Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Urgensi Pendidikan di Pesantren

Urgensi Pendidikan di Pesantren

  • account_circle admin
  • calendar_month Sab, 8 Apr 2023
  • visibility 49
  • comment 0 komentar

Oleh : Siswanto

Pondok pesantren pada umumnya dikenal sebagai lembaga Pendidikan tertua di Pulau Jawa-Madura, dan Nusantara. Pondok pesantren berkemampuan tinggi dalam berswakarya dan berswakarsa dalam menyelenggarakan Pendidikan. Misi yang mulia selama ini lebih bercorak pada Pendidikan agama yang berorientasi pada pembentukan budi pikerti atau karakter santri, baik pada ranah agama maupun akhlak. Sehingga pesantren identik dengan pendidikan pembentukan karakter.

Di era modern sekaramg ini, pesantren selain dituntut untuk memperkuat penanaman nilai-nilai spiritual kepada para santri, juga dituntut untuk untuk memperkaya pada aspek tanggungjawab. Kedua hal ini dimaksud agar santri memiliki kepribadian yang seimbang anatar nilai-nilai spiritual, kedisiplinan, dan sifat tanggungjawab dimanapun santri berada.

Pesantren dengan cara hidupnya yang bersifat kolektif barangkali merupakan perwajahan atau cerminan dari semanagat dan tradisi yang berasal dari Lembaga-lembaga pendidikan tradisonal yang ada di pedesaan yang menanamkan sifat gotong-royong untuk saling bahu-membahu menolong antar sesame umat muslim. Adapun nilai-nilai keagamaan seperti ukhuwah (persaudaraan), ta’awun (Kerjasama), jihad (berjuang), taat, sederhana, mandiri, ikhlas, dan berbagai nilai eksplisit dari ajaran Islam merupakan cerminan tradisi yang ada di Pesantren, bahkan sampai sekarang ini terus terlestarikan.

Selain itu, pesantren berperan sebagai lembaga yang mengembangkan nilai moral-spiritual, informasi, komunikasi timbal-balik secara kultural dengan masyarakat dan sebagai tempat pemumpukan solidaritas umat.

Menurut Azyurmadi Azra, pesantren telah memerankan tiga perananan; transmission of Islamic knowledge (penyampaian ilmu-ilmu keislaman), maintenance of Islamic tradisional (pemeliharaan tradisi Islam), dan reproduction of ulama (pembinaan calon-calon ulama).

Sedangkan watak utama yang melekat pada pesantren sebagai Lembaga pendidikan keagamaan telah menjadikannya memiliki tradisi keilmuan tersendiri, sehingga seiring berjalannya waktu tradisi ini mengalami perkembangan dari masa ke masa dan menampilkan manifestasi yang berubah-ubah.

Oleh karena itu, apabila kita cermati sebagaimana dikutip dalam buku ‘Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pesantren’ setidaknya ada tiga karakteristik yang melekat dan sebagai basis utama kultul di pesantren.

Pertama, pesantren sebagai Lembaga tradisionalisme. Tradisionalisme dalam konteks pesantren harus dipahami sebagai upaya mencontoh tauladan yang dilakukan para ulama salaf yang masih murni dalam menjalankan ajaran Islam agar terhindar dari bid’ah, khurafat, takhayul serta klenik. Hal ini, kemudian lebih dikenal dengan Gerakan salaf yaitu gerakan dari orang-orang terdahulu yang ingin kembali kepada Alquran dan Hadis.

Kedua, pesantren sebagai pertahanan budaya (cultural resistance). Mempertahankan budaya dengan ciri tetap bersandar pada ajaran dasar Islam adalah budaya pesantren yang sudah berkembang berabad-abad. Ide cultural resintance telah mewarnai kehidupan intelektual dunia pesantren. Adapun subyek yang diajarkan di lembaga ini melalui hidayah dan berkah seorang kiai sebagai guru utama adalah kitab klasik atau kitab kuning yang selalu diolah dan ditrasmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Semangat cultural resintane menjadikan dunia pesantren selalu tegar dalam menghadi hegemoni dunia luar. Sejarah menunjukkan bahwa saat penjajahan semakin menindas, saat itu pula perlawanan kaum santri semakin tidak terbendung. Misalnya penjahahan kolonialisme di Surabaya, dimana para penjajah menindas para warga sipil maupun para kiai dianiaya serta penindasan terhadap warga yang tidak bersalah, maka melalui Resolusi Jihad yang digaungkan oleh Hadratusy Syaik Hasyim Asy’ari sebagai contoh sahaih pengabdian santri kepada kiai dan bukti santri demi menjaga bumi pertiwi dari kolonialisme.

Ketiga, pesantren sebagai pendidikan keagamaan. Pendidikan pesantrendidasari, digerakkan dan diarahkan oleh nilai-nilai kehidupan yang bersumber pada ajaran Islam. Ajaran dasar ini berkelindan dengan struktur social atau realitas social yang digumuli dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, maka pendidikan pesantren didasarkan atas dialog yang terus menerus antara kepercayaan terhadap ajaran dasar agama yang diyakini memiliki nilai kebenaran mutlak dan realitas social yang dimiliki nilai kebenaran relatif.            

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Fix, 9 Agustus Konferancab IPNU/IPPNU Gembong

    Fix, 9 Agustus Konferancab IPNU/IPPNU Gembong

    • calendar_month Rab, 24 Jul 2019
    • account_circle admin
    • visibility 67
    • 0Komentar

    GEMBONG-Paska bersilaturrahom ke rumah MWC-NU Gembong, Selasa (23/7) rombongan PC IPNU/IPPNU segera melaksanakan rapat pembentukan panitia konferensi PAC bersama dengan kader-kader IPNU/IPPNU Gembong dan Kader Penggerak NU. Suasana santai rapat pembentukan panitia Konferancab IPNU/IPPNU Gembong “Kita harus gerak cepat, kalau bisa kita susun panitia malam ini” kata Salman, Selasa (23/7) malam. Akhirnya, rapat singkat diadakan […]

  • Logo NU Background Putih

    Logo NU Background Putih

    • calendar_month Ming, 27 Apr 2014
    • account_circle admin
    • visibility 109
    • 0Komentar

    Bagus sekali dengan tampilan elegan dan menarik. Berwarna Putih namun tidak meninggalkan warna Hijaunya.

  • MTs TARBIYATUL BANIN

    MANAJEMEN PEMBELAJARAN FIQIH DI MTs TARBIYATUL BANIN PEKALONGAN KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN 2023/2024

    • calendar_month Sen, 23 Jun 2025
    • account_circle admin
    • visibility 59
    • 0Komentar

    Oleh Maskan  216020026[*] Abstrak   Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya peran manajemen pembelajaran dalam meningkatkan efektivitas proses belajar, khususnya pada mata pelajaran Fiqih di MTs Tarbiyatul Banin Pekalongan, Winong, Pati. Guru tidak hanya dituntut menyampaikan materi, tetapi juga mengelola pembelajaran secara sistematis agar suasana belajar menjadi kondusif, menarik, dan mudah dipahami siswa. Penelitian ini bertujuan […]

  • PCNU-PATI

    Lazisnu Pati Gelar Rakor, Tekankan Profesionalisme Pengurus

    • calendar_month Sen, 16 Jan 2023
    • account_circle admin
    • visibility 70
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id- PATI – Lazisnu Pati menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Hotel Safin, Sabtu (14/1/2023). Sederet nama pakar zakat di Kabupaten Pati, bahkan Jawa tengah tampak hadir dalam acara tersebut. Di antaranya Dr. KH. Jamal Makmur dan KH. Faishol Muzammil selaku perwakilan PCNU Pati, serta Wibowo dari Lazisnu Jateng. Pihak Lazisnu Pati sengaja mengundang mereka untuk […]

  • Gerakan Ayo Menulis Santri

    Gerakan Ayo Menulis Santri

    • calendar_month Kam, 2 Mar 2017
    • account_circle admin
    • visibility 68
    • 0Komentar

    Pati. Jajaran Pengurus Pondok Pesantren Mansajul Ulum Putri Cebolek Margoyoso Pati mengadakan pelatihan jurnalistik dengan mendatangkan Redaktur Jurnal Khittah M. Iqbal Dawami, bertempat di aula pondok, kamis, 23/3 kemarin. Pengasuh Pondok Mansajul Ulum,  KH. Liwa’uddin memaparkan perlu adanya  Gerakan Ayo Menulis. “ Karena gerakan tersebut sangat di perlukan sekali karena banyak sekali para santri yang […]

  • Komisariat MTs Miftahul Ulum Tambakromo Gelar Makesta Dan Reorganisasi

    Komisariat MTs Miftahul Ulum Tambakromo Gelar Makesta Dan Reorganisasi

    • calendar_month Ming, 13 Feb 2022
    • account_circle admin
    • visibility 66
    • 0Komentar

    TAMBAKROMO – PAC IPNU IPPNU Tambakromo Kemarin (Jum’at, 11/02/2022) Mengawal pelaksanaan Makesta dan reorganisasi Komisariat IPNU IPPNU MTs Miftahul Ulum Tambakromo. Kegiatan yang dilaksanakan di gedung MTs tersebut pada tanggal 10-11 Februari 2022 dihadiri pengurus PAC, Kepala Madrasah dan di ikuti 43 siswa dari kelas VIII. Dalam kegiatan Makesta yang merupakan tingkatan kaderisasi pertama agar […]

expand_less