Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Tokoh » Muhammad Hasyim Santri Pejuang Kemerdekaan

Muhammad Hasyim Santri Pejuang Kemerdekaan

  • account_circle admin
  • calendar_month Kam, 26 Okt 2017
  • visibility 0
  • comment 0 komentar

Sebagai santri yang juga putra kiyai, masyarakat biasa memanggil dengan sebutan Gus Hasyim, nama lengkap beliau adalah Muhammad Hasyim putra Mbah Mahfudh Salam Kajen (w-1944)lahir di Kajen pada tahun 1929 M. Beliau adalah putra kedua dari enam bersaudara yaitu :
1.    Hj.  Muzayyanah, istri KH Mansyur Lasem  (ibu dari Gus Qoyyum)
2.    Muhammad Hasyim
3.    KHMA  Sahal Mahfudh Kajen
4.    Hj. Salmah, istri KH Mawardi Bugel Jepara
5.    Hj. Fadhilah, istri KH Rodhi Sholeh Jakarta
6.    Hj. Khodijah, istri KH Maddah Zawawi KencongJember
Sebagai seorang anak muda yang hidup dimasa perjuangan kemerdekaan Negara Republik Indonesia Gus Hasyim mewarisi jiwa perjuangan dari ayahanda beliau KH Mahfudh Salam seorang pejuang yang gigih melawan penjajahan Belanda yang akhirnya wafat dipenjara Ambarawa pada tahun 1944 dan dimakamkan dikomplek pemakaman penjara Belanda di Ambarawa.
Santri muda Gus Hasyim memiliki karakter yang keras dan tegas dalam memegang prinsip kehidupannya hingga memilih terjun dimedan laga dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sikap ketegasan dalam perjuangan inilah yang meng-inspirasi para santri untuk ikut terjun dalam perjuangan fisik mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia menyambut seruan Resolusi Jihad yang dikumandangkan oleh Rois Akbar Nahdhatul Ulama HadhrotusSyekh KH HasyimAsy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945. Dengan diikuti beberapa santri Kajen yang lain diantaranya, Abdullah Sa’id (putra KH Mustaghfiri Kajen), Masyhadi, Na’im Ihsan, dan lain-lain beliau malang melintang dalam peperangan melawan agresi Belanda I dan agresi Belanda II. Beliau berjuang dalam barisan Hizbullah bahu membahu dengan Tentara Nasional Indonesia melakukan penyergapan dan perampasan senjata dari tentara Belanda kemudian menyimpannya dikomplek pemakaman Kajen serta mendistribusikannya kepada pejuang-pejuang lain. Hingga beliau terkenal dikalangan pejuang dengan kemampuan mengoperasikan senjata-senjata rampasan dari tentara Belanda.
Kepiawaian beliau dalam melancarkan serangan mendadak dijalur patroli Agresor Belanda dan keahliannya dalam mengoperasikan senjata rampasan inilah yang menjadikannya sasaran dan target operasi Belanda. Keberadaan beliau selalu dimata-matai, oleh karenanya beliau tidak pernah menetap disatu tempat lebih dari satu malam, beliau selalu berpindah-pindah dari satu tempat ketempat lain. Hingga akhirnya dipenghujung tahun 1949 disatu surau diwilayah Sukolilo Pati saat beliau selesai Jamaah Shalat Ashar mengimami dua orang santri, Abdul Manan dan Sholeh serta seorang anggota Tentara bernama Harun terjadilah penyergapan oleh patroli Belanda, Gus Hasyim ditangkap saat berdoa sesudah sholat Ashar beberapa kali tembakan diarahkan kepada beliau tetapi tidak mempan dan akhirnya diberondong dengan senjata otomatis hingga akhirnya gugur sebagai seorang Syahid saat mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Reepublik Indonesia dalam usia yang masih sangat muda yaitu dua puluh tahun, sementara para pengikut beliau berhasil lolos dan menyampaikan kabar penangkapan dan kematian beliau ke Kajen. Jasa beliau pada awalnya dimakamkan di Sukolilo setelah beberapa tahun kemudian atas ijin keluarga akhirnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Pati (dengan nomor makam 95 atas nama Hasyim ket. Gugur)dan pada saat dipidahkan jasad beliau masih dalam keadaan utuh.
Semoga keikhlasan, perjuangan, dan pengorbanan beliau demi mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia senantiasa dapat kita kenang dan khususnya bagi para santri semoga beliau senantiasa menjadi inspirasi dan menjadi tauladan dan symbol kecintaan santri pada negeri tercinta Indonesia.
*) Dirangkum dari beberapa sumber dan disampaikan pada Ziarah Makam Pahlawan dalam rangkaian acara Hari Santri Nasional tahun 1917oleh H.A.Manhajussidad Shonhaji, Lc., MSI
  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Santri sekaligus Anggota Banser Panggungroyom Wedarijaksa Menjadi Korban Pengeroyokan

    Santri sekaligus Anggota Banser Panggungroyom Wedarijaksa Menjadi Korban Pengeroyokan

    • calendar_month Sel, 29 Okt 2024
    • account_circle admin
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Pcnupari.or.id. – Seorang santri asal Desa Panggungroyom, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, yakni Muhammad Aufal Maromi (23) menjadi korban pengeroyokan oleh segerombolan orang di Prawirotaman, Mergangsan, Yogyakarta, Rabu (23/10/2024) malam. Aufal merupakan seorang santri Pondok Pesantren Al Munawwir, Krapyak, Jogja. Kejadian pengeroyokan itu bermula saat Aufal bersama dengan seorang temannya yakni Shafiq Faskha (19), warga Rembang, tengah membeli sate sekira […]

  • Cerita Aku dan Kau

    Cerita Aku dan Kau

    • calendar_month Ming, 12 Sep 2021
    • account_circle admin
    • visibility 0
    • 0Komentar

      27 Juli 2011 Wisudawan berkumpul dan berbaris memasuki sidang senat terbuka. Hari itu dia kan menyandang gelar sarjana S1 nya. Genap 8 semester dia tempuh pendidikan. Dan aku tak bisa berbuat apa – apa melihatnya akan pergi. Seperti semuanya yang memiliki keinginan dan kemauan. Mencari yang terbaik untuk masa depan dirinya. Entah mengapa egoku […]

  • Lazisnu Serahkan Donasi untuk Pak Slamet

    Lazisnu Serahkan Donasi untuk Pak Slamet

    • calendar_month Sel, 24 Agu 2021
    • account_circle admin
    • visibility 0
    • 0Komentar

      Manajer Penyaluran Lazisnu Pati, Agus Arif Mustofa (kiri) menyerahkan donasi ummat kepada Pak Slamet, warga bandengan yang menderita tumor ganas.  PATI – PC Lazisnu Pati memberikan bantuan kepada seorang warga desa Badegan Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati, Selasa (24/08) siang tadi. Bantuan ini merupakan sumbangan dari para dermawan kepada Pak Slamet.  11 Agustus lalu, Lazisnu […]

  • MI Ma’arif Gondang Catat Sejarah di Turnamen Mini Soccer GARUDA CUP U-10

    MI Ma’arif Gondang Catat Sejarah di Turnamen Mini Soccer GARUDA CUP U-10

    • calendar_month Kam, 13 Feb 2025
    • account_circle admin
    • visibility 0
    • 0Komentar

      Pcnupati.or.id-Wonosobo – Pada 18-19 Januari 2025, Lapangan Tamansari, Demak, menjadi ajang bergengsi untuk turnamen mini soccer anak-anak dalam kategori usia 10 tahun. Turnamen GARUDA CUP U-10 Regional Semarang ini diselenggarakan oleh Komunitas Sepakbola Garuda Anak Nusantara, yang bertujuan mengasah bakat sepakbola di kalangan anak-anak usia dini di Provinsi Jawa Tengah. Salah satu pemain yang […]

  • Turi Atmoko, A’wan PCNU Pati Meninggal Dunia

    Turi Atmoko, A’wan PCNU Pati Meninggal Dunia

    • calendar_month Jum, 9 Jul 2021
    • account_circle admin
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Turi Atmoko, ketua BPKAD Kabupaten Pati yang wafat pada Jumat (9/7) pukul 18.45 WIB.  GABUS-Kabar duka menyelimuti warga nahdliyyin Pati. Salah satu A’wan PCNU Pati, Turi Atmoko meninggal dunia, Jumat (9/7).  Pria yang juga merupakan kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten tersebut menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 18.45 WIB petang tadi.  Turi […]

  • Desa Mawa Cara, Negara Mawa Tata

    Desa Mawa Cara, Negara Mawa Tata

    • calendar_month Sab, 9 Sep 2023
    • account_circle admin
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Oleh Hamidulloh Ibda Emna Ainun Nadjib (Cak Nun) dalam berbagai kesempatan sering mengungkapkan prinsip beragama masyarakat sekitar Gunung Merapi. Kira-kira prinsip itu “Jawa dibawa, Arab digarap, Barat diruwat”. Ini soal berbagai soal kehidupan. Ya, agama, budaya, kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan tetek bengek yang lainnya. Jawa digawa berarti sebagai masyarakat Jawa jangan lupa Jawanya. Jawa […]

expand_less