Fatayat NU Pati Didorong untuk Berani Tampil dalam Perpolitikan
Pcnupati.or.id. PATI – Para perempuan didorong untuk berani tampil dalam dunia politik. Apalagi mampu menempati jabatan yang strategis, baik di eksekutif maupun legislatif.
Hal itu sebagaimana yang diungkapkan oleh Presiden Pecinta Sholawat (Pecis) Muh Zen, saat menghadiri kegiatan bertema “Peningkatan Partisipasi Perempuan dalam Proses Pengambilan Keputusan sebagai Implementasi Serat Kartini”.
Adapun kegiatan yang bertempat di Aula Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pati, pada Rabu (8/2/2023) siang itu diselanggarakan atas kerjasama antara Komisi E DPRD Jateng dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Jawa Tengah.
Puluhan perwakilan dari Fatayat dan Garda Fatayat (Garfa) NU Pati menjadi peserta dalam kegiatan tersebut. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh ketua Fatayat NU Pati Asmonah dan perwakilan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pati.
“Sebagaimana program dari dinas perempuan anak dan keluarga berencana memang dia punya program politik bagi perempuan. Ini dilakukan oleh pemerintah dengan kami di DPRD satu tujuan, utamanya adalah partisipasi politik perempuan,” terang Muh Zen.
Muh Zen berharap, ke depan banyak perempuan yang tampil di publik sebagai pemangku kebijakan.
“Karena kepedulian perempuan masih belum banyak. Padahal kalau mau jujur, ketika perempuan mau tampil ke publik dengan segala kompetensi dan kapasitasnya itu banyak hal bisa dilakukan,” tutur dia di hadapan puluhan Fatayat NU Pati.
Sementara itu Plt. Sekretaris Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah, Faiza Henggar menjelaskan, bahwa perempuan harus sejajar dengan laki-laki.
“Tingkat pendidikan perempuan lebih tinggi dalam statistik. Tapi dalam menduduki jabatan itu mengerucut. Seperti piramida. Jangan mau kalah dengan laki-laki,” jelas wanita yang merupakan istri Pj Bupati Pati ini.
Ia menyebut, kesetaraan gender sangatlah penting. Sehingga menurut dia, perempuan bisa saja menempati posisi strategis dalam pengambilan keputusan.
“Kita mulai tingkat RT, desa, kecamatan. Bahkan jika ingin menjadi wakil rakyat sangat memungkinkan sekali bagi perempuan,” tutup dia. (Angga/Ltn).