Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Berita » Ketua PCNU Cerita Pengalaman Haji : Tidak Bisa Mencium Hajar Aswad (2-habis)

Ketua PCNU Cerita Pengalaman Haji : Tidak Bisa Mencium Hajar Aswad (2-habis)

  • account_circle admin
  • calendar_month Jum, 5 Agu 2022
  • visibility 8
  • comment 0 komentar

WINONG – Cerita haji dari ketua PCNU Pati belum usai. Bahkan untuk menceritakan seputar pelayanan pemerintah, KH. Yusuf Hasyim memaparkannya selama hampir dua jam. 

Banyak servis pemerintah yang sangat memuaskan, mulai dari kesehatan, makanan dan bahkan tempat menginap. 

Pelayanan lain yang juga sangat membekas adalah servis lapangan. Menurutnya, disepanjang jalan, ada petugas PPIH yang memberikan pengarahan dan menemani.

“Untuk rute yang jauh, pemerintah juga menyediakan armada bus sholawat. Seingat saya hanya ada tiga atau empat negara yang memberi fasilitas semacam ini,” terang dia. 

Bukan hanya dari sisi penyelenggara, menurut K. Yusuf, Jamaah haji indonesia juga sangat kompak. 

“Bahkan pas kami jalan bersama iti membaca sholawat khas Nusantara. Saking banyaknya jumlah kami, jamaah dari negara lain malah nimbrung melantunkan sholawat bersama kami,” kenangnya

Harapan

Dalam kalam pamungkasnya, Kiai Yusuf Berharap pelayanan ini juga bisa bertahan atau bahkan meningkat hingga tahun-tahun berikutnya. 

“Apakah karena pelayanan yang maksimal ini karena jama’ah hajinya sedikit atau bagaimana, tapi saya berharap agar pelayana semacam ini juga dapat dirasakan oleh jama’ah haji di tahun-tahun memdatang,” terang dia. 

Selain itu, Kiai Yusuf juga menegaskan bahwa dirinya beserta istri merasa sangat puas dengan pelayanan PPIH Indonesia, serta berterima kasih untuk Kementerian Agama RI. 

Hal yang Mengganjal

Kiai Winong tersebut menegaskan bahwa selama beribadah di tanah suci, dirinya merasa hampir tidak ada kendala. 

“Baik dalam pelayanan, kekompakan sesama jamaah ataupun kelengkapan ibadah, alhamdulillah semuanya lancar,” ungkap dia. 

Hanya saja, ada satu hal yang membuatnya merasa sedikit penasaran. 

“Bukan menyesal ya, tapi terasa aga kurang komplit,” tambahnya sambil tersenyum. 

Satu-satunya hal yang mengganjal tersebut adalah ketiadaan fasilitas untuk mendekati hajar aswad. 

“Jangankan mencium, mendekat saja tidak boleh. Dipagar dan dijaga,” terangnya. 

Hal ini semata-mata karena pemberantasan Covid-19 belum sepenuhnya selesai di beberapa negara. Sehingga dikhawatirkan akan menambah penularan virus tersebut jika para jamaah haji diperbolehkan mencium hajar aswad.(lut/ltn)

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Seperti Ini Potret Toleransi di Desa Jrahi<br>

    Seperti Ini Potret Toleransi di Desa Jrahi

    • calendar_month Sab, 30 Apr 2022
    • account_circle admin
    • visibility 4
    • 0Komentar

    PATI -Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, terkenal dengan sebutan Desa Wisata Pancasila. Di sana terdapat beberapa agama. Namun dengan kerukunan dan toleransi yang ada, masyarakat bisa hidup berdampingan.  Di sana, ada tiga agama dan satu penghayat kepercayaan yang dipeluk. Yakni, Agama Islam, Kristen, Budha dan Sapto Darmo.  Potret kerukunan di Desa Jrahi terlihat saat […]

  • Sekolah Inovasi Pangan Gelombang Dua Mantab Cetak Pemuda Sadar Kedaulatan Pangan

    Sekolah Inovasi Pangan Gelombang Dua Mantab Cetak Pemuda Sadar Kedaulatan Pangan

    • calendar_month Ming, 7 Nov 2021
    • account_circle admin
    • visibility 10
    • 0Komentar

    Antusiasme para pemuda peserta Sekolah Inovasi Pangan gelombang kedua di MMH Tayu. TAYU – Setelah melaksanakan kegiatan Sekolah Inovasi Pangan di Kecamatan Winong (4/11) lalu, PCNU Pati menggandeng Forbil kembali melaksanakan kegiatan serupa di wiliyah Pati utara. Tepatnya, di gedung MTs. MMH Tayu.  Sama seperti di Winong, agenda tersebut juga diklasifikasi menjadi dua kelas. Bedanya, […]

  • Imaratul Masjid Butuh Kekompakan

    Imaratul Masjid Butuh Kekompakan

    • calendar_month Sel, 16 Jan 2018
    • account_circle admin
    • visibility 8
    • 0Komentar

    Pati. Nadhir Masjid mempunyai tugas mempersatukan seluruh warga masyarakat untuk memakmurkan masjid. Nadhir Masjid harus aktif mengadakan rapat untuk menyatukan berbagai pandangan yang tidak sama. Dengan langkah langkah nyata nadhir Masjid insya Allah mampu meramaikan masjid sebagai Baitullah yang harus dimuliakan. Jangan sampai perbedaan dibiarkan karena akan menjadi bola liar yang berbahaya bagi imaratul Masjid […]

  • Pendaftaran Porseni IPNU IPPNU Pati Sudah Dibuka, Ini Juknisnya

    Pendaftaran Porseni IPNU IPPNU Pati Sudah Dibuka, Ini Juknisnya

    • calendar_month Sab, 3 Jul 2021
    • account_circle admin
    • visibility 4
    • 0Komentar

    KOTA-Pendaftaran Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) IPNU dan IPPNU Cabang Pati tahun 2021 sudah dibuka mulai Jumat (2/6) kemarin. Seluruh pelajar yang aktif dalam organisasi tersebut bisa mengikuti lomba yang diselenggarakan hingga tanggal 25 Juli 2021. “Pendaftarannya sudah kami buka, untuk lombanya hingga tanggal 25 Juli, kecuali cabang duta pelajar NU sampai 2 Agustus […]

  • Kuatkan Literasi dan Numerasi, Ma’arif NU Jateng Launching Gerakan Literasi Ma’arif Plus

    Kuatkan Literasi dan Numerasi, Ma’arif NU Jateng Launching Gerakan Literasi Ma’arif Plus

    • calendar_month Rab, 30 Okt 2024
    • account_circle admin
    • visibility 7
    • 0Komentar

    Semarang – Sebagai bagian dari program unggulan pengurus Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah periode 2024-2029, program Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Plus secara resmi dilaunching. Hal ini terungkap dalam Pembukaan dan Launching Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Plus sekaligus Pendidikan dan Pelatihan GLM perdana pada Selasa (29/10/2024) secara virtual. Kegiatan launching dilakukan oleh Ketua Lembaga […]

  • PCNU-PATI Photo by Pawan Thapa

    Bagai Pungguk Menjerat Bulan Part 3

    • calendar_month Ming, 16 Jul 2023
    • account_circle admin
    • visibility 10
    • 0Komentar

    Oleh : Elin Khanin Akhirnya, setelah insiden itu, Salman menemukan alasan untuk bertahan hidup di pesantren. Apalagi kalau bukan karena Bu Nyai Maryam—perempuan pemilik kecantikan di atas rata-rata. Bahkan mungkin setiap inchi darinya adalah dambaan setiap wanita. Body S-line, wajah V-line, kulit seputih kapas, mata bulat dengan dua lipatan kelopak mata, hidung tinggi tapi kecil, […]

expand_less