Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Saat Timnas Garuda dan Pejuang Kemerdekaan Merebut Takhta

Saat Timnas Garuda dan Pejuang Kemerdekaan Merebut Takhta

  • account_circle admin
  • calendar_month Kam, 18 Mei 2023
  • visibility 55
  • comment 0 komentar


Oleh: Maulana Karim Sholikhin*


SEA Games Kamboja 2023 bakal menjadi kenangan manis di album Timnas Garuda. Bagi penulis dan pastinya Sebagian besar manusia Indonesia, sepakat bahwa, kita tak perlu jadi juara umum, asalkan tim bola kita menang, itu sudah lebih dari cukup.

Pasalnya, puasa gelar dalam SEA Games selama 32 tahun akhirnya terbayar. Timnas sepak bola Indonesia sukses menggulungkomingkan bangsa Thai. Layaknya burung ababil, burung garuda pun bisa menakhlukkan pasukan gajah. Itulah dua jenis burung terkuat di muka bumi.

Hanya saja, penulis tidak ingin membahas jenis-jenis burung. Namun, penulis pingin menelisik karakteristik perjuangan Bangsa Indonesia. Sebab, dari kaca mata penulis, ada garis linier antara perjuangan Timnas Garuda dan perjuangan moyang kita ketika melawan penjajah.

Penantian Lama

Terakhir kali tim bola kita menyabet medali emas dalam SEA Games adalah 1991 lalu, seterusnya, Indonesia jadi spesialis runner up. Baru pada tahun ini, Timnas Garuda Kembali memperoleh fadlun ‘adhimun berupa kemenangan dalam babak final VS Thailand.

Sama halnya dengan perjuangan bangsa Indonesia masa itu. 350 tahun lebih kita berjuang mati-matian melawan penjajah Portugis hingga Jepang. Pada akhirnya, perjuangan dan penantian panjang itu membuahkan hasil. Merdeka!

Banjir Darah
Banjir kartu merah yang dialami Timnas juga analogi banjir darah pengorbanan dari para pejuang kita. Sebelum lanjut baca, untuk para pahlawan, lahum, al faatihah.

Fakta ini menunjukkan bahwa dalam setiap kemenangan, ada keringat dan darah bercucuran. Ada pengorbanan dan kepayahan luar biasa. Ada tangis perih yang hanya bisa diredakan oleh satu kata, Merdeka!.

Kena Prank

Sebelum benar-benar merdeka 1945, Indonesia pernah di-prank kaum Nippon. Jepang berjanji memberikan kemerdekaan, namun lagi-lagi, kita kena PHP. Bahkan Jepang menjajah kita dengan sangat pedih.

Hal ini persis seperti yang dialami Timnas Garuda. Pada menit extra time, Indra Sjafrie menyangka pertandingan telah usai dan Indonesia sudah jadi juara. Gilanya, mereka sempat sujud syukur. Namun ternyata, pertandingan belum berakhir.

Ngilunya lagi, detik-detik terakhir pertandingan, gawang kita kebobolan yang membuat skor imbang dan memaksa perpanjangan waktu. Untung akhirnya Timnas Garuda menang, slash, untung akhirnya pejuang ’45 sukses menggulung Jepang.

Dorongan Mental dan Spiritual

Secara fisik, Timnas telah mulai lelah dan nyaris menyerah. Bisa dilihat dari tampang-tampang mereka yang kumut-kumut. Namun–salah satu yang penulis lihat–Pak Erik Thohir datang memberikan semangat dan lesatan energi itu pun ‘muda’ lagi.

Kurang lebih, pak Erik berkata bahwa, yang terpenting adalah mental. Soal hasil jangan jadikan masalah, yang penting berikan permainan terbaik untuk bola enthusiast Indonesia.

Dulu, pada masa penjajahan, energi kita pun terkuras, senjata kita tak secanggih Eropa dan Jepang. Tapi, barokah dorongan moral dari para Ulama, kaum santri nekad maju meski hanya bermodal bambu runcing.

Mental, menjadi kata kunci kemerdekaan Indonesia. Bahkan di antara mereka, banyak yang diangkat namanya sebagai pahlawan nasional, meski sejarah menyembunyikan identitas santri yang mereka miliki.

Dari pengalaman ini, penulis penasaran, apakah karakter bangsa kita memang seperti itu? Mudah kena tipu, mudah percaya tapi daya juangnya tiada duanya. Tinggi sekali!. Dan lagi, ‘keimanan’ terhadap tokoh panutan masih sangat tinggi.

*Penulis adalah Pendidik di Ponpes Shofa Az Zahro’ dan MI Hidayatul Islam

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Zakat Produktif Ala Kiai Sahal Didiskusikan

    Zakat Produktif Ala Kiai Sahal Didiskusikan

    • calendar_month Jum, 15 Jan 2016
    • account_circle admin
    • visibility 79
    • 0Komentar

     KH. MA. Sahal Mahfudh sebagai seorang ulama besar yang peduli terhadap kesejahteraan umat berpikir dan bertindak untuk umat. Salah satu buah pemikiran Kiai Sahal adalah zakat produktif, yakni zakat yang mampu mengubah orang-orang miskin menjadi sejahtera dan mandiri secara ekonomi. Pusat Studi Zakat dan Wakaf Prodi Manajemen Zakat Wakaf Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati […]

  • Resmi Dibuka, Ini Cabang Perlombaan Persimanu I Ma'arif NU Jateng

    Resmi Dibuka, Ini Cabang Perlombaan Persimanu I Ma’arif NU Jateng

    • calendar_month Rab, 12 Jul 2023
    • account_circle admin
    • visibility 64
    • 0Komentar

    Semarang – Perkemahan Prestasi Ma’arif NahdlatuI Ulama (Persimanu) I Satuan Komunitas Pramuka Ma’arif NU (Sakoma NU) JawaTengah resmi dibuka oleh Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah Drs. KH. Muhamad Muzammil di Bumi Perkemahan Munjuluhur Kabupaten Purbalingga pada pada Rabu (12/7/2023). Ketua Sakoma NU Jawa Tengah Kak H. Shobirin mengatakan, bahwa kegiatan Persimanu I Jawa Tengah tahun […]

  • PCNU - PATI

    Panduan Lengkap Fiqh Kurban

    • calendar_month Sel, 5 Jul 2022
    • account_circle admin
    • visibility 56
    • 0Komentar

    Majlis bahtsul masail dengan tema tunggal ibadah kurban dilaksanakan 2 kali. Pertama, dalam 1 komisi Bahtsul Masail Waqi’iyah pada saat Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) 9-10 Rajab 1433 H/10-11 Pebruari 2022 M. di Semarang. Kedua, dalam kegiatan bahtsul masa’il rutin LBM PWNU Jawa Tengah, 7 Dzulqa’dah 1443 H./6 Juni 2022, di Kota Tegal. Dalam kegiatan terakhir […]

  • Lazisnu Pati Galang Donasi untuk Pak Slamet

    Lazisnu Pati Galang Donasi untuk Pak Slamet

    • calendar_month Rab, 11 Agu 2021
    • account_circle admin
    • visibility 59
    • 0Komentar

    Pamflet ajakan donasi untuk Pak Slamet MARGOREJO-Satu tahun terakhir ini bak menjadi mimpi buruk bagi Pak Slamet, warga desa Badegan Rt 01 Rw 01 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati. Pada suatu ketika ia mendapati Benjolan dibagian kiri lehernya. Benjolan ini mulanya kecil, namun seiring berjalannya waktu kini semakin tumbuh besar. Tumor ganas yang diderita Pak Selamet […]

  • Persiapan PKD Ansor Korwil I 90%, Pendaftaran Ditutup Besok

    Persiapan PKD Ansor Korwil I 90%, Pendaftaran Ditutup Besok

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle admin
    • visibility 76
    • 0Komentar

    Persiapan PKD Ansor Korwil I 90%, Pendaftaran Ditutup Besok pcnupati.or.id – Kecamatan Gembong resmi menjadi tuan rumah PKD dan Diklatsar GP Ansor Korwil I. Wilayah yang dijangkau meliputi empat kecamatan, di antaranya Pati Kota, Margorejo Gembong, dan Tlogowungu. Paijan, Ketua Panitia pelaksana, mengaku sudah mempersiapkan secara matang kegiatan yang akan dilangsungkan Jumat (18/7) sampai dengan […]

  • PCNU-PATI Photo by Mufid Majnun

    Relasi NU, Agama, dan Negara

    • calendar_month Sab, 31 Des 2022
    • account_circle admin
    • visibility 73
    • 0Komentar

    Oleh : Siswanto Dua bidang kajian yang masih senantiasa bertengger pada podium kajian keislaman di ambang milenium ketiga ini adalah tentang agama (religion) dan relasinya dengan sebuah bangsa (nation) yang saat ini telah terwadahi dalam bentuk entitas negara (state). Situasi dilematis yang dihadapi oleh keduanya kini tak lagi bisa dilihat hanya sebatas problem kasuistik, melainkan […]

expand_less