Warga Winong Pati Laksanakan Salat Idul Adha di Teras Gereja
Pcnupati.or.id – Warga Desa Winong, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, laksanakan salat Iduladha di teras Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI), Kamis (29/6/2023) pagi.
Hal itu bukan suasana baru bagi warga desa setempat. Sudah puluhan tahun warga di sana hidup dengan penuh toleransi.
Di sana, bagunan gereja GKMI dengan Masjid Al-Muqorrobin, saling berhadapan. Bahkan, kedua tempat ibadah ini tersambung oleh sebuah kanopi.
Pelataran gereja selalu tersedia untuk jemaah salat id. Sebab masjid Al-Muqorrobin tidak cukup untuk menampung seluruh jemaah salat.
Ketua Takmir Masjid Al-Muqorrobin, Santrimo mengatakan, jemaah salat id mencapai 500-an orang. Sehingga masjid ini tidak cukup untuk menampung para jemaah yang hadir.
“Memang kerukunan antarumat beragama sudah berlangsung sejak lama. Sudah biasa pelataran gereja dipakai untuk salat sebagian jemaah salat id,” kata dia.
Ia menceritakan, pernah suatu ketika umat islam melaksanakan salat id pada hari Minggu. Waktu itu, pihak gereja menghubunginya dan mengatakan bahwa ibadah di gereja diundur waktunya menjadi pukul 09.00 WIB, setelah salat id usai.
Sementara pihak masjid juga menunjukkan toleransi saat pembagian daging kurban. Warga nonmuslim, termasuk pendeta, juga mendapat jatah daging kurban.
“Warga sudah saling mengerti. Umat Islam dan Kristiani menjalankan ibadah masing-masing dengan saling menghormati, tanpa saling mengganggu,” tutur dia.
Terpisah, Pendeta GKMI Winong, Didik Hartono mengatakan, selama ini masjid dan gereja selalu menunjukkan gambaran hidup yang penuh dengan keharmonisan dalam bertoleransi.
“Salah satunya kami wujudkan saat salat idulfitri maupun iduladha. Kami persilakan teras gereja dipakai salat id untuk saudara Muslim. Tekad kami dan juga pihak masjid ini menjadi cara kami hidup bersama dalam semangat toleransi,” tutur dia.
Ia menambahkan, wujud toleransi di Desa Winong ini sudah berlangsung puluhan tahun.
“Saya hidup di Pati, melayani di GKMI Winong sudah 20 tahun. Selama itu pula sikap toleransi muncul. Semakin ke sini semakin erat dan semakin indah,” tandas Didik. (Angga/Ltn)