Iklan
Berita

Gus Rozin Sampaikan Pesan Penting di Muktamar Ilmu Pengetahuan ke III IPMAFA Pati

 

Pati– Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PWNU Jawa Tengah menggelar Muktamar Ilmu Pengetahuan ke III di Kampus Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati pada Sabtu (13/09/2025). Acara dikemas dalam forum diskusi, pelatihan jurnal ilmiah, serta pelatihan esai khusus bagi para pelajar NU.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh KH. Abdul Ghaffar Rozin atau yang akrab disapa *Gus Rozin*. Dalam sambutannya, Gus Rozin menyampaikan beberapa poin penting terkait arah gerakan NU dan penguatan kaderisasi.

Iklan

Pendidikan Ramah Anak dalam Koridor Syariat

Gus Rozin menekankan bahwa pembahasan mengenai sekolah ramah anak harus tetap berada dalam koridor syariat. “Seberapa pun kita mendorong iklim yang baik dan ideal, koridor syariat tetap tidak boleh dilanggar,” tegasnya.

Lakpesdam sebagai Forum Kaderisasi

Ia juga mengapresiasi semangat Lakpesdam yang tidak hanya bergerak pada ranah pemikiran, tetapi juga aktif dalam aktivitas nyata. Menurutnya, SDM NU banyak tertumpu pada Lakpesdam, sehingga perlu memperluas kiprah ke berbagai bidang, termasuk dunia industri dan teknologi pertanian.

Refleksi dan Roadmap Baru

Gus Rozin mengingatkan pentingnya kegiatan seperti fikih peradaban yang pernah digagas sebelumnya, namun kini perlu dilengkapi dengan kajian lain seperti ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia berharap muktamar ini bisa menjadi roadmap baru, tidak hanya untuk pemikiran, tetapi juga pengembangan kader di berbagai sektor.

NU Tetap Setia pada Khittah

Menutup pesannya, Gus Rozin mengingatkan bahwa NU selalu menghadapi ujian besar dalam bidang ideologi, akuntabilitas, dan keperhakaan. Namun, NU harus tetap setia pada khittahnya. “Yang paling ikhlas adalah mereka yang berada di bawah, di tingkat ranting. Gerakan di bawah tidak boleh hilang dan harus terus berjalan,” ujarnya.

Menurutnya, sejarah mencatat NU selalu mampu bertahan dari berbagai gelombang politik dan dinamika zaman. Karena itu, konsensus dan kebersamaan harus terus diperkuat agar NU tetap menjadi penopang civil society.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Back to top button