Ketua PCNU Cerita Pengalaman Haji : Tidak Bisa Mencium Hajar Aswad (2-habis)

WINONG – Cerita haji dari ketua PCNU Pati belum usai. Bahkan untuk menceritakan seputar pelayanan pemerintah, KH. Yusuf Hasyim memaparkannya selama hampir dua jam.
Banyak servis pemerintah yang sangat memuaskan, mulai dari kesehatan, makanan dan bahkan tempat menginap.
Pelayanan lain yang juga sangat membekas adalah servis lapangan. Menurutnya, disepanjang jalan, ada petugas PPIH yang memberikan pengarahan dan menemani.
“Untuk rute yang jauh, pemerintah juga menyediakan armada bus sholawat. Seingat saya hanya ada tiga atau empat negara yang memberi fasilitas semacam ini,” terang dia.
Bukan hanya dari sisi penyelenggara, menurut K. Yusuf, Jamaah haji indonesia juga sangat kompak.
“Bahkan pas kami jalan bersama iti membaca sholawat khas Nusantara. Saking banyaknya jumlah kami, jamaah dari negara lain malah nimbrung melantunkan sholawat bersama kami,” kenangnya
Harapan
Dalam kalam pamungkasnya, Kiai Yusuf Berharap pelayanan ini juga bisa bertahan atau bahkan meningkat hingga tahun-tahun berikutnya.
“Apakah karena pelayanan yang maksimal ini karena jama’ah hajinya sedikit atau bagaimana, tapi saya berharap agar pelayana semacam ini juga dapat dirasakan oleh jama’ah haji di tahun-tahun memdatang,” terang dia.
Selain itu, Kiai Yusuf juga menegaskan bahwa dirinya beserta istri merasa sangat puas dengan pelayanan PPIH Indonesia, serta berterima kasih untuk Kementerian Agama RI.
Hal yang Mengganjal
Kiai Winong tersebut menegaskan bahwa selama beribadah di tanah suci, dirinya merasa hampir tidak ada kendala.
“Baik dalam pelayanan, kekompakan sesama jamaah ataupun kelengkapan ibadah, alhamdulillah semuanya lancar,” ungkap dia.
Hanya saja, ada satu hal yang membuatnya merasa sedikit penasaran.
“Bukan menyesal ya, tapi terasa aga kurang komplit,” tambahnya sambil tersenyum.
Satu-satunya hal yang mengganjal tersebut adalah ketiadaan fasilitas untuk mendekati hajar aswad.
“Jangankan mencium, mendekat saja tidak boleh. Dipagar dan dijaga,” terangnya.
Hal ini semata-mata karena pemberantasan Covid-19 belum sepenuhnya selesai di beberapa negara. Sehingga dikhawatirkan akan menambah penularan virus tersebut jika para jamaah haji diperbolehkan mencium hajar aswad.(lut/ltn)