Tak Mau Petani Jadi Korban Premanisme, PCNU Pati Kawal Kasus Pundenrejo

PCNUPati, Pati – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pati tidak mau para petani Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu kembali menjadi korban aksi premanisme. Mereka pun ikut mengawal kasus sengketa lahan tersebut.
Ketua PCNU Pati KH Yusuf Hasyim mengaku beberapa waktu lalu, pihaknya mendapatkan keluhan dan aspirasi dari petani Pundenrejo Pati usai aksi premanisme terjadi yang mengakibatkan sejumlah bangunan roboh.
Usai mendapatkan keluhan dari para petani ini, pihaknya pun mengutus LBH NU Pati agar ikut mendampingi para petani yang menurutnya kebanyakan warga Nahdliyin.
”Para petani pundenrejo yang mayoritas warga Nahdliyin itu menyampaikan aspirasi kepada kita. Kita akhirnya meminta LBH NU untuk ikut mendampingi. Barang kali ada hal yang bisa kita carikan solusinya,” ungkap Kiai Yusuf, Sabtu (12/7/2025).
Pihaknya pun melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Mulai dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dan juga beberapa pihak yang terkait dengan masalah yang dihadapi masyarakat.
Langkah ini diharapkan bisa menyelesaikan masalah yang sudah lama berlarut-larut tersebut. Setidaknya tidak ada lagi tindakan premanisme.
”Minimal, tidak ada lagi kekerasan yang dialami masyarakat Pundenrejo. Kedua, paling tidak kita harapkan nanti Pemerintah bisa memberikan ruang untuk para petani agar bisa mengelola. Kita (juga) butuh bersama-sama dengan LBH lainnya,” harap dia.
Diketahui, beberapa kali massa bertopeng merobohkan rumah dan bangunan di lahan konflik, Desa Pundenrejo. Para petani menduga massa bertopeng tersebut merupakan suruhan PT LPI.
Petani Pundenrejo melaporkan PT LPI ke Polresta Pati dengan tuduhan perusakan rumah. Laporan ini dilayangkan pada 9 Mei 2025 lalu. Namun hingga kini, belum ada yang diterapkan Tersangka.