Ajak Boikot, Tayangan Trans 7 Juga Sakiti NU Pati

Pati – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati mengajak masyarakat untuk memboikot Trans7. Mereka menilai ikut tersakiti dengan tayangan tersebut.
Ketua PCNU Pati KH Yusuf Hasyim mengaku ikut prihatin dengan tayangan Xpose Uncersored Trans7. Ia menilai tayangan tersebut tak mencerminkan dunia pesantren.
Menurutnya, framing yang ditampilkan dalam program tersebut sudah tidak bisa ditolerir. Apalagi tidak ada upaya konfirmasi dalam tayangan tersebut.
”Kita ikut prihatin dengan adanya tayangan Xpose yang dilakukan Trans7 itu. Freming yang menurut saya itu sudah tidak lagi pemberitaan yang bisa ditolerir. Betul-betul sudah sangat keji karena di situ seakan-akan menampilkan pesantren, kiai hanya hal-hal yang negatif yang dimunculkan,” tutur Kiai Yusuf.
Menurutnya, tayangan tersebut tak mencerminkan dunia pesantren. Ia mengungkapkan peran pesantren jauh sebelum Indonesia merdeka dan secara mandiri kiai mendirikan pesantren tanpa minta bantuan pemerintah.
”Freming-nya malah mencari kekayaan dari santri, hidup dari santri dan sebagainya. Itu sangat keji,” ungkap dia.
Selain itu, lanjut Kiai Yusuf, tayangan itu tanpa proses jurnalistik. Mengingat tidak ada konfirmasi dalam tayangan tersebut. Video yang ditampilkan juga mengambil video dari pihak lain.
”Jadi bukan langsung konfirmasi dengan beliaunya dan pesantrennya. Ini bukan hanya masalah dengan Romo Yai Mansyur, bukan hanya Pesantren Lirboyo. Tapi sudah framing pesantren yang sangat buruk yang ditampilkan Trans7 itu,” ujar dia.
Ia pun mendukung dan mendesak PBNU agar segera melanjutkan ke tingkat hukum meskipun pihak Trans 7 sudah minta maaf.
”Karena itu sudah melukai para santri dan nahdliyin. KPI juga harus tegas dan melakukan peringatan keras. Kalau perlu dicabut izinnya. Karena ini menjadi pembelajaran,” tandas Kiai Yusuf.