Iklan
Kolom

Kekuatan Berbicara: Seni Menyampaikan dengan Bijak

 

Berbicara adalah salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting, selain menyimak, membaca, dan menulis. Keempatnya ibarat empat pilar komunikasi yang efektif. Namun, berbicara memiliki peran khusus karena merupakan cara kita menyampaikan ide, gagasan, dan informasi secara langsung kepada orang lain. Ketika kita berbicara tanpa pikir panjang, risiko kesalahpahaman pun muncul, yang bisa menimbulkan masalah tak terduga.

Keterampilan berbicara yang baik bukan hanya penting bagi kita secara pribadi, tetapi jauh lebih krusial bagi tokoh-tokoh publik. Mereka yang berada di panggung publik harus mampu berbicara dengan jelas, cermat, dan bertanggung jawab. Sebab, setiap kata yang keluar dari mulut mereka bisa memengaruhi banyak orang, baik secara positif maupun negatif. Bicara asal-asalan oleh seorang tokoh publik bukan hanya berpotensi menimbulkan kekacauan dan kesalahpahaman, tetapi juga bisa melukai perasaan masyarakat luas.

Iklan

Sebagai contoh, pernah ada seorang tokoh publik yang mengusulkan kebijakan sekolah lima hari dalam seminggu agar jadwal libur siswa sesuai dengan orang tua, yakni Sabtu dan Minggu. Secara sekilas, ide ini terdengar masuk akal. Namun, jika ditelusuri lebih jauh, siapa sebenarnya masyarakat yang dimaksud? Apakah seluruh masyarakat mengikuti pola libur Sabtu-Minggu? Faktanya, mayoritas warga di daerah tersebut adalah petani, nelayan, pedagang, dan buruh pabrik yang memiliki jadwal libur berbeda-beda. Jadi, kebijakan tersebut bisa jadi tidak relevan dan justru menyulitkan banyak pihak.

Dari situ kita belajar bahwa berbicara tidak bisa asal-asalan. Setiap pernyataan, apalagi dari tokoh publik, harus didasarkan pada fakta dan realita, bukan hanya sekadar kata-kata tanpa dasar. Dengan begitu, komunikasi bisa berjalan lancar, pesan tersampaikan dengan tepat, dan masyarakat pun tidak salah paham. Intinya, berbicara adalah seni yang harus diasah dan dijalani dengan penuh tanggung jawab.

Arif Khilwa
Ketua Lesbumi Pati/Penghuni Gandrung Sastra

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Back to top button