Iklan
Pustaka

Surat Kehidupan

 


Jostein Gaarder  selalu memberikan pengalaman yang  berbeda setiap kali kita membaca karya-karyanya. Penulis yang satu ini tidak perlu di ragukan kualitasnya, Dunia Shopie, Misteri Soliter, The Magic Library, Dunia Anna. Setiap buku mempunyai makna yang berbeda. Kali ini Jostein Gaarder  hadir kembali dengan novel bertajuk The Orange Girl atau lebih mudahnya yaitu Gadis Jeruk.

Novel ini bercerita tentang Georg Roed, seorang remaja berusia 15 tahun yang tinggal di Oslo. Georg tinggal bersama ibu, ayah tirinya (Jorgen), dan adik perempuannya dari pernikahan ibu dengan ayah tirinya. Ayah kandung Georg telah meninggal 11 tahun sebelumnya, ketika dia berusia 4 tahun.

Hampir setiap halaman bercerita tentang kisah pertemuan antara Jan Olav dengan Gadis Jeruk yang misterius, selalu menghilang tiba-tiba. Bagaimana Jan Olav mengutarakan kepolosannya dengan membuat hipotesis-hipotesis mengapa si Gadis Jeruk membawa jeruk begitu banyak, mengapa si Gadis Jeruk bisa tahu namanya dan dimana dia tinggal.

Penulis selalu mengungkapkan sesuatu lewat surat serta menarasikan dalam bentuk cerita atau dongengan. Karena mendongen adalah menasihati tanpa menggurui. Dongeng hebat apakah yang sedang kita jalani dalam hidup ini? Dan yang masing-masing dari kita hanya boleh mengalaminya untuk waktu yang singkat? Mungkin teleskop ruang angkasa akan membantu kita untuk mengerti lebih banyak tentang hakikat dongeng ini suatu hari. Barangkali di luar sana, di balik galaksi-galaksi, terdapat jawaban apa sebenarnya manusia itu. (hal 177)

Di setiap kehidupan tentunya banyak pilihan, tinggal kita sendiri untuk menentukan pilihan tersebut. Gadis Jeruk  telah bimbang akan pilihannya. Setiap kali membaca surat kehupan pikirannya selalu berubah-ubah. Apa yang akan kamu pilih seandainya kamu punya kesempatan untuk memilih? Akankah kamu memilih hidup yang singkat di bumi kemudian dicerabut lagi? Atau, apakah kamu akan berkata tidak, terima kasih? Kamu hanya dua pilihan ini. Itulah aturannya. Dengan memilih hidup, kamu juga memilih mati. (hal 206)

Melalui surat yang berisi kisah cinta dan petualangannya mencari gadis jeruk Jan Olav mencoba membangun kesadaran anaknya bahwa kehidupan yang dialami manusia itu bagaikan sebuah dongeng yang memiliki akhir. Karena setiap dongeng memiliki aturannya sendiri, dimana semua peran dan kisahnya telah dituliskan untuk menuju sebuah akhir kisah. Dalam hal ini Penulis mampu mengajak pembaca untuk berfikir ulang tentang bagaimana hidup yang sebenarnya.

Setiap orang hanya menjalani tugas untuk hidup di dunia dan tidak tahu kapan akan dilahirkan, tidak juga berapa lama  akan hidup yang diketahui hanyalah bahwa, jika memilih untuk hadir di tempat tertentu di dunia ini, kamu juga harus meninggalkannya lagi suatu hari dan pergi meninggalkan segalanya.

Jika hidup itu bagaikan sebuah dongeng singkat yang harus berakhir dan kita harus pergi meninggalkan segalanya, maka dalam kehidupan yang singkat ini apa yang harus kita kerjakan? Melalui surat kehidupan, penulis mampu memberikan dongengan tentang kehidupan. Bukan yang sarat akan nasihat dan penuh dengan filosofi ini sangat bagus sekali untuk di baca bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang lebih baik.


Iklan

Judul                : The Orange Girl

Penulis             : Jostein Gaarder

Penerbit           : Mizan

Tahun terbit     : Cetakan I, Januari 2016

Tebal               : 251 hlm

ISBN               : 978-979-433-921-1

Peresensi         : Khoirun Niam (Pecinta Buku dan Petani Kopi )

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Lihat Juga
Close
Back to top button