Iklan
Celoteh

Nilai Tersirat dari Film Disney

Oleh : Inayatun Najikah
Beberapa waktu yang lalu, saya sempat menemukan postingan seseorang di media sosial. Hal yang ia bagikan adalah sesuatu yang saya sendiri pun tak menduganya. Sesuatu yang tak banyak orang lain mengetahuinya. Nilai positif yang ada pada beberapa film disney.

Cerita disney memang sarat akan cerita imajinatif yang sangat disukai anak-anak. Bahkan bukan hanya anak-anak saja, banyak orang dewasa yang menyukai genre film semacam ini. Beberapa judul filmnya antara lain cinderella, beauty and the beast, the chronicles of narnia, dan masih banyak yang lainnya.

Tulisan kali ini saya mencoba menguraikan apa yang sempat terbaca dari postingan yang diunggah oleh akun yang saya ikuti tersebut. Cinderella adalah anak piatu. Kemudian ayahnya menikah lagi dengan seorang perempuan yang memiliki dua orang gadis seusianya. Ibu tiri dan kedua saudaranya sangat jahat kepada cinderella. Ia diperlakukan layaknya pembantu dan tak dianggap sebagai anak. Ia hanya berteman dengan kurcaci dan mengobrol dengan beberapa tanaman.

Konten Terkait
Iklan

Suatu ketika terdapat pengumuman bahwa seorang pangeran dari daerah tersebut hendak mengadakan pesta ulang tahun. Cinderella berniat ingin menghadiri pesta tersebut, namun tak mendapat izin oleh sang ibu tiri. Namun pada akhirnya cinderella datang bak bidadari dengan bantuan kurcaci dan ibu peri tapi dengan syarat pukul 00.00 harus sudah kembali. Jika tidak maka penampilannya akan berubah seperti semula.

Kisah berlanjut saat cinderella hendak pulang namun sepatu kacanya tertinggal. Dan pada akhirnya sang pangeran berhasil menemukan cinderella berkat sepatu kaca tersebut. Film berakhir dengan sang pangeran menikahi cinderella serta memiliki kehidupan yang membahagiakan. Nampaknya kisah ini begitu sangat familiar ditelinga kita, bukan?

Namun apa kita pernah memikirkan setiap adegan yang disajikan tersebut sarat akan nilai-nilai positif yang seharusnya itu juga perlu kita ceritakan kepada anak-anak. Tak hanya berfokus pada cinderella yang bisa menikah dengan pangeran dan hidup bahagia. Namun lebih dari itu, kita bisa melihat sesuatu tak hanya dari satu sisi saja.

Seperti saat cinderella merelakan ayahnya menikah kembali dan menuruti semua perkataan ibu tirinya tanpa membantah. Cinderella mencontohkan bagaimana kepatuhannya keberbaktiannya kepada orang tua. Contoh lainnya, saat cinderella berbuat baik kepada kurcaci dan merawat tanaman labu dengan penuh kecintaan. Kebaikan apapun yang kita tanam, maka suatu ketika hasilnya akan kita nikmati. Terbukti cinderella saat hendak menghadiri pesta, datang bantuan dari hal yang tak ia duga sebelumnya.

Atau contoh lainnya. Saat sepatu kaca cinderella tertinggal dan pengawal pangeran hendak mencari siapa pemiliknya. Rejeki apapun jika itu memang diperuntukkan untuk kita, maka bagaimanapun caranya akan sampai kepada kita juga. Lainnya saat ibu tiri beserta saudaranya melakukan kejahatan kepada cinderella, maka yang mereka dapatkan adalah keburukan itu sendiri. Ada pepatah mengatakan, apa yang kita tanam, itulah yang akan kita tuai.

Begitu anak-anak menonton film ini dan kita sebagai pendampingnya, sesekali memberikan beberapa hal yang saya tuliskan diatas, maka itu akan menjadi bahan bakar untuk tumbuh kembangnya si anak. Selain tak akan monoton hanya dengan melihat alur kisahnya, anak-anak juga akan belajar bagaimana menganalisis dan mengambil pelajaran dari film yang mereka tonton.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Back to top button