Genjot Kemandirian Ekonomi, Fatayat Dilatih Bikin Kosmetik
PATI – Fatayat NU Pati baru saja memperoleh. Pasalnya, Kelompok Usaha Bersama (KUB) Fatayat NU memperoleh kesempatan mengikuti pelatihan Wira Usaha Baru (WUB) mulai Senin (30/5) hingga Kamis (2/6) esok.
Nining Sugiarti yang saat ini memegang tampuk PLT Fatayat NU Pati menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan program yang diselenggarakan oleh Kemenprin dan bekolaborasi dengan Komisi VII DPR-RI serta Disdagprin Kabupaten Pati.
“Dalam hal ini pak Marwan Ja’far,” terang Nining.
Di wilayah pantura timur, ada 12 KUB yang memperoleh kesempatan ini. Pati memperoleh kuota terbanyak, yaitu 4 paket KUB. Sementara sisanya dibagi untuk Kabupaten Rembang, Blora dan Grobogan.
Kegiatan yang dipusatkan di Hotel Safin tersebut, menghadirkan mentor yang benar-benar berpengalaman di bidang produk kecantikan.
Nining menegaskan, KUB Fatayat diikuti oleh 20 kader Fatayat NU dari masing-masing kecamatan.
“Ada informasi yang terhambat sehingga ada PAC yang tidak mengirimkan delegasi,” tandas dia.
Namun, keterhambatan tersebut tidak mengurangi semangat peserta. Ia menuturkan bahwa anggotanya yang mengikuti treatmen ini begitu antusias.
“Mungkin karena kosmetik itu dekat dengan ibu-ibu ya. Dan ini juga kesempatan yang langka,” tuturnya.
Nining juga menyampaikan bahwa banyaknya kader Fatayat NU yang mengikuti kegiatan ini, diharapkan akan menciptakan peluang ekonomi yang belum banyak dijamah khalayak.
Momen Mahal
Di hari pertama, kegiatan ini diisi dengan pembukaan saja. Baru pada hari ke dua, Selasa (31/5) kemarin, para peserta menjalani treatmen pertama, yaitu praktik pembuatan sabun herbal dan Sabun Whitening.
“Pemateri pertama pak Arif Handoyo dan ke dua pak Dika Masrur. Keduanya Humble dan benar-benar menguasai bidang,” lanjut Nining.
Pada hari berikutnya, pelatihan dilanjutkan dengan materi pembuatan lulur dan lilin aromaterapi. Lagi-lagi, para peserta masih tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut.
“Mungkin karena motivasi dari mentor,” duga Nining.
Benar saja, Dika, yang mementori materi kedua, jelang pelatihan menandaskan bahwa kesempatan ini merupakan momen langka dan juga mahal. Menurutnya, untuk melakukan pelatihan produsi kosmetik, membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
“Anda yang ada di sini adalah orang-orang yang beruntung karena difasilitasi oleh pemerintah. Kalau tidak, mungkin anda harus membayar jutaan rupiah untuk mengikuti pelatihan semacam ini,” tegas Dika.
Selain praktik produksi, peserta juga diajarkan untuk mengurus legalitas produk serta menjadi pengusaha yang profesional namun tetap santun.
Dukungan Pemerintah
Kepala Disdagprin Pati, Hadi, menegaskan bahwa pihaknya sangat bersyukur sebab ada empat KUB yang mendapatkan kesempatan bergabung dalam program Mendagprin ini.
Ia berjanji akan melakukan tindak lanjut setelah kegiatan ini berakhir Kamis (2/6) besok.
“Kami akan melakukan follow up untuk memberdayakan potensi yang telah diasah selama empat hari ini,” terang dia.
Bahkan, Hanafi, salah satu Kabag di Disdagprin Kabupaten Pati yang bertugas mengurus legalitas, berjanji akan mempermudah perijinan legalitas usaha. Bukan hanya itu, pihaknya juga akan memfasilitasi dalam bentuk mentoring lanjutan jika dibutuhkan.
Kegiatan ini akan berakhir pada Kamis (2/6) esok. Rencananya, di hari terakhir tersebutbakan dilakukan evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut (RTL).(lut/ltn)