Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Kitab Kuning Zamani

Kitab Kuning Zamani

  • account_circle admin
  • calendar_month Ming, 9 Nov 2025
  • visibility 5.210
  • comment 0 komentar

 

Oleh: Dr. Jamal Makmur Asmani, M.A.*

Identitas utama pesantren adalah pengajian kitab kuning. “Jika tidak ada pengajian kitab kuning, maka esensi pesantren hilang”, tegas Jamal Ma’mur Asmani, Pengamat Kepesantrenan dan penulis sejumlah buku dalam Talkshow Hari Santri Nasional tahun 2025 dengan tema “Kitab Kuning Sebagai Identitas Utama Santri” yang diadakan Masjid Sirojul Anam Wonokerto Pasucen Trangkil Pati pada hari selasa, 4 Nopember 2025 di Aula Lantai 2.
Jamal melanjutkan, bahwa resolusi jihad yang dikumandangkan Hadlratussyaikh KH. Moh. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945 di Surabaya adalah hasil musyawarah atau bahtsul masail para kiai se-Jawa Madura yang mengambil rujukan dari kitab kuning. Keputusan apapun yang diambil para kiai dan santri pasti berpijak kepada kitab kuning sebagai bukti otentik bahwa keputusannya berdimensi agama.
Kitab kuning, kata Jamal, adalah kitab yang mengandung ajaran bermadzhab ala paham ahlussunnah wal jama’ah. Sehingga ada istilah kitab mu’tabar (dinilai benar) jika sesuai ajaran bermadzhab ala ahlussunnah wal jama’ah dan ada istilah kitab ghairu mu’tabar (dinilai tidak benar) jika bertentangan dengan ajaran bermadzhab ala ahlussunnah wal jama’ah.
Ada empat metode mendidik kiai kepada santri dalam konteks kitab kuning ini, lanjut Jamal.
Pertama, bandongan, yaitu kiai membaca kitab dengan penjelasan dan santri memberi makna. Kedua, sorogan, yaitu santri membaca dan kiai mendengar sekaligus mengoreksi jika ada yang salah. Ketiga, musyawarah atau bahtsul masail, yaitu ada masalah sosial yang terjadi yang didiskusikan para santri dengan bimbingan kiai. Keempat, tashnif atau ta’lif, yaitu mendorong santri untuk menulis karya sebagaimana tradisi ulama zaman dulu.
Pemahaman ulama Nahdlatul Ulama terhadap kitab kuning sejak dulu, tambah Jamal, selalu kontekstual, sehingga mampu menjadi solusi masalah yang sedang terjadi. Misalnya, resolusi jihad yang menjadi solusi efektif dalam menggerakkan semangat nasionalisme dalam mempertahankan kemerdekaan. Contoh lain adalah tidak boleh menamakan nonmuslim di Indonesia dengan sebutan kafir. Juga fatwa KH. Abdul Wahab Hazbullah tentang kewajiban membebaskan Irian Barat karena kaum penjajah dianggap ghashab (menguasai milik orang lain tanpa ijin).
Dalam talkshow ini, Jamal mendorong para santri untuk sungguh-sungguh dalam mempelajari kitab kuning, baik dari aspek tata bahasanya dengan kajian nahwu dan sharaf secara intensif. Juga kajian hukumnya dengan menguasai ilmu fiqh dan ushul fiqh secara mendalam. Dengan perantara ilmu tersebut, maka kitab kuning akan selalu zamani, kontekstual, mampu menjadi solusi dalam setiap masalah yang terjadi.

*Wakil Ketua PCNU Pati

  • Penulis: admin
Tags

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • PCNU-PATI

    Sekolah sebagai Parenting Pembinaan Akhlak

    • calendar_month Sab, 2 Sep 2023
    • account_circle admin
    • visibility 107
    • 0Komentar

    Oleh : Siswanto, MA Sekolah pada dasaranya merupakan tempat untuk belajar-mngajar antara guru dan murid. Sehingga sekolah identik dengan tempat untuk menimba ilmu. Oleh karena itu, sudah semestinya sekolah menjadi tempat untuk mencari ilmu dan mengekspresikan segala sesuatu yang ada dalam benak pikiran peserta didik. Sedangkan proses pendidikan baik formal maupun non-formal pada dasarnya memiliki […]

  • Cegah Terorisme, FKPT Jateng Libatkan Pemuda Lewat Karakter ID

    Cegah Terorisme, FKPT Jateng Libatkan Pemuda Lewat Karakter ID

    • calendar_month Rab, 22 Nov 2023
    • account_circle admin
    • visibility 103
    • 0Komentar

      Semarang – Hotel Aston Inn Pandanaran Semarang menjadi pusat perhatian dalam rangkaian kegiatan KARAKTER ID “Kampus Rakyat Terpilih Indonesia” yang diselenggarakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah. Acara berlangsung selama dua hari, Rabu hingga Kamis, 22-23 November 2023, dan memfokuskan pada pelibatan pemuda dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme. Narasumber utama pada […]

  • Lazisnu Serahkan Donasi untuk Pak Slamet

    Lazisnu Serahkan Donasi untuk Pak Slamet

    • calendar_month Sel, 24 Agu 2021
    • account_circle admin
    • visibility 136
    • 0Komentar

      Manajer Penyaluran Lazisnu Pati, Agus Arif Mustofa (kiri) menyerahkan donasi ummat kepada Pak Slamet, warga bandengan yang menderita tumor ganas.  PATI – PC Lazisnu Pati memberikan bantuan kepada seorang warga desa Badegan Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati, Selasa (24/08) siang tadi. Bantuan ini merupakan sumbangan dari para dermawan kepada Pak Slamet.  11 Agustus lalu, Lazisnu […]

  • Takmir dan Irmas Masjid Jami’ Baitussalam Desa Godo Gelar Reorganisasi Pengurus

    Takmir dan Irmas Masjid Jami’ Baitussalam Desa Godo Gelar Reorganisasi Pengurus

    • calendar_month Sab, 3 Agu 2019
    • account_circle admin
    • visibility 72
    • 0Komentar

    WINONG, Setelah Sholat Selesai, Pengurus Takmir dan IRMAS Masjid Jami’ Baitussalam Desa Godo Kecamatan Winong Meggelar Musyawarah untuk memilih pengurus baru periode 2019-2024 yang dihadiri oleh pemerintah desa dan perangkat serta seluruh jamaah dan tokoh masyarakat, pemuda, pengurus musholla se-Desa Godo. Dalam sambutannya, Suwondo, kepala Desa Godo menyampaikan bahwa sekarang ini takmir masjid dan musholla […]

  • PCNU - PATI Photo by Brett Jordan

    Me (maaf) kan

    • calendar_month Rab, 3 Agu 2022
    • account_circle admin
    • visibility 108
    • 0Komentar

    Oleh : Niam At Majha Minggu lalu,  saya sempat berbeda pendapat dengan perempuan yang saya sayangi. Sebab ketika saya menemukan sesuatu saya tak langsung bilang. Dengan alasan agar saya sedikit bisa meredam emosi agar supaya tak langsung tersalurkan. Diam sejenak, ambil nafas dalam dalam. Sebuah  metode yang seringkali saya jalani.  Saya dibilang sering mudah marah; […]

  • Merenungi Hakikat Aswaja dan Tanggung Jawab Generasi Muda

    Merenungi Hakikat Aswaja dan Tanggung Jawab Generasi Muda

    • calendar_month Kam, 12 Feb 2015
    • account_circle admin
    • visibility 124
    • 0Komentar

    Akhir-akhir ini muncul kegelisahan dari masyarakat Aswaja. Kekewatiran tersebut berkaitan dengan banyaknya muncul gerakan radikalisme, ekstrimisme dan anarkisme dalam mendakwahkan Islam. Salah satu sasaran dakwahnya adalah kader pemuda yang masih lugu dan sedikit memiliki pengalaman keagamaan. Ajakan untuk bergabung dalam aliran tersebut biasanya melalui kampus, organisasi, di desa-desa dan dengan memberi berbagai iming-imingmateri yang menggiurkan. […]

expand_less