Iklan
Kolom

Perempuan dalam Tradisi Pesantren

Tradisi pesantren selama ini yang kita kenal mempunyai kehidupan yang diwarnai dengan norma-norma ajaran Islam. Di mana ajaran Islam ini menekankan pada sikap patuh dan tawadlu’ kepada pengasuh pesantren (kiai).

Seperti yang dijelaskan oleh Zamakhsyari Dhofir dalam bukunya, Tradisi Pesantren, sikap patuh dan tawadlu’ ini bisa terbentuk. Hal ini tidak lepas setiap harinya di lingkngan pesantren sudah dicontohkan dan diajarkan oleh kiainya. Karena kiai dalam lingkungan pesantren merupakan pemilik otoritas pesantren, sehingga memiliki peran yang sangat urgen untuk membentuk karakter santri.

Dengan adanya sikap patuh dan tawadlu’, maka akan tercermin pula sikap disiplin santri terhadap segala sesuatu yang menjadi kewajibannya. Dari sini akan terlihat pula betapa para santri itu ditempa dan digembleng untuk bisa mengisi dirinya dengan akhlakul karimah, karena tingkah laku santri selama 24 jam selalu mendapat pengawasan dari kiai yang mengasuhnya. Sudah barang tentu, timbulnya sikap ini dilandasi dengan kesederhanaan, kemandirian, dan kesetia kawanan.

Iklan

Maka, dari semua sikap dan watak di atas, merupakan modal sosial yang kuat bagi para santri dalam membawa dirinya untuk memperoleh keberhasilan apa yang menjadi cita-citanya. Dan apabila jika nanti terjun ke masyarakat, harapannya mampu sebagai agen of change dalam masyarakat tersebut, baik sebagai pemimpin keagamaan dan sosial.

Selain itu, pesantren yang awalnya didominasi santri putra saja, maka setelah para pengasuh mengadakan trasformasi dalam sub-sub tertentu dan dengan berkembangnya pesantren menjadi lembaga yang berfungsi ganda.

Maka lembaga pendidikan pesantren tidak lagi mengkhususkan pada santri putra saja, tetapi juga mengadakan pesantren untuk santri putri. Dan dari situ, pesantren ikut andil dalam menentukan corak pendidikan yang ada di Indonesia dalam perkembangan pembangunan, baik dalam bidang material maupun spiritual.

Oleh karena itu, dalam perkembangannya pesantren memiliki sumbangsih yang tak terhitung jumlahnya dalam pembangunan bangsa. Sejak keberadaannya pesantren telah mampu mengakomodasi berbagai macam perubahan, baik dalam segi struktural maupun sistematika pengajarannya. Setelah diamati, trasformasi yang ada dalam pesantren, telah membawa lembaga ini berfungsi ganda, yaitu sebagai lembaga pendidikan agama dan lembaga pengembangan masyarakat.

Berangkat dari situ, pesantren mampu memberikan perubahan antara lain tergambar dalam beberapa hal, seperti emansipasi perempuan yang mulai dirintis oleh R.A. Kartini. Di mana dari adanya emansipasi perempuan. R.A. Kartini mampu merubah mindset dan kehidupan perempuan yang awalnya tertindas menjadi bangkit dari keterpurukan, mandiri, dan berdaya.

Dan semenjak adanya emansipasi perempuan yang dirintis R.A. Kartini, memberikan akan kesamaan hak yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Dan memang sejak dulu perempuan sudah mempunyai hak dan wewenang dalam mengatur keluarga atau kehidupannya. Hak atau kewenangan dalam lingkungan keluarga dapat dilihat, misalnya hak dalam beragama. Dalam kewenanagan ini, ia menerima beban-beban syariat, karena wanita juga dipanggil dan dituntut untuk bertakwa kepada Allah Swt.

Dalam kewenangan beragama, perempuan tidak ada bedanya dengan laki-laki. Dalam surat an-Nisa ayat 124 disebutkan:
“Dan barang siapa yang mengerjakan atau beramal salih, baik laki-laki maupun perempuan, dan beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak akan dianiaya sedikitpun.”

Dan dari sini, dapat ditarik kesimpulan bahwa laki-laki dan perempuan dihadapan Allah adalah sama, dan di lingkungan keluarga ia merupakan pasangan hidup atau pendamping suami yang dituntut untuk menciptakan hubungan harmonis dan bahagia, di samping ia berhak untuk memperoleh hak pribadi, seperti mendapat kebutuhan hidup dari suami, walaupun ajaran Islam tidak menutup kemungkinan untuk bekerja dalam ikut mendukung kebutuhan ekonomi rumah tangga.

Dengan demikian, berangkat dari hal di atas, santriwati sebagai pemudi Islam mempunyai kewajiban untuk mengetahui bermacam-macam ilmu, baik agama maupun non-agama. Sehingga harapannya ia mampu memahami variabel-variabel yang bakal mewarnai masa depannya serta mampu menentukan alternatif kehidupan masa depan. (Siswanto)

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Back to top button
bandar togel ppidsulsel.net stmik-hsw.ac.id bprdesasanur.com sv388 https://pa-kualakapuas.go.id/ widyagama.org univpancasila.com klik88 provider game slot www.paramadina.org slot gacor klik88 slot gacor scatter hitam slot gacor idn situs slot gacor live casino online game slot slot gacor pg slot gacor malam ini slot pragmatic play link tok99toto tok99toto login slot scatter hitam bojonegorokab.net menpan.net www.latinseminary.org k86sport login slot gacor zeus slot gacor idn slot mahjong mudah jackpot slot gacor 4d https://smpn10kotasukabumi.or.id/ slot klik88 klik88 login slot gacor slot demo