Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Ramadan: Diniati, Dilakoni, Diistikamahi

Ramadan: Diniati, Dilakoni, Diistikamahi

  • account_circle admin
  • calendar_month Sel, 12 Mar 2024
  • visibility 56
  • comment 0 komentar

 

Oleh Hamidulloh Ibda*

 

Datangnya 1 Ramadan 1445 H pada Selasa, 12 Maret 2024 yang ditetapkan melalui Sidang Isbath yang ditetapkan pemerintah dengan metode rukyatul hilal, menjadi momentum untuk mengawali menata niat, menaja hati untuk nglakoni (melakukan), dan istiqamah (istikamah). Jika sudah tertata, Ramadan menjadi bulan penyegaran spiritual bagi umat Islam di muka bumi. Selain puasa, banyak amalan-amalan seperti salat tarawih, salat witir, tadarus Al-Quran, zikir, sedekah dan amalan lain di bulan suci Ramadan bisa dilakukan umat Islam dan dinikmati seluruh manusia karena mereka mendapatkan cipratan berkah.

 

Ramadan, bulan suci dalam agama Islam, merupakan waktu yang penuh berkah, ampunan, dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu ibadah yang paling menonjol selama Ramadan adalah puasa, di mana umat Islam menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas lainnya dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Di balik keterbatasan fisik ini, terdapat substansi yang mendalam dalam niat ibadah puasa yang patut dipahami.

 

Ramadan adalah bulan di mana Al-Quran, kitab suci umat Islam, pertama kali diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw. Selama Ramadan, umat Islam berusaha memperkuat ikatan spiritual mereka dengan Allah melalui puasa, shalat, bacaan Al-Quran, dan amal kebajikan lainnya. Selain itu, Ramadan juga merupakan waktu untuk introspeksi, pembaharuan spiritual, dan peningkatan kesadaran akan kebutuhan orang-orang yang kurang beruntung di masyarakat.

 

Diniaiti, Dilakoni, Diistikahami

Niat merupakan inti dari setiap ibadah dalam agama Islam, termasuk puasa. Niat adalah keputusan hati yang disertai dengan kesadaran dan tujuan yang tulus untuk melakukan suatu ibadah dengan mengikuti perintah Allah SWT. Dalam konteks puasa Ramadan, niat menjadi kunci yang menghidupkan makna dan nilai ibadah tersebut.

 

Terdapat sejumlah substansi niat puasa. Pertama, pokoknya ibadah terutama ibadah di bulan Ramadan bergantung niat hambanya. Kita perlu menegaskan ulang hadist Rasulullah Saw.

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ

 

Artinya “Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung pada niatnya”. (H.R Bukhari dan Muslim).

 

Kedua, niat, praktik dan istikamah menjadi bentuk kesadaran spiritual. Niat, praktik dan istikamah dalam ibadah di bulan puasa mencerminkan kesadaran spiritual seseorang terhadap kehadiran Allah dalam hidupnya. Dengan niat yang kuat, seseorang mengakui dan memperkuat ikatan batinnya dengan Allah Swt.

 

Kedua, Kepatuhan terhadap ajaran Islam. Niat puasa merupakan manifestasi dari ketaatan seseorang terhadap ajaran Islam. Dengan membuat niat puasa, seseorang meneguhkan komitmen untuk mengikuti perintah Allah dan menjalankan ibadah sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

 

Ketiga, menghargai nikmat-nikmat Allah. Dengan membuat niat puasa, seseorang juga mengakui dan menghargai nikmat-nikmat yang diberikan Allah SWT, termasuk nikmat makanan dan minuman yang seringkali diambil sebagai hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari.

 

Keempat, ketulusan hati. Niat puasa haruslah tulus, murni, dan ikhlas semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT. Ketika seseorang bertekad puasa dengan niat yang tulus, maka setiap aktivitas yang dilakukan selama puasa akan menjadi amalan yang bernilai di sisi Allah.

 

Niat yang tidak sah atau tidak tulus dalam ibadah puasa dapat mengurangi atau bahkan membatalkan nilai ibadah tersebut di mata Allah. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk selalu memastikan bahwa niat puasa mereka benar-benar murni dan tulus.

 

Istikamah Ramadan

Di bulan Ramadan, umat Islam diberikan kesempatan yang istimewa untuk memperdalam hubungan spiritual mereka dengan Allah SWT melalui ibadah-ibadah yang dianjurkan. Salah satu aspek penting dalam menjalani ibadah di bulan Ramadan adalah istiqamah, yaitu konsistensi dan keteguhan hati dalam menjalankan ibadah sepanjang bulan penuh berkah ini.

 

Istikamah berasal dari kata dalam bahasa Arab yang berarti kesetiaan, keteguhan, dan konsistensi dalam menjalankan suatu amalan. Dalam konteks ibadah, istiqamah mengacu pada kemampuan seseorang untuk tetap tekun dan istiqamah dalam melaksanakan ibadah sehari-hari, tanpa terpengaruh oleh godaan atau tantangan yang muncul di sepanjang jalan.

 

Mengapa istikamah penting? Ada sejumlah alasan mengapa umat Islam harus istikamah dalam ibadah bulan suci Ramadan. Pertama, mempertahankan semangat Ramadan. Istikamah membantu seseorang untuk mempertahankan semangat ibadah Ramadan dari awal hingga akhir bulan. Keteguhan hati dalam menjalankan ibadah puasa, shalat tarawih, bacaan Al-Quran, dan amal kebajikan lainnya akan memastikan bahwa seseorang dapat merasakan berkah penuh dari bulan Ramadan.

 

Kedua, meningkatkan kualitas ibadah. Dengan istikamah, seseorang dapat meningkatkan kualitas ibadahnya seiring berjalannya waktu. Konsistensi dalam melaksanakan ibadah akan membantu seseorang untuk memperbaiki diri, memperdalam pemahaman agamanya, dan meningkatkan kualitas hubungannya dengan Allah SWT.

 

Ketiga, menguatkan karakter spiritual. Istikamah membentuk karakter spiritual seseorang dengan memperkuat keteguhan hati, kesabaran, dan ketabahan dalam menghadapi ujian dan godaan. Dengan istiqamah, seseorang dapat mengembangkan sifat-sifat mulia seperti keikhlasan, kerendahan hati, dan kecintaan kepada Allah SWT.

 

Apakah Istikamah Mudah?

Cara memperkuat istikamah dalam Ibadah Ramadan sebenarnya susah-sudah mudah, dan mudah-mudah susah. Setidaknya ada sejumlah formula yang bisa dilakukan agar umat Islam istikamah. Pertama, niat yang tulus. Kita harus memastikan bahwa niat dalam menjalankan ibadah Ramadan benar-benar tulus dan ikhlas, serta bertekad untuk tetap istiqamah sepanjang bulan.

 

Kedua, menjaga konsistensi. Menjaga konsistensi dalam menjalankan ibadah sehari-hari, termasuk shalat, puasa, bacaan Al-Quran, dan amal kebajikan lainnya, meskipun dalam kondisi sulit atau sibuk.

 

Ketiga, menghindari godaan dan gangguan. Menjauhi segala godaan dan gangguan yang dapat menghalangi konsistensi dalam ibadah, baik itu godaan fisik maupun godaan spiritual.

 

Keempat, pasrah, berdoa dan Mlmemohon pertolongan Allah. Memohon pertolongan Allah SWT untuk tetap istiqamah dalam menjalankan ibadah dan menguatkan hati dalam menghadapi ujian-ujian yang muncul di sepanjang bulan Ramadan.

 

Dengan memperkuat istiqamah dalam ibadah di bulan Ramadan, umat Islam dapat meraih manfaat spiritual yang besar dan mendapatkan keridhaan Allah SWT. Istiqamah merupakan kunci kesuksesan dalam meraih berkah dan ampunan di bulan yang penuh berkah ini.

 

Jika kita memahami substansi niat, mempraktikkannya dan istikamah dalam ibadah puasa, umat Islam diharapkan dapat merasakan makna yang lebih dalam dalam menjalankan ibadah puasa selama Ramadan. Kesadaran spiritual, ketulusan hati, kepatuhan terhadap ajaran Islam, dan penghargaan terhadap nikmat-nikmat Allah adalah inti dari niat yang benar dalam ibadah puasa, yang membimbing umat Islam menuju keselamatan dan keridaan Allah SWT.

 

*Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., penulis lahir di Pati, 17 Juni. Saat ini menjadi dosen Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung, aktif menjadi reviewer 16 jurnal internasional terindeks Scopus, reviewer 7 jurnal internasional, editor dan reviewer 25 jurnal nasional.

  • Penulis: admin
Tags

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Dindikpora Dapuk Dosen INISNU Temanggung Jadi Juri Jambore Pemuda

    Dindikpora Dapuk Dosen INISNU Temanggung Jadi Juri Jambore Pemuda

    • calendar_month Jum, 28 Jul 2023
    • account_circle admin
    • visibility 64
    • 0Komentar

    Temanggung – Dalam rangka pengiriman peserta pada Jambore Pemuda Jawa Tengah Tahun 2023 dengan tema “Semangat Muda Dalam Menjaga dan Melestarikan Budaya dan Keunggulan Daerah” yang akan dilaksanakan di Kota Surakarta pada tanggal 18 sampai 21 September 2023 mendatang, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Temanggung mengadakan rapat koordinasi dewan juri dalam rangkaian seleksi […]

  • PCNU-PATI Photo by NEOM

    Puisi-Puisi Puji Pistols

    • calendar_month Ming, 28 Mei 2023
    • account_circle admin
    • visibility 67
    • 0Komentar

    Boneka Perca – Marina Tsvetaeva Di Elabuga kutemukan ia kepalanya pecah berdarah dekat karangan bunga ada tanda merah Musim dingan hanya angin tandang dan pulang Siapa mencipta suara senapan di tepian hutan? Di Elabuga pesona matamu dibekukan buku karam – bersalju – Rumah Tikar Hujan ’Februari 2013 Cerita Tentang “Cien Sonetos De Amor” – Kepada: […]

  • Puasa dari Kecerdasan Buatan

    Puasa dari Kecerdasan Buatan

    • calendar_month Sab, 8 Mar 2025
    • account_circle admin
    • visibility 78
    • 0Komentar

      Oleh Hamidulloh Ibda*   Seperti tulisan sebelumnya berjudul “Puasa dari Media Sosial”, sebenarnya kecerdasan buatan atau AI pun sama. Apakah AI mengganggu puasa kita? Saya menjawab, jika kecandungan, mbangeti, ya berarti menganggu, dan kita harus berpuasa dari AI. Artinya, puasa itu tidak harus dari sesuatu yang merugikan, ngerusak, tapi memang dari sesuatu yang mengakibatkan […]

  • GLM Ramadan, Ikhtiar Ma’arif NU Jateng Kuatkan Literasi

    GLM Ramadan, Ikhtiar Ma’arif NU Jateng Kuatkan Literasi

    • calendar_month Jum, 7 Mar 2025
    • account_circle admin
    • visibility 94
    • 0Komentar

      Pcnupati.or.id Blora – Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah pada Ramadan 1446 H tahun 2025 menggelar Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Ramadan. Kegiatan ini diinisiasi oleh Pengurus Bidang Literasi, Numerasi, dan Pendidikan Inklusi melalui Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Plus. Dikatakan Koordinator GLM Plus Hamidulloh Ibda, bahwa Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah sebagai […]

  • Puasa dari Media Sosial

    Puasa dari Media Sosial

    • calendar_month Jum, 7 Mar 2025
    • account_circle admin
    • visibility 66
    • 0Komentar

      Oleh Hamidulloh Ibda*   Puasa kok puasa media sosial iki piye maksude leh? Ya, jika dilogikakan, puasa Ramadan itu bermakna luas, makro, bukan mikro. Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Namun, konsumsi media sosial yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan produktivitas kita. […]

  • Pesantren Mislakhul Muta'allimin Jadi Pesantren Penggerak Literasi

    Pesantren Mislakhul Muta’allimin Jadi Pesantren Penggerak Literasi

    • calendar_month Ming, 9 Mar 2025
    • account_circle admin
    • visibility 36
    • 0Komentar

      Pcnupati.or.id.Pemalang – Program Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Ramadan zona 3 terlaksana di Pesantren Mislakhul Muta’allimin Karangtengah, Warungpring, Kabupaten Pemalang, Ahad (9/3/2025). Kegiatan GLM Ramadan tersebut mengusung tema Gerakan Murid Ma’arif Menulis Kreatif Selama Ramadan (GEMUKKAN). Sekretaris Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PCNU Kabupaten Pemalang Abdul Khalim mengatakan bahwa kegiatan tersebut menjadi pemantik untuk memajukan Lembaga […]

expand_less