Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Puasa dari Godaan Hiburan

Puasa dari Godaan Hiburan

  • account_circle admin
  • calendar_month Ming, 9 Mar 2025
  • visibility 84
  • comment 0 komentar

 

Oleh Hamidulloh Ibda*

 

Bulan Ramadan bukan hanya soal menahan lapar dan dahaga, tetapi juga saat yang tepat untuk membersihkan hati, pikiran, dan kebiasaan sehari-hari. Salah satu fenomena modern yang kini banyak menyita waktu dan perhatian adalah kecanduan game online. Para santri, mahasiswa, hingga masyarakat umum, banyak yang terjerumus dalam dunia virtual hingga lupa akan kewajiban dan tanggung jawabnya. Lantas, bagaimana Islam memandang fenomena ini? Apakah berlebihan dalam bermain game bisa mengurangi keberkahan Ramadan?

 

Di tengah gempuran teknologi dan hiburan digital, tantangan terbesar bagi generasi milenial adalah bagaimana menjaga kekhusyukan ibadah puasa. Salah satu godaan yang paling sering menghampiri adalah kecanduan game online. Jika sekadar hiburan, semua orang butuh hiburan, dan tidak masalah. Namun masalahnya, ketika hiburan itu di bulan Ramadan justru menumbangkan akal sehat, merogeh banyak kocek, dan meruntuhkan substansi puasa, itu jelas tidak boleh dan kita harus berpuasa dalam arti menahannya. Begitu!

 

Game Online dalam Perspektif Islam

Dalam Islam, setiap aktivitas manusia seharusnya membawa manfaat bagi dirinya dan lingkungannya. Rasulullah Saw bersabda: “Di antara tanda baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. Tirmidzi, no. 2317).

 

Game online sendiri pada dasarnya bukan sesuatu yang haram. Namun, ketika permainan tersebut mengganggu ibadah, menyebabkan kelalaian, atau bahkan menimbulkan dampak negatif bagi diri sendiri dan orang lain, maka sebaiknya dibatasi. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman: “Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.” (QS. Al-‘Asr: 1-3).

 

Ayat ini mengingatkan kita bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga, dan manusia akan merugi jika tidak memanfaatkannya dengan baik. Jika game online lebih banyak membawa kemudharatan daripada manfaat, maka seyogianya seorang Muslim berusaha untuk mengendalikannya, apalagi di bulan Ramadan yang penuh dengan keberkahan.

 

Game online memiliki daya tarik yang kuat sehingga sering kali membuat seseorang lupa waktu. Banyak kejadian di mana seseorang menunda shalat karena terlalu asyik bermain. Padahal, shalat adalah tiang agama dan tidak seharusnya dikalahkan oleh urusan duniawi. Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa meninggalkan kewajiban karena urusan dunia adalah tanda lemahnya iman.

 

Selain itu, terlalu banyak bermain game dapat membuat tubuh lelah dan mengantuk, sehingga seseorang kehilangan semangat dalam melaksanakan ibadah malam seperti shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an, dan qiyamul lail. Padahal, di bulan Ramadan ini, setiap ibadah akan dilipatgandakan pahalanya.

 

Kitab-kitab kuning karya ulama Ahlussunnah Waljamaah juga banyak membahas tentang pentingnya menjaga diri dari perbuatan yang sia-sia. Dalam kitab Ihya Ulumiddin, Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa di antara perkara yang dapat merusak hati adalah terlalu banyak bermain dan berhibur.

 

Ulama-ulama fikih juga berbeda pendapat mengenai hukum bermain game online. Ada yang memperbolehkan dengan syarat tidak berlebihan dan tidak melalaikan kewajiban agama, ada pula yang mengharamkan jika game tersebut mengandung unsur yang haram, seperti kekerasan, perjudian, atau pornografi.

 

Kita semua sepakat bahwa game online dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental. Terlalu lama bermain game dapat menyebabkan kelelahan mata, gangguan tidur, obesitas, hingga depresi. Selain itu, game online juga dapat menyebabkan kecanduan yang sulit diatasi.

 

Puasa dari Game Online

Puasa dari game online bukan berarti harus meninggalkan hiburan sepenuhnya, tetapi lebih kepada mengatur waktu agar tidak berlebihan. Kita bisa melakukan sejumlah strategi agar terhindari game online, atau setidaknya mengurangi lah. Pertama, membuat jadwal yang jelas. Tetapkan waktu khusus untuk bermain game, misalnya hanya setelah tarawih atau di waktu senggang yang tidak mengganggu ibadah.

 

Kedua, menjauhkan perangkat saat waktu ibadah. Saat waktu salat atau tilawah, letakkan ponsel atau komputer di tempat yang jauh agar tidak tergoda untuk bermain. Ketiga, mengurangi intensitas bermain. Secara Bertahap Jika sulit langsung berhenti, coba kurangi durasi bermain secara bertahap hingga akhirnya bisa mengontrol diri sepenuhnya.

 

Keempat, mencari teman yang mendukung. Bergabung dengan komunitas yang mendorong kebiasaan baik di bulan Ramadan, seperti kelompok kajian atau komunitas tilawah. Kelima, mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat. Ganti waktu bermain game dengan kegiatan yang lebih produktif, seperti membaca Al-Qur’an, mengikuti kajian online, atau membantu orang tua di rumah. Keenam, doa. Berdoalah kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk menjauhi segala bentuk godaan yang dapat merusak ibadah puasa kita.

 

Ramadan adalah bulan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, bukan bulan untuk menghabiskan waktu dengan game online tanpa batas. Dengan mengendalikan diri dari kecanduan game, kita tidak hanya memperoleh manfaat di dunia, tetapi juga pahala dan keberkahan di akhirat.

 

Puasa dari game online adalah salah satu bentuk jihad melawan hawa nafsu. Dengan “berpuasa” dari game online, kita berharap dapat meraih keberkahan Ramadan dan menjadi pribadi yang lebih baik.

 

Mari gunakan bulan yang suci ini untuk memperbaiki diri, menata kebiasaan, dan meraih kemuliaan. Sebagaimana pesan dalam kitab Ta’lim Muta’allim, seorang pencari ilmu harus mampu mengatur waktunya dengan baik agar tidak terbuang sia-sia. Semoga kita semua dapat menjalani Ramadan dengan penuh kesadaran dan manfaat. Aamiin.

 

*Dr. Hamidulloh Ibda, penulis lahir di Pati, dosen dan Wakil Rektor I Institut Islam Nahdlatul Ulama (Inisnu) Temanggung (2021-2025), Koordinator Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Plus LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah (2024-2029), reviewer 31 Jurnal Internasional terindeks Scopus, Editor Frontiers in Education terindeks Scopus Q1 (2023-sekarang), dan dapat dikunjungi di website Hamidullohibda.com.

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Takbir Keliling Mini Semarakkan Malam Idul Adha di Gembong

    Takbir Keliling Mini Semarakkan Malam Idul Adha di Gembong

    • calendar_month Sab, 10 Agu 2019
    • account_circle admin
    • visibility 68
    • 0Komentar

    GEMBONG-Jalan Raya Pati Gembong Km. 13 Ngembes mengalami kemacetan. Hal ini dikarenakan ratusan orang turun ke jalan utama yang menghubungkan Pati, Gembong dan Muria tersebut. Beberapa kendaraan terpaksa berjalan pelan mengikuti alur masyarakat yang tumplek blek di jalan. Bahkan saking padatnya, beberapa personil kepolisian juga diterjunkan untuk mengatur lalu lintas. Peserta takbir keliling mini Dukuh […]

  • Sempat Hina Koin NU, Kadus Botok Winong Akhirnya Minta Maaf

    Sempat Hina Koin NU, Kadus Botok Winong Akhirnya Minta Maaf

    • calendar_month Ming, 30 Okt 2022
    • account_circle admin
    • visibility 59
    • 0Komentar

    PATI-Seorang perangkat desa di Kecamatan Winong nyaris dipolisikan lantaran dianggap menghina Nahdlatul Ulama (NU). Itu buntut dari postingannya di media sosial facebook tentang Koin NU.Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Winong Sabar Halim mengemukakan, pria yang menjabat sebagai Kadus Botok, Desa Bumiharjo, Kecamatan Winong sempat mengunggah foto kaleng Koin NU dengan narasi yang cenderung […]

  • Peringatan HSN 2024, Ribuan Santri di Pati Akan Turun ke Jalan

    Peringatan HSN 2024, Ribuan Santri di Pati Akan Turun ke Jalan

    • calendar_month Sel, 1 Okt 2024
    • account_circle admin
    • visibility 90
    • 0Komentar

    Pcnupati.or id- Ribuan santri Pati akan turun ke jalan pada 27 Oktober 2024 mendatang. Mereka meramaikan kirab Hari Santri 2024 yang dipusatkan di Alun-Alun Simpanglima Pati. “Mengacu pada peringatan Hari Santri sebelumnya, santri yang mengikuti pawai bisa mencapai 10 ribuan orang,” ujar Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pati KH Yusuf Hasyim, di sela […]

  • PCNU PATI - Doakan Saja, Jangan Pertanyakan. Photo by David Rodrigo on Unsplash.

    Doakan Saja, Jangan Pertanyakan

    • calendar_month Jum, 6 Mei 2022
    • account_circle admin
    • visibility 66
    • 0Komentar

    Selamat merayakan hari raya Idhul fitri untuk segenap umat Islam. Idhul fitri adalah hari yang ditunggu setelah sebulan penuh melakukan ibadah puasa. Momen hari kemenangan sekali dalam setahun digunakan untuk saling berkunjung ke sanak saudara maupun tetangga untuk saling memaafkan atas segala kesalahan disengaja atau pun tak dan saling mendoakan. Momen tersebut tak akan lepas […]

  • Edaran PWNU Jateng Tentang Sholat Eid 2020

    Edaran PWNU Jateng Tentang Sholat Eid 2020

    • calendar_month Kam, 14 Mei 2020
    • account_circle admin
    • visibility 77
    • 0Komentar

    Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Jawa Tengah, telah menerbitkan surat edaran terkait penyelenggaraan Sholat Eid (Idul Fitri) Tahun 2020. Surat edaran ini dibuat untuk menyikapi pandemi Covid-19 dan ketentuan darurat wilayah provinsi Jawa Tengah. Surat edaran bernomor PW.11/360/C/V/2020 tertanggal 14 Mei 2020 yang ditujukan kepada PCNU, Pengurus MWCNU, dan Pengurus Ranting NU se-Jawa Tengah ini […]

  • Bahtsul Masail PCNU Kabupaten Pati Perbolehkan Mengikuti Pendapat Wakaf Uang Sah

    Bahtsul Masail PCNU Kabupaten Pati Perbolehkan Mengikuti Pendapat Wakaf Uang Sah

    • calendar_month Ming, 19 Mei 2024
    • account_circle admin
    • visibility 125
    • 0Komentar

          Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati pada hari Rabu, 7 Dzulqa’dah 1445 H atau 15 Mei 2024 lalu menyelenggarakan Bahtsul Masail dengan tema Wakaf Uang. Bahtsul Masail di Pondok Pesantren Manba’ul Ulum Pakis Tayu Pati, asuhan KH M. Aniq Muhammadun ini  dilaksanakan oleh Lembaga Bahtsul Masail PCNU dengan melibatkan beberapa pihak. […]

expand_less