Ketum PBNU: Khidmat Jam`iyah Bentuk Tanggungjawab Keorganisasian
Pcnupati.or.id-Jakarta – Dalam rangkaian Harlah Nahdlatul Ulama (NU)ke-102, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyelenggarakan Konggres Pendidikan dengan tema Transformasi Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045 dan Kemaslahatan Umat Manusia. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Bidakara Jakarta pada 21-23 Jakarta 2025. Dalam kesempatan tersebut hadir Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Sosial Syaifulloh Yusuf, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Agama Prof. Nasarudin Umar, Prof. Dr. Muhammad Nuh, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Acara dibuka oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama` (PBNU) Yahya Cholil Staquf. Dalam sambutannya, Ketua Umum PBNU KH. Cholil Yahya Staquf menyampaikan tausiah yang menekankan pentingnya khidmat jam`iyah sebagai bentuk tanggungjawab keorganisasian. Secara khusus PBNU meminta agar satuan pendidikan NU agar berjalan dan dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan dan standar. “Regulasi itu penting supaya unit-unit layanan dikelola dengan prosedur dan manajemen yang baik. Sehingga ada upaya pengembangan yang lebih baik dan bisa terukur dan disiplin secara sistem. Lembaga Pendidikan NU harus menerapkan Government System serta model-model strateginya,” ungkap Gus Yahya.
Dalam Kesempatan kongres tesebut, PBNU mengundang beberapa perwakilan guru berdedikasi dan perestasi, lembaga pesantren, pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah, serta pendidikan tinggi NU untuk menerima penghargaan. Ada 20 kategori yang secara langsung hadir dan menerima penghargaan dari PBNU. Di antara penerima penghargaan dari PBNU adalah SMK Ma`arif NU Kudus dan Kepala MI Ma’arif 01 Limbangan Cilacap. Dalam kesempatan tersebut Kepala SMK Ma`arif Kudus, Zainal Arifin Mubarok dan Dwi Damayanti Zumrotul Aliyah, M.Pd.I menerima langsung penghargaan tersebut.
Ketua Lembaga Pendidikan Ma`arif NU PWNU Jawa Tengah, Fakhruddin Karmani yang hadir mendampingi para penerima penghargaan menyampaikaan bahwa penghargaan tersebut diberikan kepada insan ataupun lembaga pendidikan yang telah berjasa, berkhidmat dan berkomitmen mambangun sumberdaya manusia Nahdlatul Ulama.
“Gus Yahya dalam sambutannya menyampaikan bahwa penghargaan tersebut sebagai bentuk komitmen PBNU dalam menghargai para penggerak yang sudah berkhidmat untuk pendidikan dilingkungan NU. Sebenarnya ada beberapa sekolah/madrasah dan guru dari Ma`arif NU Jawa Tengah yang kami ajukan untuk menerima penghargaan, tetapi ada dua yang terpilih mewakili Ma`arif Jawa Tengah. Semoga berkah dan manfaat untuk terus ditingkatkan,” jelas Fakhruddin. (HI)