Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Parodi » Me (Manfaat) kan

Me (Manfaat) kan

  • account_circle admin
  • calendar_month Rab, 18 Jan 2023
  • visibility 54
  • comment 0 komentar

Oleh : Niam At Majha

Tahun telah berganti, akan tetapi banjir tetap tak terganti. Di setiap tahunnya di penghujung tahun atau pun awal tahun; banjir tetap sama, siklus tahunan yang menjadi sirkus hiburan. Sebuah ironi  memilukan. Para relawan yang tak pernah lelah, para penyaji makanan di setiap dapur umum tak mempunyai kepenting apa-apa. Mereka bergerak atas hati nurani, mereka memasak atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradap, meskipun yang terdidik ada juga tak mempunyai adab.

Kemarin lalu, saat saya sekadar melepas penat untuk mencari sebuah inspirasi di 38 Café ada sebuah obrolan yang menggelikan sekaligus sebuah ironi menyedihkan. Kisah ceritanya bagini dan begitu; ada dua orang manusia, berjenis kelamin sama mereka dari segi tampilan dan pakaian yang dikenakan sepertinya adalah relawan yang konsentrasi pada kegiatan-kegiatan sosial. Kalau boleh saya mengatakan mereka mengamalkan sila ke lima dari Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; lha berubung orang tersebut hanya relawan di dapur umum, memasaknya untuk para korban banjir jadi yang di amalkan dari Pancasila adalah keadilan sosial bagi sebagian rakyat Indonesia.

Dalam obrolan mereka yang terekam dalam keterbatasan ingatan saya kurang lebihnya seperti ini dan apabila kelebihan dapat di kurangi dan jika kurang dapat di lebihi.

“Kok tega ya ada orang yang memanfaatkan nasi bungkus untuk usahanya yang bergerak di bidang pendidikan” celektuknya.

“Ini nasi bungkus dari perusahaan a, tolong dibagikan dan yang di perioritaskan adalah para karyawan s ya…terutama  u  yang ada sangkut pautnya dari perusahaan .”

Salah satu temannya menirukan apa yang telah terjadi, dialognya ditirukan sedemikan rupa; agar mirip-mirip sedikit. Dari obrolan orang yang tak saya kenal tersebut saya dapat memberikan sebuah kesimpulan, kesimpulan saya sendiri bukan mewakili kebanyak orang apalagi orang yang selalu memanfaatkan musibah banjir untuk kepentingan perusahaan yang bergerak dibidang pendidikan.

Dan ternyata dialognya belum berakhir sampai disitu saja, masih ada kelanjutannya. Saya mendengarkan dengan seksama dalam tempo sesingkat singkatnya. Dan tentu pura-pura tak tahu apa yang mereka bicarakan akan tetapi saya berusaha mengambil ide apa yang mereka bicarakan untuk tulisan hari Rabu ini, meskipu dua Rabu kemarin saya tak nulis, bukan kesibukan yang saya kambinghitamkan akan tetapi saya belum ada ide untuk menulis Parodi dan hanya ingin menulis tentang hal lain, yang berhubungan dengan cinta, bahagia dan sedih.

“Kau tahu ndak, kemarin saat meminta apabila di desanya untuk di jadwalkan pemberian nasi bungkus ada orang relawan celetuk sekenannya, jangan minta saja akan tetapi bantu bungkusnya”

Dialog mereka berdua terhenti. Seakan ada sesuatu yang mengganjal akan tetapi harus diobrolkan, meskipun getir dan pahit harus di bicarakan.

“Ngapain bantu-bantu lha wong uang puluhan juta aku yang mengeluarkan”

Saya kaget. Mereka berdua pun tanpaknya juga heran terheran.  Saya dapat melihat dari raut wajah mereka. Dan saya hanya berusaha menerka-nerka, membayangkan bagaimana orang yang mendengarkan langsung. Saya sendiri di zaman sekarang ini kok masih ada mahluk hidup yang pongah dan sombong, selain itu pula tega memanfaatkan musibah banjir ini untuk kepentingan pribadinya yaitu perihal perusahaannya. Lantas selanjutnya bagaimana titik balik orang tersebut? Biarlah alam yang berbicara dan hukum alam yang berupaya atas segala. Secangkir kopi capucino belum sepenuhnya habis akan tetapi gurat sedih dan pilu atas pemanfaatan ini telah pahit untuk dirasakan

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • PCNU-PATI

    Pesantren sebagai Center of  Parenting Anak

    • calendar_month Sab, 15 Okt 2022
    • account_circle admin
    • visibility 57
    • 0Komentar

    Oleh : Siswanto Dari dulu sampai sekarang pondok pesantren (ponpes) identik disebut sebagai pendidikan keagamaan. Karena dalam kegiatan sehari-hari muatan kitab kuning selalu diberikan kepada para santri. Sehingga ponpes disebut sebagai pendidikan kultural yang masih eksis dalam membina karakter santri. Di dalam ponpes para santri pada umumnya akan mendapatkan pola asuh (parenting) yang diampu langsung […]

  • PCNU - PATI Photo by Madrosah Sunnah

    Sajadah yang Lebar

    • calendar_month Kam, 30 Jun 2022
    • account_circle admin
    • visibility 65
    • 0Komentar

    Setiap hari ketika jama`ah biasa kita lihat ada ruang–ruang kosong yang tidak cukup untuk 1 orang, tapi jika ahli shof tadi mau merapatkan barisan, maka beberapa ruang tadi bisa cukup untuk 1 bahkan 2 orang. Hal ini disebabkan pemakaian sajadah yang lebar, sementara orang yang di sampingnya tidak menindih (menggunakan) bagian dari sajadah tadi. Pertanyaan […]

  • PCNU-PATI

    Peringati Hari Santri Nasional, Ribuan Santri di Kayen Gelar Apel dan Kirab

    • calendar_month Sab, 22 Okt 2022
    • account_circle admin
    • visibility 70
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id  – Peringatan Hari Santri Nasional 2022 yang digelar oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati berlangsung meriah. Kegiatan itu diisi dengan acara kirab.   Ketua panitia kegiatan, Rasmo mengatakan, peringatan Hari Santri tahun ini memang sengaja diperingati dengan meriah. Hal itu bertujuan untuk mengenalkan HSN kepada seluruh lapisan masyarakat.  Sebelum […]

  • PCNU-PATI

    Islamku Islam Anda Islam Kita

    • calendar_month Rab, 30 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 59
    • 0Komentar

    Dalam buku tersebut beliau menjelaskan secara gamblang bagaimana seharusnya umat islam dalam menjalankan sebuah sistem yang ada. Bahkan tulisan beliau ini sangat relevan di masa sekarang dalam masalah sosial, ekonomi dan politik. Padahal buku ini ditulis jauh sebelum seperti saat ini. Disinilah dilihat bahwa beliau memiliki pemikiran jangka panjang dan berkelanjutan dimasa datang perihal perkembangan […]

  • Kampoeng Ramadhan Sumohadiwijayan Fasilitasi UMKM Berjualan  

    Kampoeng Ramadhan Sumohadiwijayan Fasilitasi UMKM Berjualan  

    • calendar_month Sel, 5 Apr 2022
    • account_circle admin
    • visibility 69
    • 0Komentar

    Margoyoso. Kampung Ramadhan Sumohadiwijayan adalah acara rutin yang diadakan setiap bulan ramadhan. Acara ini digelar di sekitar balai desa Kajen, Margoyoso Pati selama 15 hari yang dimulai pada tanggal 1 ramadhan. Beragam Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) turut meramaikan dengan aneka makanan dan minuman yang dijual untuk buka puasa. Untuk tahun ini, ada 64 stan […]

  • MWC-NU Gembong Sowani Gus Muwaffiq, Apa Hasilnya?

    MWC-NU Gembong Sowani Gus Muwaffiq, Apa Hasilnya?

    • calendar_month Sel, 17 Sep 2019
    • account_circle admin
    • visibility 71
    • 0Komentar

    YOGYAKARTA-Rombongan pengurus MWC-NU Gembong disambut hangat di kediaman KH. Ahmad Muwaffiq di Perum Jombor Pratama nomor 19, Mlati, Sleman, Yogyakarta. K. Sholihin, ketua MWC-NU Gembong beserta tamu-tamu lain menemui Gus Muwaffiq sekitar pukul 09.00 hingga pukul 10.00 WIB, Selasa (17/9). Gus Muwaffiq (tengah) sedang Bencanda dengan K. Sholikhin (kiri) dan M. Subhan (kanan) Dalam acara […]

expand_less