Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Pendidikan ‘Celana Dalam’ dan ‘Sikat Gigi’

Pendidikan ‘Celana Dalam’ dan ‘Sikat Gigi’

  • account_circle admin
  • calendar_month Kam, 29 Des 2022
  • visibility 55
  • comment 0 komentar

Oleh: Maulana Karim Sholikhin*

Dalam sebuah kesempatan, Budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) bercerita tentang Gus Dur dan Gus Mus yang ‘mengospek’ juniornya di Al Azhar, Cairo. Dia tak lain adalah KH. Syukri Zarkasyi, Empunya Gontor.

Perdana KH. Syukri menginjakkan kaki di Negeri Piramid, dia sowan ke apartemen Gus Dur dan Gus Mus. Dengan hangat, Gus Dur menyambut Maba (Mahasiswa Baru) tersebut, dan menyuruh Gus Mus memasak air untuk bikin kopi.

Sambil ngobrol ngalor ngidul, Gus Dur mengambil sebuah cangkir dan membersihkannya dengan lap yang tak lazim, (mohon maaf) celana dalam. KH. Syukri  Zarkasyi tang saat itu masih belia dan mungkin sudah terbiasa dengan kemewahan Gus di Gontor, mulai curiga dengan gerak-gerik Gus Dur. Feeling-nya sudah ndak enak.

Setelah Gus Mus memberi kode kalau air sudah mendidih, Gus Dur kemudian menyeduh kopi dan mengaduknya. Double kill!, alat yang di gunakan Gus Dur untuk mengaduk kopi bukanlah sendok atau garpu, tapi sikat gigi.

Seketika Syukri Zarkasyi muda menelan ludah berkali-kali. Tapi apa boleh buat, kopi yang diaduk dengan sikat dan cangkirnya yang dilap dengan calana dalam itu memang secara spesial dibuat Gus Dur buat dia.

Sambil ngobrol ria bersama Gus Dur dan Gus Mus, ia sama sekali tak punya cita-cita untuk menyerutup kopi teraneh di dunia tersebut. Hanya saja, lagi-lagi perasaan ndak enak menyergapnya. Sudah dibuatkan kok nggak diminum. Lagi pula, Gus Dur tak henti menawarkan kopi cap CD dan Sikat Gigi itu kepada Sang Tamu.

“Ayo, monggo lho di minum kopinya, gelak dingin.”

Dengan perasaan tak karuan, Syukri Zarkasyi muda menyerutup perlahan kopi itu.

“Gimana kopi buatan saya? Enak ndak gus?.”

“Wah nikamat gus.”


Pembaca Rahimakumullah, sebenarnya, ini adalah proses pendidikan. Metodologi pembelajaran ala Gus Dur terhadap Gus Syukri sudah selayaknya diterapkan oleh siapapun yang memiliki kesempatan untuk mendidik. Baik orang tua, guru, senior di kampus, dosen, pendiri bangsa dan sejenisnya.

Begini! anak tidak harus dicekoki dengan fasilitas serba ada setiap hari. Rumah dan orang tua, tidak boleh menjadi alfamaret gratis bagi anak. Untuk menjelaskan situasi ini, sebut saja teori limitasi atau pembatasan.

Dalam konteks ini, penulis yakin, bahkan haqqul yaqin, bahwa Gus Dur punya lap yang–minimal–berstandar kos-kosan dan sendok bersih. Namun itu semua tidak tidak ‘divisualisasikan’. Demi apa? Yups, demi sebuah hikmah bahwa hidup tak seperti pergi ke mall bersama ‘om-om’.

Dengan menyuguhkan ‘puyer’ limitasi ini, Gus Dur sedang mengajak Gus Syukri agar bisa ‘bertahan’ dalam keterbatasan kopi cap sikat gigi. Namun di sisi lain, limitasi adalah tantangan untuk meraih target yang lebih ideal, serbet bersih, cangkir bersih dan sendok mengkilap yang dicuci dengan MamaNu.

Gus Dur, memberikan ‘pendidikan celana dalam dan sikat gigi’ bukan untuk dinikmati selamanya atau setidaknya ditiru secara normatif oleh Gus Syukri. Namun lebih pada proses edukatif, kemampuan survive dalam kondisi apapun, namun tetap mengedepankan tekad juang demi menaikkan taraf kenyamanan yang lebih ideal dan waras.

Kerangka berfikir seperti inilah yang sudah mulai langka. Kebanyakan orang tua menginginkan pederitaannya di masa lalu tidak dialami oleh penerusnya. Sayangnya, anak cucu hanya diajari cara mrnikmati tanpa digula wentah proses mendapatkan.

Ilaa hadhroti Gus Dur, Al faaatihah….[]

*Penulis adalah Pendidik di Ponpes Shofa Az Zahro’ dan MI Hidayatul Islam

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • PCNU-PATI

    Ketua dan Sekretaris PCNU Naik Haji, Siapa PLT-nya? 

    • calendar_month Sab, 24 Jun 2023
    • account_circle admin
    • visibility 48
    • 0Komentar

    pcnupati.or.id. – Tahun ini, Ketua PCNU, KH. Yusuf Hasyim dan Sekretarisnya, Maskan melakukan ibadah haji. Akibat cutinya dua orang penting di PCNU Pati ini, para pengurus NU khususnya yang berada di tingkat MWC pun menanyakan siapa PLT-nya.  Pertanyaan ini sangat beralasan. Sebab, dalam koordinasi dengan Cabang, pihak MWC harus tahu dengan siapa mereka melakukan komunikasi.  […]

  • Perkuat Organisasi, PCNU Pati Gelar Rapat Koordinasi se-Eks Kawedanan Kayen

    Perkuat Organisasi, PCNU Pati Gelar Rapat Koordinasi se-Eks Kawedanan Kayen

    • calendar_month Ming, 28 Sep 2025
    • account_circle admin
    • visibility 79
    • 0Komentar

      pcnupati.or.id — Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati menggelar Rapat Koordinasi bersama MWC NU dan Pengurus Ranting se-eks Kawedanan Kayen, pada Ahad (28/9/2025). Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor MWC NU Kecamatan Sukolilo dengan dihadiri jajaran pengurus dari berbagai tingkatan kepengurusan NU di wilayah tersebut. Turut hadir dalam kegiatan ini jajaran PCNU Kabupaten Pati, […]

  • PAC Muslimat NU Batangan Punyai Ketua Baru

    PAC Muslimat NU Batangan Punyai Ketua Baru

    • calendar_month Sen, 7 Okt 2019
    • account_circle admin
    • visibility 67
    • 0Komentar

    BATANGAN-PAC Muslimat NU Batangan menggelar Konferensi Anak Cabang, Minggu (6/10). Belokasi di Desa Lengkong, tepatnya di RA Tarbiyatuk Isalamiyah, agenda teraebut menjadi tanda berakhirnya masa kepemimpinan Malikhatin, ketua PAC Muslimat NU Batangan periode 2014-2019. Istiqomah, S.Pd. (ketua terpilih PAC Muslimat NU Batangan) bersama dengan rekan-rekannya Dalam konferensi itu, Pengurus cabang mendelegasikan tiga orang untuk memandu […]

  • PCNU - PATI

    PC IPNU IPPNU Pati Komitmen Tingkatkan Fasilitasi Pembinaan Kader

    • calendar_month Jum, 22 Jul 2022
    • account_circle admin
    • visibility 51
    • 0Komentar

    Pati. Perkembangan kaderisasi di Kabupaten Pati saat ini semakin meningkat. Hal ini tentunya harus diimbangi dengan bertambahnya fasilatasi pembinaan kader. Kebutuhan untuk membina, mengarahkan, membimbing dan pendistribusian akan dilakukan dan dijalankan sesuai pedoman kaderisasi yang sudah ada. “Tidak hanya Kaderisasi formal saja (MAKESTA & LAKMUD) yang harus ditekankan, tapi juga harus di imbangi kaderisasi yang […]

  • PCNU-PATI

    Lulusan Silahul Ulum Didorong Amalkan Ilmunya di Masyarakat

    • calendar_month Sab, 17 Jun 2023
    • account_circle admin
    • visibility 70
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id-PATI – Tahun ini Madrasah Aliyah (MA) Silahul Ulum Asempapan, Trangkil, Pati meluluskan sebanyak 111 siswa. Pelepasan dilakukan dalam bingkai Haflah Muwaddah kelas XII di halaman MA Silahul Ulum, Sabtu (17/6/2023). Acara ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-57 Yayasan Silahul Ulum, dengan mengundang KH. Zuhrul Anam dari Banyumas. Dalam sambutannya, KH. […]

  • LPBI NU Gelontorkan 4 Ton Minyak Goreng untuk Warga Miskin

    LPBI NU Pati Gelontorkan 2,5 Ton Minyak Goreng untuk Warga

    • calendar_month Sel, 5 Apr 2022
    • account_circle admin
    • visibility 44
    • 0Komentar

    PATI – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Nahdlatul Ulama Kabupaten Pati menyelenggarakan aksi bhakti sosial pasar murah. Kegiatan semacam ini sebenarnya telah menjadi agenda rutin LPBI NU Pati. Setidaknya, selama empat tahun terakhir ini, Lembaga NU yang menangani bencana alam ini telah menjalankan misi bagi-bagi sembako. Agenda ini, menurut Imam Rifai, ketua LPBI […]

expand_less