Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Berita » Bicara Kaderisasi Era Pandemi, NU Gembong : Militan Saja Nggak Cukup

Bicara Kaderisasi Era Pandemi, NU Gembong : Militan Saja Nggak Cukup

  • account_circle admin
  • calendar_month Kam, 29 Jul 2021
  • visibility 5
  • comment 0 komentar

K. Sholikhin, ketua MWC NU Gembong  

GEMBONG-Kaderisasi merupakan satu komponen penting dalam organisasi. Hanya dengan kader yang militan dan terdidik, sebuah organisasi bisa tumbuh subur dan eksis. itulah setidaknya yang diungkapkan oleh K. Sholikhin, ketua MWC NU Gembong, Kamis (29/7).

“Organisasi bisa panjang umur kalau pengkaderannya baik,” tuturnya.

Namun, di masa pandemi ini, pengkaderan dalam organisasi apapun terhambat akibat pembatasan kerumunan yang dapat mempercepat penularan Covid 19. Aktivitas seperti pertemuan, rapat, seminar dan sejenisnya, dilaksanakan secara virtual.

Hanya saja, bagi NU, pertemuan secara virtual tidak menyelesaikan seluruh permasalahan. Satu di antaranya adalah kaderisasi melalui Pendidikan Kader Penggerak NU yang menurut K. Sholikhin mustahil dilaksanakan secara virtual.

“Ada persentuhan langsung antara kiai, mentor dan para kader, ada momen-momen sakral yang tidak mungkin dilaksanakan secara virtual,” lanjutnya.

Kader Perlu Dididik

K. Sholikhin memaparkan bahwa MWC NU Gembong seharusnya sudah melaksanakan Pendidikan Kader Penggerak sejak Agustus tahun lalu. Akantetapi, karena pademi yang melanda dunia ini, PCNU Pati dan para Pengurus MWC NU di Kabupaten Pati sepakat untuk menjadwal ulang pelaksanaan kaderisasi tersebut sampai waktu yang belum ditentukan.

Hal ini tentunya mempengaruhi perjalanan organisasi, khususnya dalam hal melahirkan kader penerus. K. Sholikhin tidak memiliki kekhawatiran kehilangan kader-kader militan. menurutnya, hingga detik ini, generasi muda NU yang berada di IPNU/IPPNU, Ansor dan Fatayat memiliki semangat yang luar biasa. Namun, lanjutnya, militansi dan semangat saja tidak cukup.

“Kalau kader militan banyak sekali, tapi kader yang benar-benar terdidik secara organisasi menjadi kekhawatiran sendiri. Militan perlu, tapi militan plus terdidik, ini indikator kader ideal, dan kita sangat butuh kader ideal ini,” tandasnya.

Militansi kader NU di Gembong juga terlihat dari antusiasme Para Ranting-Ranting NU hingga warga NU sendiri yang senantiasa menunggu jadwal pelaksanaan Kaderisasi. Hal ini disampaikan oleh Maulana Luthfi Karim, Ketua Kader Penggerak NU Kecamatan Gembong.

“Banyak sekali yang tanya, kapan ada kaderisasi NU, kalau ada tolong kabari, kalau ada saya mau ikut. Begitu pesan yang saya terima baik lewat WA ataupun secara langsung,” ungkapnya. 

Namun, K. Sholikhin dan para pengurus MWCNU lainnya tidak menyesalkan keaadaan ini. Menurutnya, ada yang lebih penting dari pada kaderisasi, yaitu memutus ranpai penularan Covid-19. 

“Ulama kita melalui kaidah fiqh mengatakan bahwa mencegah mafsadat itu didahulukan daripada mengambil maslahat. Kita prioritaskan dulu urusan Covid biar cepat selesai dan tidak menimbulkan mafsadat yang lebih besar, sambil kita fikirkan hal-hal yang bersifat maslahat sebagai prioritas kedua,” ungkapnya.(lut/ltn) 

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Dialog Pergaulan Remaja Dalam Islam

    Dialog Pergaulan Remaja Dalam Islam

    • calendar_month Sab, 23 Apr 2016
    • account_circle admin
    • visibility 5
    • 0Komentar

    Pati. Himpunan Pelajar Putri Ianatut Thalibin (HPPI) Cebolek Kidul Margoyoso Pati menyelenggarakan Dialog agama dengan mengambil tema “Pengaruh Pacaran dalam Prespektif Islam?” dengan menghadirkan narasumber Farid Abbad Skretaris Lakpesdam NU Pati Sabtu(16/4)             Farid Abbad selaku narasumber menjelaskan Dialog ini sangat bermanfaat sekali terutama dikalangan remaja, agar supaya para remaja mempunyai bata-batasan ketika bergaul dengan […]

  • PCNU-PATI

    Meneguhkan Khittah NU

    • calendar_month Sab, 11 Mar 2023
    • account_circle admin
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Oleh : Siswanto Khittah Nahdlatul Ulama (NU) merupakan sebuah landasan berfikir, bertindak, dan berjuang sesuai dengan nilai-nilai NU. Khittah NU ini dirumuskan pada Muktamar ke- 27 di Situbondo tahun 1984. Khittah NU juga merupakan hasil dari gerakan kembali  ke khittah yang dalam sejarahnya telah disuarakan sejak tahun 1959. Khittah NU, meski baru dirumuskan secara tertulis […]

  • Bahas Perda Pesantren, RMI NU Pati Undang Para Pengurus Ponpes

    Bahas Perda Pesantren, RMI NU Pati Undang Para Pengurus Ponpes

    • calendar_month Jum, 18 Feb 2022
    • account_circle admin
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Para pengasuh pesantren membahas Perda Pesantren di aula PCNU Pati PATI – Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pati menggelar Halaqoh dengan para pengasuh pesantren yang ada di Pati, Kamis (17/2) siang, di kantor PCNU. Selain itu, RMI juga mengundang seluruh anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) di semua tingkatan.  Ketua PCNU […]

  • Sholatnya Orang Pikun

    Sholatnya Orang Pikun

    • calendar_month Kam, 5 Agu 2021
    • account_circle admin
    • visibility 1
    • 0Komentar

      Ilustrasi : Pixabay Pertanyaan : Seperti kita ketahui pada orang yang sudah lanjut usia, bahwa kadang-kadang dia lupa pada pekerjaan-pekerjaan yang setiap harinya dia lakukan. Seperti makan, sholat, dan lain-lainnya bahkan sampai lupa masalah istinja`. Masihkah orang tersebut berkewajiban sholat dan kewajiban lainnya ? Jawaban :Sholat merupakan rukun islam yang kedua setelah membaca syahadat, […]

  • Media Sosial Penghubung Sikap Toleransi

    Media Sosial Penghubung Sikap Toleransi

    • calendar_month Sen, 25 Jan 2016
    • account_circle admin
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Guru mengajarkan kalau dunia itu ada dua; fana, yaitu dunia yang bisa rusak dan dunia baka, yaitu dunia setelah manusia meninggal. Dan yang tidak pernah terbayangkan oleh manusia ternyata ada dunia baru. Dunia baru antara dunia fana dan dunia baka itu adalah dunia maya (virtual world), yaitu dunia online yang sangat luas sekali, yang berisi […]

  • PCNU-PATI

    Moderasi Beragama

    • calendar_month Sab, 26 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 5
    • 0Komentar

    Dalam bahasa Inggris, kata moderation sering digunakan dalam pengertian average (rata-rata), core (inti), standard (baku), atau non-aligned (tidak berpihak). Secara umum, moderat berarti mengedepankan keseimbangan dalam hal keyakinan, moral, dan watak, baik ketika memperlakukan orang lain sebagai individu, maupun ketika berhadapan dengan institusi negara. Sedangkan dalam bahasa Arab, moderasi dikenal dengan kata wasath atau wasathiyah, yang memiliki padananmakna dengan kata tawassuth (tengah-tengah), i’tidal (adil), dan tawazun (berimbang). Orang yang menerapkan prinsip wasathiyah bisa disebut wasith.

expand_less