Iklan
Berita

NU – Forbil Institute Sukses Gelar Sekolah Inovasi Pangan di Winong

img-20211106-wa0010-6346245
Suasana Sekolah Inovasi Pangan, di Balai Desa Kudur, buah kerjasama PCNU Pati, Forbil Institute dan Kemeterian BUMN.

WINONG – Trio PCNU Pati, Forbil Institute Yogyakarta dan Kementerian BUMN menjalin kerjasama dalam pengembangan pertanian dan peternakan. 

Iklan

Sebagai langkah awal, ketiganya menyelenggarakan kegiatan bertajuk Sekolah Inovasi Pangan. Kegkatan ini dilaksanakan selama dua kali, yaitu di kawasan Pati Selatan dan Utara. 

Di daerah selatan, Sekolah Inovasi Pangan ini digelar di dua tempat di Kecamatan Winong, Kabupaten Pati pada Kamis (4/11) lalu. Kegiatan pertama, dengan tema ‘Manajemen UMKM Bidang Lokal’ dilakukan di Balai Desa Kudur. Sementara, kegiatan kedua yang dilaksanakan di Balai Desa Godo mengusung Tema ‘Pengembangan Ternak Kambing untuk Mendukung Agroforesty’.

Kasmuri Ahmad, koordinator PCNU wilayah Pati Selatan menegaskan bahwa agenda ini merupakan wujud upaya NU dalam memberdayakan warganya. Selain itu, langkah ini juga merupakan salah satu titik awal realisasi Lumbung Nahdliyyin. 

“Untuk memberdayakan warga NU akar rumput melalui jejaring usaha untuk meningkatkan produktifitas dan keberkahan,” tuturnya. 

Tujuan ini memang sangat beralasan. Pasalnya, dengan menghidupkan Lumbung Nahdliyin, secara tidak langsung, telah menumbuhkembangkan potensi warga NU. Lanjut Kasmuri, di sinilah letak keberkahan tersebut. 

Inovasi Teknologi

Dalam Sekolah Inovasi Pangan tersebut, sedikitnya ada tiga agenda yang dilaksanakan. Di antaranya, Workshop Inovasi Pangan temu mitra binaan Forbil Institute dan fasilitasi pendaftaran usaha untuk mendapatkan NIB (Nomor Induk Berusaha). 

Koordinator Forbil Institute, Mahmud menegaskan bahwa kehadiran Forbil dalam komunitas terstentu diharapkan dapat mengembangkan usaha pangan berbasis lokal dengan pendekatan inovasi teknologi. 

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa Forbil Institute yang menjalankan misinya di Kabupaten Pati ini telah mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian BUMN. 

Rencananya, selain menggagas Sekolah Inovasi, Forbil juga menghelat Festival Pangan di Pasar Pragola Pati. Hal ini tentu menambah semangat baru khususnya bagi warga NU yang mayoritas bekerja pada sektor pertanian. 

Dalam konteks ini  Kasmuri Ahamad mengaku cukup terbantu dengan kehadiran Forbil. Pasalnya, pada tahun ke-3 kepengurusan Cabang NU periode ini, memang memfokuskan diri pada sektor pemberdayaan ekonomi. Sehingga, kahadiran Kementerian BUMN dan Forbil menjadi cambuk penyemangat bagi NU dan warganya. 

Lebih lanjut, Kasmuri meminta kepada Forbil agar setelah pelatihan, warga NU peserta Sekolah Inovasi Pangan tidak dibiarkan begitu saja. Namun, harus ada follow up demi menjaga eksistensi program yang telah digagas ini. 

Ide tersebut disambut Baik oleh Mahmud. Pihaknya berkomitmen akan mendampingi warga NU dalam mengembangnkan produktifitas pangan berbasis teknologi. 

“Gerakan ekonomi ini berkelanjutan. Jadi tidak mandek pada pelatihan saja,” tegasnya. 

Sebagai awal mula, pihaknya akan mengidentifikasi potensi sekitar kemudian mencari ide pengembangannya. Di Kudur misalnya yang memiliki potensi ubi madu, akan dikembangkan menjadi olahan pangan dari bahan baku tersebut. 

Sementara di Desa Godo, akan digerakkan model ternak kambing dengan konsep tertentu untuk mendukung agroforesty atau wanatani. Harapannya, kedepan warga NU semakin mandiri sehingga kedaulatan pangan benar-benar tercapai di masa mendatang.(karim/ltn)

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Back to top button