban pelatih asal Amsterdam ini adalah menjalankan tugas melatih bola. Adapun menanggapi tudingan-tudingan itu hukumnya mubah, semau-maunya dia. Jadi, berangkat dari nalar ini, jawaban Kluivert yang emoh memberi tanggapan sangat tepat.

Hanya saja, pemerhati bola juga ada benarnya. Mereka menerapkan kaidah: tidak dianggap sebagai dzan (praduga) sesuatu yang sudah jelas salahnya. Sekandal judi dan duta judi bola adalah sesuatu yang melekat pada diri Kluivert. Akan tetapi, untuk urusan ini, penulis tidak mau memanjangkannya (insya Allah akan dibahas di lain waktu).

Ke dua, Kluivert mengakui keagungan Shin Tae-yong dan segenap prestasinya dengan Timnas Indonesia. Ia memuji dan akan melanjutkan perjuangan Shin. Bahkan ia akan tetap mempertahankan banyak squad utama pilihan Shin untuk menjadi peluru kendalinya.

Kluivert juga mengoreksi kekurangan seniornya itu dan akan menambalnya dengan racikannya sendiri. Agaknya, kaidah fikih menjaga tradisi lama yang masih relevan dan menerapkan pembaharuan, cocok dengan rencana pelatih timnas ini.

Ke tiga, saat ditanya bagaimana style-nya di ruang ganti, ia menjawab dengan sempurna, katanya: “tidak perlu memberikan pemain banyak informasi, karena pemain akan semakin banyak berfikir.”

Terkait afirmasi ini, ada kaidah fikih yang mengatakan, “al masyghul laa yasyhgul”, yang sudah sibuk jangan ditambah sibuk. Di ruang ganti, tentu para pemain sudah terkuras tenaga dan mentalnya. Lanjut Kluivert, mereka sudah tau apa yang harus dilakukan. Jadi, benar saja, memberi informasi dalam kondisi ini justru malah menyibukkan otak pemain, yang tentu di dalamnya ada banyak perkara yang difikirkan untuk empat puluh lima menit ke depan.

Ke empat, jelang akhir wawancara, Najwa Shihab berusaha menggoyahkan ‘iman’ Kluivert dengan memberikan bayang-bayang menyeramkan akan tujuh poin yang wajib didapat Timnas Indonesia di laga-laga yang tersisa. Ditambah lagi, bar-barnya supporter bola Indonesia di media sosial yang sudah menjadi prestasi internasional juga ditegaskan lagi oleh Mbak Nana. Namun, Kluivert dengan PD menjawab, “i’m ready!.” Al yaqiinu laa yuzaalu bis syaak, kelas bosku!.

*Mudir Ponpes Shofa Az Zahro’ Gembong-Pati

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • PCNU-PATI

    PD PGMI Jateng-DIY Kaji Tugas Akhir Skripsi dan Nonskripsi

    • calendar_month Sel, 23 Apr 2024
    • account_circle admin
    • visibility 65
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id- Yogyakarta – Perkumpulan Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Koordinator Wilayah VIII Jawa Tengah dan DIY menggelar Diskusi Pendidikan bertajuk “Tugas Akhir: Skripsi atau Nonskripsi? (Kebijakan, Implementasi, Kelebihan dan Kekurangan)” dengan narasumber dosen PGMI FITK UIN Walisongo Semarang, Hj. Zulaikhah, M.Ag., M.Pd., pada Selasa (23/4/2024) secara daring. Dalam kesempatan itu, Ketua PD PGMI Korwil […]

  • PCNU-PATI

    Ratusan Kepala Sekolah Rembug Pendidikan, Ketua PCNU Pati: Madrasah Harus Dapat Perhatian Khusus

    • calendar_month Sab, 18 Nov 2023
    • account_circle admin
    • visibility 69
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id – Ratusan kepala sekolah dan madrasah di Kabupaten Pati berkumpul dalam kegiatan rembug pendidikan dan penyerapan aspirasi di Aula Hotel Gitrary Pati, Jumat (16/11/2023) siang. Acara ini dihadiri oleh Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Muh Zen. Pada kesempatan itu, Muh Zen mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya meminta kepada pemerintah agar […]

  • Hukum Adzan yang Lupa Beberapa Lafadz

    Hukum Adzan yang Lupa Beberapa Lafadz

    • calendar_month Sab, 20 Jul 2019
    • account_circle admin
    • visibility 113
    • 0Komentar

    Bagaimana hukum adzan yang dilakukan saat ada beberapa kalimat atau bacaan yang terlupa atau terlewat tidak diucapkan? Karena kodrat manusia, maka lupa menjadi suatu hal yang lumrah terjadi. Pun bagi muadzin (orang yang melafalkan adzan), bisa terlupa tidak melafalkan salah satu kalimat adzan. Permasalahan ini lah yang kemudian diangkat dalam Bahtsul Masail yang diselenggarakan rutin […]

  • Survei Kandidat Calon Ketua IPNU-IPPNU, Matsna-Melisa Unggul

    Survei Kandidat Calon Ketua IPNU-IPPNU, Matsna-Melisa Unggul

    • calendar_month Ming, 4 Jul 2021
    • account_circle admin
    • visibility 63
    • 0Komentar

    Hasil Survei bakal calon ketua IPNU-IPPNU Pati yang dilakukan oleh Badan Student Crisis Center (BSCC) PC IPNU Kabupaten Pati KOTA-Dalam hasil survey internal bursa calon ketua PC IPNU dan IPPNU Kabupaten Pati periode 2021/2023, Matsna Zakiyatus Salwa dan Melisa Yusrina unggul dari calon-calon lainnya. Keduanya merupakan pengurus PC IPNU dan IPPNU Pati.  Matsna yang saat […]

  • PC IPNU IPPNU Pati Dukung Pemerintah Bongkar Kawasan LI

    PC IPNU IPPNU Pati Dukung Pemerintah Bongkar Kawasan LI

    • calendar_month Sel, 15 Feb 2022
    • account_circle admin
    • visibility 77
    • 0Komentar

    Masna Zakiatus Salwa, Ketua PC IPNU Kabupaten Pati PATI – PC IPNU IPPNU Kabupaten Pati mendukung penuh pembongkaran kawasan Lorong Indah (LI) yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati pada Kamis (3/2). Dukungan dan apresiasi ini disampaikan langsung oleh Ketua PC IPNU Pati, Mastna Zakikiyatus Salwa. “Kami PC IPNU IPPNU Pati, badan otonom dari Nahdlatul […]

  • PCNU - PATI

    KH. Hasyim Asy’ari

    • calendar_month Sel, 19 Jul 2022
    • account_circle admin
    • visibility 93
    • 0Komentar

    Buku ini menyajikan informasi tentang pemikiran dan perjuangan Kyai Haji Hasyim Asy’ari, termasuk informasi yang selama ini hanya diketahui dan dipahami oleh kalangan santri. Diharapkan pengabdian Kyai Haji Hasyim Asy’ari untuk negeri itu dapat dijadikan teladan dan menginspirasi generasi muda kita untuk lebih mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

expand_less