Sombong
Oleh : Niam At Majha
Saban ada sesuatu kejadian atau apa yang tersengaja atau tak di sengaja, saya seringkali menerima komentar atas tulisan saya selama ini. Ada yang mengemukakan apabila tulisan parodi yang sedang saya uraikan, banyak yang terindikasi sombong, arogan, sindiran dan kemudian kemudian yang lainnya.
Dan pada akhirnya saya kemudian mengevaluasi satu persatu apa yang saya parodikan selama ini, adakah, benarkah? Ada untaian dan kalimat yang tak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan serta kesopanan.
Dari beberapa komentar yang sempat saya rangkum, sebagai bahan evaluasi, sebagai bahan jaga diri dan sebagai peringatan kehati hatian saya, dan hati hati banyak anak anak, diantaranya sebagaimana berikut.
“Ketika kau menuliskan dan bercerita apabila membantu orang dengan tuntas tanpa setengah setengah, apakah saat bercerita kebaikan tentang tolong menolong, itu masuk kategori sombong?”
Itu salah satu komentar perihal tulisan yang antara memotivasi serta berbicara pencapaian pencapaian prestasi, masuk kategori sombong. Jadi disini saya menemukan ambigu, saya harus bagaimana, dan saya harus menulis seperti apa parodi ini.
Sejujurnya saya susah untuk membedakan antara bersombong dan memotivasi seseorang. Kadang saya lupa diri yang dimaksud dengan sombong sendiri itu seperti apa? Setelah saya gogling sana gogling sini pada akhirnya saya menemukan arti yang sebenarnya, meskipun banyak makna yang berbeda.
Secara terminologis, yang dimaksud sombong adalah tingkah laku dan sifat yang cenderung memuji, mengagungkan, membesarkan, dan memandang diri sendiri sebagai makhluk yang paling di atas segala-galanya dari makhluk lain.
Melalui penjelasan tersebut ternyata saya masuk di dalamnya. Maka saya berfikir hari ini bagaimana supaya saya sedikit mengurangi tulisan parodi yang akan menimbulkan dua makna yang ambigu. Antara sombong dan memotivasi.
“Mas…mas…apa yang kamu tuliskan barusan merupakan kesombongan tersendiri, kamu menulis di antara orang orang yang tak bisa nulis” celetuk teman saya.
Pada akhirnya saya harus bagaimana, dan berbuat apa? Bersama siapa? Dan menuliskan apa?