Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Tokoh » Pribadi Telaten KH. Muhammad Asmu’i Hasan

Pribadi Telaten KH. Muhammad Asmu’i Hasan

  • account_circle admin
  • calendar_month Jum, 24 Mar 2023
  • visibility 85
  • comment 0 komentar

Oleh: Yumna Ulayya Ainun Nafidz

KH. Muhammad Asmu’i Hasan merupakan salah satu ulama yang dikenal pandai dalam bidang kajian kitab kuning di desa Kajen Pati, menjadi sosok pemimpin setiap kali bahtsul masail diadakan. Garis nasab Kiai Asmu’i jika ditarik ke atas, segaris lurus akan bertemu dengan nasab Kiai Khumaidi, Pundenrejo Pule Tayu, Pati.

KH. Muhammad Asmu’i Hasan memiliki ayah seorang muhibbin para ulama. Sejak kecil sering diajak ayahnya untuk sowan dan minta doa kepada para ulama. Mungkin sebab barokah doa-doa dan dari seringnya sowan kepada para ulama inilah yang membuat pribadi Kiai Asmu’i Hasan terbentuk, hingga pada akhirnya beliau memilih jalan untuk sepenuhnya mengabdikan diri bagi agama.

Selepas nyantri dan mengajar di Tanggir, beliau pulang ke Pati dan mengajar di Salafiyah, Kajen. Sampai akhir hayatnya beliau mengabdi di Madrasah Salafiyah. Selain sebagai Pengawas Yayasan, beliau juga dikenal luas sebagai pengasuh Pondok Pesantren As-salafiyah peninggalan KH. Faqih Baedlowi.

Garis Nasab KH. Muhammad Asmu’i Hasan

Lahir pada hari Jumat, 11 Dzulqoidah 1374 H, atau tepatnya pada 1 Juli 1955, garis nasab KH. Muhammad Asmu’i Hasan dari jalur ayah memiliki bapak bernama Suradi, sehari-harinya berprofesi sebagai tukang kayu dan petani. Kakek beliau, bernama Ardono. Sementara dari jalur Ibu, Ibu beliau bernama Fathonah yang berasal dari kalangan santri. Nenek beliau bernama Arso Kadisah yang jika ditarik ke atas, garis nasabnya bertemu dengan Kiai Khumaidi, Pundenrejo Pule, Tayu, Pati.

Kiai yang Menyukai Kebersihan dan Pribadi Telaten

KH. Muhammad Asmu’i Hasan menyukai kebersihan. Setiap kali masuk ke kelas sebelum mengajar beliau mengingatkan kepada siswa-siswi madrasah agar menjaga kebersihan ruangan. Beliau selalu menghimbau bahwasannya kebersihan adalah sebagian dari iman.

Beliau merupakan sosok yang sangat menyukai pribadi santri telaten. Kesabaran, rajin, dan berjiwa besar menurut beliau adalah bekal utama ketika menuntut ilmu. Tidak jarang beliau ketika bertemu santri-santrinya selalu bertanya, sudahkah melaksanakan kewajiban salat?

Perjalanan Pendidikan dan Karir

Pendidikan KH. Muhammad Asmu’i Hasan, setelah bersekolah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah di Miftahul Huda (MMH) Tayu, beliau melanjutkan ikhtiar nyantri ke Tanggir, Singgahan, Tuban, dididik langsung oleh K.H. Muslich Abdul Karim (Mbah Shoim). Selepas Mbah Shoim meninggal Kiai Asmu’i Hasan diminta mengajar oleh K.H. Abdullah Faqih, Langitan, untuk menggantikan posisi Mbah Shoim. Sebelum beliau menikah, kemudian pulang ke Pati dan mengajar di Kajen.

Petualangan ke Tanggir, Tuban, beliau mulai saat berusia 19 tahun, ketika di Tanggir beliau mondok kurang lebih 11 tahun. Karena cukup lama nyantri di Tanggir, beliau sampai diangkat menjadi lurah pondok pesantren beberapa tahun. Bisa dikatakan keilmuan beliau meningkat pesat ketika belajar di Tanggir.

Sejak di Tanggir pula Kiai Asmu’i Hasan aktif mengikuti forum bahtsul masail antar pondok pesantren se-Jawa dan Madura. Bahkan aktivitas tersebut rutin beliau ikuti hingga beliau bermukim di Kajen. Keaktifan beliau mengikuti bahtsul masail di Kajen sampai menarik perhatian KH. M.A. Sahal Mahfudh, akhirnya beliau dimintai Kiai Sahal untuk memimpin kegiatan musyawarah ketika bahtsul masail dilaksanakan di rumah Kiai Sahal.

Selepas nyantri dan mengajar di Tanggir, beliau pulang ke Pati dan mengajar di Salafiyah, Kajen. Sampai akhir hayatnya beliau mengabdi di Madrasah Salafiyah. Selain sebagai Pengawas Yayasan, beliau juga dikenal luas sebagai pengasuh Pondok Pesantren As-salafiyah peninggalan KH. Faqih Baedlowi.

Karakter KH. Muhammad Asmu’i Hasan

KH. Muhammad Asmu’i Hasan populer sebagai kiai yang sangat mencintai ilmu. Kalau sudah mengaji, beliau kadang sampai lupa waktu. Satu hari mengaji, malam mengaji lagi, tidak punya rasa lelah. Begitu pun ketika beliau mengajar, sampai-sampai yang diajar tidak kuat mengikuti.

Pada waktu Kiai Ahmad Husain Muzakki, Gesing, Sidomukti, masih hidup dan sehat, seringnya mengajak Kiai Asmu’i Hasan untuk mengisi kajian-kajian kitab yang diajarkan Kiai Husain Muzakki karena kepandaian beliau. Meski bukan seorang putra Kiai, tetapi ilmunya dirasa mumpuni dari segi keilmuan kitab. Suatu ketika, K.H. Ahmad Nafi’ Abdillah dalam sebuah forum bahtsul masail bahkan tidak segan-segan bertanya ke Kiai Asmu’i Hasan tentang persoalan di ilmu kitab kajian yang dirasa beliau terlalu sulit dipahami. Kiai Asmu’i sendiri selepas acara mengemukakan bahwa itu sebagai bentuk keikhlasan hati dari Abah Nafe’.

Ketika forum bahtsul masail rutinan oleh para kiai Kajen diselenggarakan, Kiai Asmu’i Hasan selalu ditunjuk sebagai pemimpin (moderator), memimpin keberlangsungan acara musyawarah. Bahkan kalau Kiai Asmu’i Hasan tidak berangkat, KH. M.A. Sahal Mahfudh dengan sedikit bercanda mengatakan, lebih baik forum dibubarkan saja kalau Kiai Asmu’i Hasan tidak datang. Karena Kiai Asmu’i Hasan memang benar-benar ahli dalam bidang Ushul Fiqh, sedangkan Ushul Fiqh sendiri termasuk ilmu kitab yang sulit dipelajari. Tidak jarang beliau juga diminta secara khusus oleh para kiai dari Kudus untuk menerjemahkan makna dalam kitab yang dikaji.

KH. Asmu’i Hasan berasal dari keluarga yang kurang mampu dari segi ekonomi. Ketika beliau berangkat menuntut ilmu dari rumahnya di Bulungan sampai ke madrasah, yaitu MMH Tayu, ditekadi beliau dengan berjalan kaki. Pulang pergi, setiap hari. Ketika beliau sudah mondok di Tanggir, meninggalkan desanya, setiap satu bulan sekali beliau tetap menyempatkan untuk mengajar di Bulungan, Tayu, Pati.

Kiai Asmu’i Hasan sejak kecil terkenal bandel. Karena bukan dari kalangan berada, tentu masa kecil beliau juga diisi dengan membantu pekerjaan orang tua. Sejak kecil beliau sudah biasa membantu memikul karung berisi beras dengan berjalan kaki telanjang untuk dijual ke Pasar Tayu yang jaraknya kurang lebih sekitar 5 km dari rumah. Hal itu berlangsung hingga beliau menimba ilmu di MMH Tayu.

Kitab-kitab yang Diajarkan oleh KH. Muhammad Asmu’i Hasan

KH. Muhammad Asmu’i Hasan sudah mulai mengajar saat masih nyantri di Tanggir, Tuban. Banyak kitab-kitab yang diajarkan beliau, mulai dari kitab-kitab kecil sampai kitab-kitab besar yang berjilid-jilid. Menurut penuturan K.H. Chasan Bisri Syamsuri, Rengel, Tuban, yang merupakan salah satu murid Kiai Asmu’i ketika di Tanggir, Kiai Asmu’i Hasan menonjol dalam bidang Ushul Fiqh.

Untuk kajian-kajian Kiai Asmu’i Hasan saat sudah berada di Kajen, sebenarnya juga banyak kitab-kitab yang beliau ajarkan. Namun yang rutin beliau kaji saat di Kajen adalah kitab Kifayatul Akhyar, Adzkar Nawawi, Lubbul Ushul, Nashoihul Ibad, dan Ihya’ Ulumiddin. Kitab-kitab tersebut beliau kaji di Pondok Pesantren As-salafiyah asuhan K.H. Faqih Baedlowi, di Madrasah Salafiyah, dan di beberapa desa di luar Kajen, seperti di Masjid Sekarjalak, Sidomukti, dan lain-lain.

Wafatnya Kiai Alim

Sampai mendekati akhir hayat beliau tetap pada rutinitasnya, yaitu mengajar dan mengkaji kitab. Bahkan meski kesulitan dalam pengucapan, beliau masih sempatkan untuk mengajar kitab Mukhtashor Ihya’ Ulumuddin. Sampai akhirnya beliau wafat pada Kamis, 16 Jumadil Awal 1441 H, tanggal 31 Desember tahun 2020 sekitar pukul 07.00 WIB.

Sumber:

Naskah ini di ikutkan dalam Lomba Menulis Biografi Kiai Lokal  Porsema XII PC LP Maarif Pati

Wawancara dengan Saudara Hazim Fikri/Gus Fikri (Putra K.H. Muhammad Asmu’i Hasan), 10 November 2022.

Wawancara dengan Bapak Akhmad Ashab, S.Pd.I (Pembina Yayasan Salafiyah dan Pengasuh Pondok Pesantren As-salafiyah 2), 10 November 2022

Wawancara dengan Bapak Musyafak (Santri K.H. Muhammad Asmu’i Hasan), 11 November 2022.

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Perkuat Publikasi dan Informasi, LTN NU Temanggung Rapatkan Barisan

    Perkuat Publikasi dan Informasi, LTN NU Temanggung Rapatkan Barisan

    • calendar_month Rab, 16 Apr 2025
    • account_circle admin
    • visibility 40
    • 0Komentar

      Pcnupati.or.id.Temanggung – Bertempat di Lawoek Coffee Temanggung, jajaran calon pengurus Lembaga Ta’lif Wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) PCNU Kabupaten Temanggung menggelar rapat perdana dalam rangka konsolidasi kelembagaan pada Selasa malam (15/4/2025). Dijelaskan Ketua LTN NU PCNU Kabupaten Temanggung Faiz Syauqi, bahwa LTN NU adalah lembaga Nahdlatul Ulama di bidang kepenulisan dengan tugas utama […]

  • Soal Perayaan Tahun Baru, PCNU Buka Suara

    Soal Perayaan Tahun Baru, PCNU Buka Suara

    • calendar_month Jum, 31 Des 2021
    • account_circle admin
    • visibility 46
    • 0Komentar

    K. Yusuf Hasyim, Ketua PCNU Pati PATI – Memungkasi kalender masehi, selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luas. Perayaan pergantian tahun, hampir pasti diiringi dengan kemeriahan.  Tahun ini, suasana kemeriahan tahun baru 2022 tampaknya akan sedikit redup. Pasalnya, seperti diketahui bersama, situasi pandemi di negeri ini masih belum menemui ujung.  Namun demikian, beberapa komunitas […]

  • PCNU-PATI

    Ketika Cinta Bertasbih 2

    • calendar_month Kam, 10 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Setiap kali fajar itu merekah ia rasakan nuansanya takpernah sama. Setiap kali merekah selalu ada semburat yangbaru. Ada keindahan baru. Keindahan yang berbeda darifajar hari-hari yang telah lalu. Rasanya tak ada sastrawanyang mampu mendetilkan keindahan panorama itu denganbahasa pena. Tak ada pelukis yang mampu melukiskankeindahan itu dalam kanvasnya. Tak ada! Keindahan itu bisadirasakan, dinikmati dan […]

  • Muslimat NU Pati Sumbang Rp 46,7 Juta untuk Panti Asuhan

    Muslimat NU Pati Sumbang Rp 46,7 Juta untuk Panti Asuhan

    • calendar_month Kam, 16 Apr 2020
    • account_circle admin
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Penyerahan secara simbolis donasi dana dari PC Muslimat NU Pati kepada pihak Panti Asuhan Darul Hadlonah YKMNU Pati. PATI-Pengurus Cabang Muslimat NU Pati mengucurkan dana sebilai Rp 46.700.000 untuk Panti Asuhan Darul Hadlonah YKMNU Pati. Kagiatan ini dilaksanakan Rabu (15/4) di gedung panti asuhan. Ketua PC Muslimat NU memaparkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan tasyakuran […]

  • Kyai Suja’i dan Sutopo Pimpin Kembali MWCNU Kec. Jakenan

    Kyai Suja’i dan Sutopo Pimpin Kembali MWCNU Kec. Jakenan

    • calendar_month Ming, 25 Des 2022
    • account_circle admin
    • visibility 66
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id – KH. Ahmad Suja’i dan Sutopo, S.Pd., MM terpilih kembali menjadi Rais dan Ketua MWCNU Kecamatan Jakenan, masa khidmat 2022-2027. Keduanya, yang merupakan ‘incumbent’ terpilih kembali dalam Konferensi Wakil Cabang MWCNU Kec. Jakenan yang digelar Ahad, 25 Desember 2022 di Gedung Haji IPHI Jakenan.Konferensi Wakil Cabang MWCNU Kecamatan Jakenan, sebagaimana disampaikan oleh Ketua Panitia, […]

  • Hadirkan Sosiawan Leak, Lesbumi NU Pucakwangi Gairahkan Literasi

    Hadirkan Sosiawan Leak, Lesbumi NU Pucakwangi Gairahkan Literasi

    • calendar_month Jum, 21 Okt 2022
    • account_circle admin
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Pucakwangi – Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama (NU) Pucakwangi, Kabupaten Pati gelar Launching dan Bedah Buku. Acara ini berlangsung di Gedung Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) setempat, Kamis (20/10/2022) malam.  Kegiatan yang mengusung tema “Meningkatkan Gairah Literasi di Madrasah dan Pondok Pesantren” itu menghadirkan seorang penyair sekaligus penulis, Sosiawan Leak. Sosiawan Leak memaparkan, literasi tidaklah […]

expand_less