Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Celoteh » Maaf dan Terima Kasih

Maaf dan Terima Kasih

  • account_circle admin
  • calendar_month Jum, 13 Mei 2022
  • visibility 2
  • comment 0 komentar

Hidup tak luput dari perselisihan. Bagaimanapun jalannya disana pasti akan berjumpa dengan perselisihan. Salah paham, lebih mengedepankan ego dan sengaja melukai merupakan bibit awal timbulnya perselisihan. Dari perselisihan kita bisa belajar dewasa, sekaligus bijaksana, dalam berbicara dan bertindak.


Beberapa waktu lalu saya tengah menghadapi perselisihan dengan seorang kawan. Salah paham dan mengedepankan ego lah penyebabnya. Tak ada asap bila tak ada api yang menyala. Saya mengajaknya untuk pergi ke suatu tempat. Ia mengabulkan tanpa tapi. Karena rindu juga katanya.


Tibalah hari itu dimana saya dan dia jadi pergi. Setiba ditempat tujuan, kami melihat hal yang tak biasa dari hari biasanya. Dia yang notabene tak begitu suka keramaian lantas mengajak pulang dan saya hanya bilang iya sembari mengekor dibelakangnya untuk kembali. Jengkel sudah pasti saya rasakan. Tujuanku tidak terkabul. Karena rencana tak sesuai dengan harapan.


Sama seperti waktu sebelumnya, ketika kami pergi ke suatu tempat dan tujuannya tak tercapai saya pasti akan merasakan kejengkelan. Namun entah kenapa dengan waktu kemarin. Kejengkelan dan rasa tak enak telah mengajaknya namun gagal tercapai, nyampur jadi satu. Disitu saya merasa tak nyaman, bingung dan merasa bersalah.


Dia berjanji akan mengganti waktu yang gagal ini dihari berikutnya. Dan benar saja ia mengabulkan. Namun, karena keegoisan saya, saya bilang sudah tak minat. Janji yang akan dijadikan surprise telah gagal karena ucapan saya. Patutlah ia merasa kecewa dengan hal itu. Namun tetap saja dia tak marah bahkan setelah sebelumnya saya merasa jengkel dan cemberut, ia tetap mengalah dan meminta maaf sebab telah membuat saya jengkel. Sebab bilang maaf itu berat, karena ketika kita mengucapkan kata maaf tentu ego dan super ego kita turunkan. Bukankah kalimat maaf ada yang berasalan atau pun taka da alasan?


Malamnya ia menjelaskan tentang hal yang dijanjikan. Saya kaget dengan penjelasannya. Ternyata seperti itu rupanya. Saya menangis karena telah membuatnya kecewa dan parahnya saya belum bisa memahami dia seutuhnya. Saya kembali meneteskan air mata. Mengingat beberapa kesalahan beruntut yang saya lakukan. Pada akhirnya saya pun meminta maaf kepadanya.


Setiap kali kami berselisih ia yang akan pertama kali meminta maaf. Saya pernah berpikir dia ini manusia macam apa. Murah hati sekali. Namun jangan tanya saat ia sudah berubah wajahnya. Ibarat singa yang siap menerkam mangsanya bahkan lebih seram daripada hantu yang sering muncul pada tayangan horor. Bahkan lebih seram dari film KKN di Desa Penari yang lagi di gandrungi saat ini.


Perselisihan diantara kami selalu berlangsung tak lama. Kami saling mengintrospeksi diri dalam kesendirian. Baru mulai berbicara untuk mencari titik temu antara kami. Selalu begitu, dan biasanya yang paling lama sembuhnya adalah saya. Mungkin karena notabene seorang perempuan yang tak mudah melupakan segala masalah. Bisa jadi perempuan lebih mengedepankan perasaan.


Perselisihan diantara kami yang berawal dari keegoisan ini pasti anda sekalian pernah merasakannya. Kita tak dapat menghindarinya. Jika tak ingin dicap sebagai pecundang, kabur bukanlah solusi untuk mencari titik terang dari apa yang seharusnya dihadapi. Toh kabur atau lari dari masalah bukanlah solusi, justru akan memunculkan masalah yang lainnya.


Sebagai insan yang tak akan pernah luput dari kesalahan sudah semestinya kita mau belajar dan terus belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya, selama masih memiliki kesempatan. Saya pun demikian. Saya jadi teringat dengan nasihat orang tua, kalimat yang paling berat untuk di ucapkan adalah maaf dan terima kasih. Kedua kalimat tersebut harus dilatih dan terus dilatih, maka kita akan terbiasa untuk menundukkan ego pribadi masing-masing.
(Inayatun Najikah)

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Puluhan Ribu Orang Saksikan Pelantikan IPNU/IPPNU Gembong

    Puluhan Ribu Orang Saksikan Pelantikan IPNU/IPPNU Gembong

    • calendar_month Kam, 26 Sep 2019
    • account_circle admin
    • visibility 0
    • 0Komentar

    GEMBONG-Pelantikan Pengurus Anak Cabang Ikatan Pelajar NU dan Ikatan Pelajar Putri NU (PAC IPNU/IPPNU) Kecamatan Gembong berlangsung Rabu (25/9) malam. Pelantikan tersebut merupakan rangkaian acara peringatan tahun baru hijriyah yang dihelat oleh MWC NU Gembong beserta Banom, termasuk IPNU/IPPNU. M. Salman (kiri), ketua PC IPNU Kab. Pati melantik pengurus PAC IPNU/IPPNU Gembong yangbdiwakili oleh pengurus […]

  • PCNU-PATI Photo by Anita Austvika

    Kadar Bahagia itu Berbeda

    • calendar_month Jum, 17 Feb 2023
    • account_circle admin
    • visibility 6
    • 0Komentar

    Oleh: Inayatun Najikah Minggu lalu saya tak menulis seperti biasanya. Namun kali ini saya ingin menuliskan sedikit unek-unek yang saya rasakan tentang fenomena beberapa hari terakhir ini yang tengah viral. Perdebatan antara Childfree Versus punya anak. Meski saya menyadari dalam tulisan kali ini pun pasti tak runtut layaknya seorang penulis pada umumnya. Maklum, saya masih […]

  • Innalillah, KH. Ali Mahmudan Wafat, Pemakaman Dilangsungkan Malam Ini

    Innalillah, KH. Ali Mahmudan Wafat, Pemakaman Dilangsungkan Malam Ini

    • calendar_month Sab, 31 Agu 2019
    • account_circle admin
    • visibility 3
    • 0Komentar

    WEDARIJAKSA-Salah satu tokoh NU kembali menghadap Ilahi. Kabar duka ini datang dari Wedarijaksa. KH. Ali Mahmudan, salah satu Mustasyar PCNU Pati tutup usia Sabtu (31/8) pukul 15.30 WIB. KH. Ali Mahmudan Jenazah rencananya akan dimakamkan Sabtu (31/8) pukul 20.00 WIB malam nanti. Dikonfirmasi dari Pengurus Cabang NU Pati, jenazah akan dikebumikan di Makam Ngrames, Sukoharjo, […]

  • Festival Muria Raya 5: Merayakan Panen Kopi dengan Musik Batu

    Festival Muria Raya 5: Merayakan Panen Kopi dengan Musik Batu

    • calendar_month Sen, 18 Agu 2025
    • account_circle admin
    • visibility 2
    • 0Komentar

      Jepara – Festival Muria Raya ke-5 sukses digelar di Dukuh Duplak, Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Minggu (17/8/2025). Festival ini seolah-olah merayakan panen kopi dengan memainkan musik batu. Sebuah panggung yang terbuat dari anyaman bambu berdiri indah di Petilasan Mbah Robyong. Beberapa seniman dari berbagai daerah hilir mudik mementaskan karya-karyanya. Seni […]

  • PCNU-PATI Photo by Fahrul Azmi

    Peran Masjid sebagai agen of change

    • calendar_month Sab, 17 Jun 2023
    • account_circle admin
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Oleh : Siswanto, MA Masjid sebagaimana kita ketahui merupakan tempat untuk beribadah dan bermunajat kepada Allah Swt. Karena untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt tentunya dibutuhkan sarana dan tempat yang tepat dan bisa lebih khusyuk dan khidmat dalam beribadah kepada Sang Kholiq. Maka, keberadaan masjid di tengah-tengah masyarakat ‘Muslim’ tentunya sangat dibutuhkan dan menjadi urgen […]

  • PCNU-PATI Photo by Susan Wilkinson

    Iblis Berjubah Malaikat

    • calendar_month Ming, 6 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Oleh : Elin Khanin Ya, seandainya calon suaminya adalah Faris bukan kakek tua itu, mungkin ia perlu berpikir ulang. Gadis itu menggeleng. Menepis pikiran konyol yang tiba-tiba melintas. Ternyata tak semua lelaki bersarung terlihat kolot. Melihat Faris kenapa lelaki justru tampak berkharisma dengan outfit begitu? “Den Faris itu pemilik sekaligus pengelola panti. Setiap hari berkunjung […]

expand_less