Iklan
Celoteh

Selalu Ada Cara Bermain Sambil Belajar

Oleh : Inayatun Najikah

Kesibukan saya akhir-akhir ini selain belajar dan bermain bersama Tsania, juga dengan kedua keponakan  saya yang kembar, Hakam dan Hakim. Kembar identik layaknya Upin dan Ipin. Sudah dipastikan jika tak sering bersama mereka, akan salah menyebutkan nama. Ibu saya saja masih sering salah memanggil.

Beberapa hari ini, setiap sore sudah dipastikan mereka akan datang kerumah. Entah sebab ingin mengajak bermain atau sekadar untuk menginap. Saya masih teringat. Dulu saat mereka menginap sebab ketiduran, pukul 02.00 dini hari bangun dan langsung menangis meminta saya untuk mengantar mereka pulang. Untung saja adik saya belum berangkat ke penjara suci. Alhasil dia yang mengantar si kembar pulang. Dan pada malam itu, saat mereka bilang ingin menginap, trauma akan kejadian mereka merengek meminta pulang secara langsung muncul dibayangan.

Konten Terkait
Iklan

Saya tak tau mengapa akhir-akhir ini kembar selalu berkunjung kerumah. Pagi hari saat hendak berangkat sekolah saya antar pulang, sore hari saat mereka selesai mengaji datang kerumah tanpa diundang. Selalu begitu. Nampaknya rumah saya telah menjadi candu bagi mereka untuk senantiasa datang.

Saat datang kerumah, mereka tak jauh berbeda dengan Tsania. Ingin bermain handphone dan lebih asyik menonton televisi. Bedanya kalau Tsania saya kasih sepatah kata tentang meminimalisir waktu bermain gadget akan langsung menurut, kembar memerlukan banyak kata terlebih dahulu baru akan patuh. Mental dan jiwa kesabarannya harus lebih ekstra.

Saya merasakan perbedaan pengalaman mendampingi Tsania dan kembar dalam bermain dan belajar. Barangkali terlihat subjektif jika saya mengatakan bahwa mendidik anak laki-laki dibutuhkan kekuatan super besar dibanding mendidik anak perempuan. Namun fakta yang saya alami memang demikian adanya. Saya lebih ekstra sabar dalam mengarahkan kembar untuk mau lebih banyak belajar daripada bermain.

Untuk menyiasati hal itu, beberapa kali saya selipkan pelajaran saat mereka tengah asyik menonton serial Upin dan Ipin. Seperti saat Upin dan Ipin tengah mengucapkan terima kasih kepada teman-temannya saat mereka dibantu untuk mencari kain merah Ipin yang hilang. Maka saya akan bertanya pada mereka. Kurang lebih demikian percakapannya.

“Mengapa Ipin mengucapkan terimakasih kepada teman-temannya?”

Mereka menjawab,

“Itu karena teman-temannya mau membantu Ipin mencari kain.” Namun, kembali lagi setiap orang tua pasti mempunyai cara dalam mendidik dan mengasuh buah hatinya secara sempurna menurut persepsinya masing-masing. Bahwa memang tak ada bedanya cara mendidik anak perempuan dan anak laki-laki. Mereka berhak mendapat perlakuan yang sama. Mereka juga berhak mendapat pendidikan yang baik dengan harapan kelak akan menjadi manusia yang dapat memanusiakan manusia lainnya. Tak memandang apapun jenis kelamin atau hal lainnya

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Back to top button