Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Kapan Terjadinya Lailatul Qadar?

Kapan Terjadinya Lailatul Qadar?

  • account_circle admin
  • calendar_month Sen, 24 Mar 2025
  • visibility 27
  • comment 0 komentar

Oleh Hamidulloh Ibda*

Soal Lailatulqadar atau Lailatul Qadar, telah saya tulis sejak dulu. Dimulai dari Lailatul Qadar Momentum Perubahan (2013), Membongkar Matematika Lailatul Qadar (2018), dan Misteri Lailatul Qadar (2024). Namun, saya masih penasaran dan belum benar-benar merasakan dan mengetahui terjadinya Lailatul Qadar.

Dalam berbagai kesempatan kita pasti sudah paham bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Lailatul Qadar menjadi salah satu malam yang sangat dinantikan oleh umat Islam di bulan Ramadan. Keistimewaannya yang luar biasa membuatnya menjadi momen yang sangat penting bagi setiap Muslim. Malam ini memberikan kesempatan emas untuk memperoleh ampunan Allah, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, dan merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta.

Namun, banyak yang bertanya-tanya, kapan sebenarnya Lailatul Qadar itu terjadi? Bagaimana kita bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya?

Lailatul Qadar disebutkan dalam Al-Qur’an dengan sangat istimewa dalam surat Al-Qadar (QS. 97:1-5). Allah berfirman:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadar: 1-3)

Malam Lailatul Qadar memiliki banyak keutamaan. Pahala yang diterima pada malam itu jauh lebih besar daripada amal yang dilakukan selama seribu bulan. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk berusaha menghidupkan malam ini dengan ibadah, doa, dan permohonan kepada Allah.

 Kapan Terjadinya Lailatul Qadar?

Meskipun tidak ada yang tahu dengan pasti kapan Lailatul Qadar terjadi, Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk yang sangat jelas mengenai malam tersebut. Dalam beberapa hadis, beliau menyebutkan bahwa Lailatul Qadar kemungkinan besar terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, terutama pada malam-malam ganjil (21, 23, 25, 27, atau 29). Rasulullah SAW bersabda: “Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dengan demikian, malam Lailatul Qadar bisa terjadi pada salah satu malam dari lima malam ganjil dalam sepuluh malam terakhir Ramadan. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri dengan beribadah secara sungguh-sungguh sepanjang sepuluh malam terakhir ini, karena malam yang penuh keberkahan itu bisa datang kapan saja.

Menghidupkan Lailatul Qadar

Lailatul Qadar adalah malam yang penuh rahmat dan ampunan, dan kita memiliki kesempatan untuk mendapatkan semua itu dengan menghidupkannya dengan ibadah. Bagaimana cara kita bisa menghidupkan Lailatul Qadar dan meraih segala keberkahan yang ada di malam yang istimewa itu?

Pertama, salat malam (tahajud). Salah satu amalan utama yang bisa dilakukan pada malam Lailatul Qadar adalah salat malam, atau tahajud. Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang mendirikan salat pada malam Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Salat tahajud merupakan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, memohon ampunan, dan berdoa dengan penuh harapan. Setiap rakaat yang dilakukan dengan ikhlas dan khusyuk di malam itu akan mendapatkan pahala yang luar biasa.

Kedua, memperbanyak doa dan permohonan. Selain salat malam, memperbanyak doa pada malam Lailatul Qadar adalah cara lain untuk meraih keberkahan malam tersebut. Rasulullah SAW mengajarkan doa yang sangat istimewa untuk dibaca pada malam ini: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, lagi Maha Mulia, maka ampunilah aku.” (HR. Tirmidzi).

Doa ini mengandung permohonan agar Allah mengampuni dosa-dosa kita dan memberikan rahmat-Nya yang besar. Kita juga dapat memanjatkan doa-doa lain, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun umat Islam di seluruh dunia.

Ketiga, membaca Al-Qur’an. Ramadan adalah bulan Al-Qur’an, dan di malam Lailatul Qadar, membaca Al-Qur’an akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Kita harus berusaha untuk memperbanyak bacaan Al-Qur’an, baik di siang hari maupun malam hari. Membaca Al-Qur’an dengan penuh pemahaman dan khusyuk adalah salah satu bentuk ibadah yang paling utama, dan akan mendekatkan kita kepada Allah.

Keempat, sedekah dan berbuat kebaikan. Tidak hanya ibadah dalam bentuk salat dan doa, tetapi sedekah dan perbuatan baik lainnya juga sangat dianjurkan di malam Lailatul Qadar. Membantu orang lain, memberi makan orang yang membutuhkan, atau berbuat baik dalam bentuk lainnya akan mendatangkan pahala yang besar. Sebagaimana dalam hadis, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa setiap amal kebaikan di bulan Ramadan dilipatgandakan pahalanya.

Lailatul Qadar adalah anugerah yang sangat besar dari Allah bagi umat Islam. Untuk itu, kita harus menghadapi malam tersebut dengan penuh keseriusan. Jangan sampai kesempatan emas ini berlalu begitu saja tanpa kita memanfaatkannya dengan ibadah yang maksimal.

Untuk menghidupkan Lailatul Qadar, kita harus mempersiapkan diri dengan meningkatkan kualitas ibadah kita. Ramadan adalah bulan untuk memperbaiki diri, untuk memperbanyak amal shalih, dan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Setiap malam di sepuluh malam terakhir adalah peluang yang berharga. Jangan sia-siakan waktu tersebut. Mari berusaha agar kita bisa merasakan keberkahan Lailatul Qadar dan mendapat ampunan dari Allah.

Selain beribadah sendiri, mari ajak keluarga, teman, dan orang-orang di sekitar kita untuk bersama-sama menghidupkan malam Lailatul Qadar. Ingat, tidak ada yang tahu kapan malam tersebut akan datang, namun kita bisa memaksimalkan setiap malam dengan beribadah dengan penuh kesungguhan. Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua untuk menghidupkan Lailatul Qadar dengan ibadah yang penuh keikhlasan dan berharap rahmat-Nya.

Semoga kita semua dapat meraih Lailatul Qadar, malam yang penuh berkah, dan mendapatkan ampunan serta rahmat dari Allah Swt.

Apakah Anda sudah menemukan dan mendapatkan Lailatul Qadar? Tolong beri tahu saya!

 

*Dr. Hamidulloh Ibda, penulis lahir di Pati, dosen dan Wakil Rektor I Institut Islam Nahdlatul Ulama (Inisnu) Temanggung (2021-2025), Koordinator Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Plus LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah (2024-2029), reviewer 31 Jurnal Internasional terindeks Scopus, Editor Frontiers in Education terindeks Scopus Q1 (2023-sekarang), dan dapat dikunjungi di website Hamidullohibda.com.

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • PCNU-PATI Photo by Mufid Majnun

    Bagai Pungguk Menjerat Bulan Part 1

    • calendar_month Ming, 2 Jul 2023
    • account_circle admin
    • visibility 13
    • 0Komentar

    Oleh: Elin Khanin Nembak cewek mana pun yang lewat, di depan umum? “Siapa takut?!” tukas cowok itu tanpa gentar sembari bangkit dari duduk. Bukan sifatnya memang jika harus merasa ketakutan atau gemetaran sejak kotak tempat kertas berisi tantangan itu diedarkan ke sepenjuru aula. Namun, dia sempat heran. Dari sekian banyak gulungan kertas yang disodorkan pada […]

  • PCNU-PATI

    3 Tips Siap Siaga Bencana

    • calendar_month Sel, 10 Jan 2023
    • account_circle admin
    • visibility 22
    • 0Komentar

    Oleh : Angga Saputra Puluhan desa di Kabupaten Pati hingga saat ini masih tergenang banjir. Bahkan aktivitas warga menjadi tersendat. Sejumlah desa juga mengalami kelumpuhan akses. Sebab jalan utama terendam banjir. Banyak masyarakat yang terdampak banjir menggunakan sampan atau pohon pisang rakitan sebagai sarana transportasi darurat ketika beraktivitas di luar rumah. Rangkaian bencana alam yang […]

  • PCNU-PATI

    Ketika Kapal Titanic Menabrak Gunung Es

    • calendar_month Sen, 8 Mei 2023
    • account_circle admin
    • visibility 13
    • 0Komentar

    Oleh : M. Iqbal Dawami Gunung es adalah bongkahan besar es air tawar yang berada di tengah lautan. Separuh badan gunung berada di dalam laut, sedang separuhnya lagi berada di permukaan. Tapi, tahukah Anda, yang berada di permukaan hanyalah 10% saja, sedang 90% berada di dalam lautan. Kita hanya melihat puncak gunungnya saja yang tampak […]

  • PCNU-PATI Photo by Jason Leung

    Kontribusi NU dalam Mengentaskan Moralitas Bangsa

    • calendar_month Sab, 16 Sep 2023
    • account_circle admin
    • visibility 21
    • 0Komentar

    Oleh : Siswanto Pendidikan di Indonesia erat sekali dikaitkan dengan sistem pembelajaran yang dilakukan oleh guru kepada peserta didik. Dimana dalam proses belajar baik formal maupun non-formal tentunya guru memiliki standar masing-masing dalam memberikan materi kepada peserta didik. Hal ini dimaksud untuk mempermudah transfer pembelajaran antara guru dan murid. Sedangkan dalam pendidikan formal, idealnya penilian […]

  • Ketua Himasal Puji PCNU dan Pemkab. Pati

    Ketua Himasal Puji PCNU dan Pemkab. Pati

    • calendar_month Rab, 8 Jul 2020
    • account_circle admin
    • visibility 27
    • 0Komentar

    PATI-Rentetan persiapan santri lirboyo untuk kembali ke pesantren meneruskan tholabul ilmi sudah dilaksanakan. Dimulai dari koordinasi seluruh santri lirboyo di kabupaten Pati dan orang tua wali santri, diakhiri dengan perjalanan yang menyenangkan dan menggembirakan. Persiapan keberangkatan santri Lirboyo asal Pati  Pemberangkatan yang dimulai dari Asrama Haji Pati ini sangat meriah, Hadir dalam acara ini unsur […]

  • PCNU-PATI Photo by Susan Wilkinson

    Mr. Bunglon

    • calendar_month Ming, 13 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 16
    • 0Komentar

    Oleh : Elin Khanin “Lalu apa rencanamu, Bu Dokter?” Tanya Faris datar. Wajah Najiya kembali mendung. Pandangannya menyapu lantai. Sepasang matanya berkabut. Ia menghela napas sambil menata hati. Ia harus segera mengambil keputusan. Kemana kedua kaki itu akan melangkah selanjutnya. Tak mungkin ia menumpang hidup terus di panti. Kembali ke rumah? Ah, dia belum siap […]

expand_less