PATI- Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pati lakukan aksi demo di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Senin (11/4).
Para mahasiswa mulai datang sekira pukul 10.00 WIB dengan membentangkan berbagai poster bertuliskan bentuk protes terhadap kenaikan harga-harga.
Mulanya, puluhan mahasiswa tersebut ditemui oleh Wakil Ketua II DPRD Pati, Hardi. Namun, mereka meminta masuk ke dalam gedung dewan untuk bertemu pimpinan DPRD.
Akhirnya, Ketua DPRD Ali Badrudin dan Wakil Ketua I DPRD Pati Joni Kurnianto keluar menemui massa usai mereka mencoba merangsek masuk.
Pada pukul 11.00 WIB massa meninggalkan lokasi usai perwakilan dari mereka dan pimpinan dewan menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen bahwa DPRD Pati akan menyampaikan aspirasi para mahasiswa tersebut ke pemerintah pusat.
Adapun lima poin tuntutan dalam demontrasi tersebut adalah Pertama, menuntut pemerintah untuk mengusut tuntas dan mengutuk keras kartel-kartel mafia minyak goreng yang tidak bertanggung jawab. Sehingga mengakibatkan terjadinya kelangkaan dan mahalnya minyak goreng di kalangan masyarakat.
“Kedua, kami menolak wacana kenaikan bahan bakar minyak subsidi pertalite dan gas elpiji 3 kilogram karena akan memberatkan beban masyarakat kelas menengah ke bawah dan akan terjadi inflasi besar-besaran di Indonesia,” kata Sekretaris Umum PC PMII Pati, Agus Ulin Nuha usai melalukan aksi.
Sementara poin ketiga, lanjut dia, menuntut pemerintah untuk memberikan keadilan dalam harmonisasi peraturan perpajakan yang telah ditetapkan. Tuntutan tersebut berkaitan dengan kenaikan PPN.
Poin keempat, kata dia, menuntut pemerintah untuk menangani ketidakstabilan ekonomi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
“Kelima, kami mengajak seluruh mahasiswa Indonesia untuk ikut serta dalam mengawal isu minyak goreng mahal wacana kenaikan BBM bersubsidi kenaikan PPN dan ketidakstabilan ekonomi di Indonesia,” pungkas Agus.(angga/ltn)
