Banser Pati Gelar Apel Akbar di Juwana

Pcnupati.or.id.- Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pati menggelar silaturahmi dan konsolidasi kader besar-besaran. Acara yang dirangkai dengan Apel Akbar Banser ini, dilaksanakan di Pulau Seprapat, Juwana, Minggu (15/10/22).
Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatlorcab) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Pati Muhamad Sutomo mengemukakan, apel digelar dalam rangka memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Hari Kesaktian Pancasila, dan Hari Santri. Sekaligus menguatkan kembali semangat kader Ansor-Banser dalam berhidmah.
“Banser yang merupakan kader inti Ansor mengemban banyak fungsi dan peran, baik untuk agama maupun bangsa. Dalam mengoptimalkan fungsi itu, maka dibutuhan soliditas dan kedisiplinan dalam bergerak dalam pengabdian,” ujar Sutomo.
Apel ini dihadiri Rais Syuriyah PBNU KH Muadz Thohir, Ketua PCNU Pati KH Yusuf Hasyim, dan Asrendiklat Satkornas.
Ketua GP Ansor Kabupaten Pati H Abdullah Syafiq menambahkan, bahwa kader Ansor Banser Kabupaten Pati itu ada dan akan siap berjuang dimanapun dan kapanpun, serta akan solid satu komando sesuai instruksi pimpinan.
“Ansor Banser Pati itu ada dan siap berjuang dimanapun dan kapanpun serta taat satu komando satu barisan, siap maju pantang mundur,” tegas dia.
Pria yang akrab disapa Gus Syafiq ini mengibaratkan Ansor Banser seperti lebah. Mengingat, secara filosofis, lebah banyak memberi kemanfaatan dan berkecenderungan bersikap tegas.
“Ansor-Banser itu bagaikan lebah, mereka akan mendekat ke hal-hal yang baik sehingga menghasilkan madu yang memberi nilai kemanfaatan besar bagi banyak pihak. Selain itu, lebah juga memiliki ketegasan sikap ketika merasa terganggu dalam berproses untuk tujuan kemanfaatan. Itu makanya, jika lebah merasa terganggu maka akan menyengat. Kami selalu bersatu dalam satu barisan dan komando,” tandas dia.
Asisten Perencanaan, Pendidikan, dan Pelatihan (Asrendiklat) Satuan Koordinasi Nasional (Sarkornas) Banser Hery Budi Hartono yang hadir dalam apel menegaskan, peran Ansor-Banser dan Nahdlatul Ulama (NU) diakui dunia. Bahkan, Amerika Serikat mengakui, jika NU berikut Ansor-Banser menjadi penyemai perdamaian melalui penyampaian Islam rahmatan lilalamin.
Bukti pengakuan dunia internasional menurutnya juga tampak dari efek kegiatan umrah 1.000 kader Banser, beberapa tahun lalu. Meskipun ada kelompok yang sengaja membuat gerakan mem-bully kegiatan itu, justru berbeda responnya dengan Arab Saudi.
“Saat umrah 1.000 Banser melantunkan Syubanul Wathan, lagu penggelora cinta tanah air yang diciptakan ulama NU, itu ada yang bully di dalam negeri. Tetapi Allah menunjukkan kuasanya, bahwa NU yang didirikan ulama menjadi rujukan dunia. Setelah itu, Arab Saudi memasang tulisan Cinta Bangsa Ada di Hati Kami di banyak tempat,” papar dia.
Karena itu, dia mengajak kader Banser untuk tetap tersenyum saat di-bully. Hery menenkankan kader Ansor-Banser harus mengedepankan akhlak dalam berhidmah.
“Banser dibilang ban serep, keep smile karena siap menggantikan ‘ban yang bocor’ negeri ini. Dibilang bani serbet, keep smile, dengan serbet kita siap mengelap kotoran di negeri ini,” pungkas dia.
(Angga/LTN).