Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Sejauh Mana Weton Menghalangimu?

Sejauh Mana Weton Menghalangimu?

  • account_circle admin
  • calendar_month Jum, 10 Jan 2025
  • visibility 35
  • comment 0 komentar

 

pncupati.or.id – Menelisik lebih jauh tentang peranan weton atau satuan yang masih sangat dipercaya hampir mayoritas orang Jawa.

Secara pengertian weton berasal dari bahasa Jawa yang memiliki makna hari kelahiran. Dalam keseharian orang Jawa weton memiliki konsep penting dalam budaya yang sering dikaitkan dengan perhitungan kalender dan ramalan nasib.

Kita ketahui bersama, kalau di negara-negara eropa mereka kenal dengan istilah zodiak. Kemudian bangsa China ada Shio, negara Timur Tengah lebih ke Falak. Begitu juga Jawa yang mempercayai petungan weton.

Jikalau membincang sejarah adanya petungan Jawa ini tentunya akan panjang. Maka kita lanjut saja apa saja sebenarnya petungan di Jawa itu.

Petungan weton Jawa yakni ada di 5 hari pasaran, yakni Pahing (9), Wage (5), Pon (7), Kliwon (8) dan legi (5). Kemudian 7 hari hijriah yang masing-masing juga memiliki jumlah angka, yang diantaranya Senin (4), Selasa (3), Rabu (7), Kamis (8) Jumat (6), Sabtu (9) dan Ahad/Minggu (5)

perhitungan Jawa seperti Pahing = 9, Wage = 5, Pon = 7, Kliwon = 8 dan Legi = 5, begitu pula perhitungan hari-hari dalam kalender Hijriah, hari Ahad 5, Senin 4, Selasa 3, Rabu 7, Kamis 8, Jumat 6 dan Sabtu 9.

Tak jarang bahkan bisa dibilang hampir sering terjadi, petungan jawa ini pula yang menghalangi dua sejoli untuk menjalin bahtera rumah tangga. Mereka dipaksa untuk pisah karena satuan yang tak cocok. Kalau anak muda bilang bahwa “cinta itu buta”, maka rasanya ini tak akan tepat bagi orang muda Jawa. Karena dipastikan mereka harus cocok secara weton agar mendapatkan restu orang tuanya.

Sempat viral di awal tahun lalu seorang dokter asal Salatiga, Jawa Tengah yang diceraikan suaminya. Ceritanya cukup pilu, karena diketahui sang dokter diselingkuhi oleh suaminya, yang kemudian diusir dari rumahnya. Dimana sang suami beralasan karena ketidakcocokan weton. Ini naas atau kemudian lucu, tapi begitulah berita yang beredar.

Petungan Jawa ini juga diyakini berasal dari primbon atau buku kuno Jawa, yang mana banyak dari masyarakat Jawa menjadi weton sebagai patokan dalam bertindak dan menjalankan agenda-agenda penting. Mulai dari membangun rumah hingga menanam di sawah, dari berangkat merantau hingga membuka toko, dari membuat hajatan hingga bepergian, mulai dari beli hewan hingga memulai pekerjaan. Hampir semua dikaitkan dengan petungan jawa.

Kembali lagi menyoal seputar perjodohan, dimana ini menjadi objek yang paling sering menjadi korban Wotan itu sendiri. Contoh perhitungan yang tidak cocok dalam perjodohan lebih sering dikenal dengan istilah “pegat”, dimana berdasarkan hitungan weton yang menghasilkan sisa 1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, dan 36 saat dibagi 4.

Selain itu juga ada istilah lain yang diantaranya adalah Pati besan, yaitu weton yang menghasilkan sisa 5 saat dibagi 4. Weton ini dipercaya akan membawa kesialan berupa kematian mertua.
Yang lain Kala tinantang, yaitu weton yang menghasilkan sisa 2 saat dibagi 5. Weton ini dipercaya akan membawa banyak rintangan dan cobaan dalam rumah tangga. Kemudian juga ada Satrio wirang, yaitu weton yang menghasilkan sisa 5 saat dibagi 7. Weton ini dipercaya akan membawa aib atau masalah yang dapat mencoreng nama baik keluarga. Lebu katiup angin, yaitu weton yang menghasilkan sisa 7 saat dibagi 7. Weton ini dipercaya akan sulit mempertahankan rumah tangga.
Melihat hal ini, sudahkan anda menghitung weton anda bersama calon pasangan anda. Lantas sejauh mana itu menghambat anda? (Anang/LTN)

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Inventaris Masjid

    Inventaris Masjid

    • calendar_month Sab, 4 Nov 2017
    • account_circle admin
    • visibility 27
    • 0Komentar

    Pertanyaan: Bolehkah Barang – barang inventaris masjid yang sudah tidak bisa di gunakan , apabila barang barang tersebut di jual dan uangnya dijadikan kas masjid ? (Ranting NU Tlogorejo) Jawaban: a.         Apabila inventaris masjid tersebut  termasuk barang waqaf maka hukumnya khilaf , menurut pendapat yang ashoh ( paling shohih ) barang tersebut boleh di jual […]

  • PCNU-PATI

    MA Salafiyah Kajen Gelar Unjuk Kinerja dan Kreativitas Peserta Didik

    • calendar_month Rab, 21 Jun 2023
    • account_circle admin
    • visibility 18
    • 0Komentar

    pcnupati.or.id – Peserta didik MA Salafiyah Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, gelar unjuk kinerja dan kreativitas dengan menampilkan silat Pagar Nusa, Karya Ilmiah, riset, bahasa Arab, bahasa Inggris, baca Kitab, tata boga, tahfiz, pramuka, dan puisi.  Kegiatan dilaksanakan setelah Penilai Akhir Tahun (PAT) semester genap tahun ajaran 2022/2023 selama sembilan hari mulai tanggal 12-21 Juni 2023 […]

  • hoto by MATAQ Darul Ulum

    Pesantren sebagai Lembaga Tafaqquh fi Ad-din

    • calendar_month Sab, 17 Feb 2024
    • account_circle admin
    • visibility 16
    • 0Komentar

    Oleh : Siswanto, MA Secara historis pesantren sudah ada semenjak proses adanya bangsa Indonesia, bahkan pesantren ikut terlibat dalam perjuangan kemerdekaan. Pesantren memiliki usia setua bangsa Indonesia. Dan bahkan jauh lebih tua jika bangsa Indonesia ini diasumsikan lahir sesudah proklamasi. Lebih dari dengan fakta historis diatas, pesantren dapat dikalim pula sebagai sistem pendidikan asli Indonesia. […]

  • PCNU-PATI

    Ramadan bersama NU Online Pati

    • calendar_month Kam, 21 Mar 2024
    • account_circle admin
    • visibility 22
    • 0Komentar

    Oleh Hamidulloh Ibda Waktu saya membagikan tulisan berjudul “Puasa dari Media Sosial” yang tayang di https://pcnupati.or.id/ pada 15 Maret 2024 yang saya bagikan di beranda Facebook, Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PCNU Kabupaten Pekalongan Prof. Dr. H. Muhlisin, M.Ag., mengomentari status itu dengan tulisan “Jihad Fikriyah”. Begitu. Saya tidak menginterpretasi apa yang disampaikan beliau, tapi […]

  • PPKM, Muslimat Gembong Hentikan Semua Aktivitas Luring

    PPKM, Muslimat Gembong Hentikan Semua Aktivitas Luring

    • calendar_month Rab, 7 Jul 2021
    • account_circle admin
    • visibility 14
    • 0Komentar

    Maria Ulfa (tengah), Ketua PAC Muslimat NU Gembong bersama pengurus lainnya (foto : dokumen LTN-NU)  GEMBONG-Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menyebabkan banyak rutinitas terhambat. Hal ini pula yang dirasakan oleh Pengurus Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Gembong.  Para kaum ibu yang rutin melaksanakan kegiatan setiap tanggal 12 tersebut terpaksa meliburkan diri karena adanya PPKM. Hal […]

  • PCNU-PATI

    Istri Kades Pohgading Jadi Ketua Ranting Fatayat NU

    • calendar_month Jum, 16 Des 2022
    • account_circle admin
    • visibility 27
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id – Fatayat NU Ranting Pohgading, Kecamatan Gembong baru saja melangsungkan konferensi pada Kamis (15/12) kemarin. Jabatan ketua yang tadinya dipegang oleh Puryati, kini bergulir ke tangan Sri Pujiati.  “Saya berharap ketua baru yang menggantikan saya, bisa lebih maju sehingga Fatayat NU di desa kami lebih baik dari waktu ke waktu,” ungkap Puryati di sela-sela […]

expand_less